nusabali

Raih Suara Terbanyak, Lolos sebagai Anggota Termuda DPRD Bali

  • www.nusabali.com-raih-suara-terbanyak-lolos-sebagai-anggota-termuda-dprd-bali

AA Gede Agung Suyoga Serba ‘Ter’

DENPASAR, NusaBali

Prestasi mencengangkan dibukukan AA Gede Agung Suyoga SH, 25, dalam Pileg 2019. Maju tarung sebagai caleg secara mendadak untuk menggantikan sang ayah, AA Kompiang Raka, yang meninggal dunia, Agung Suyoga justru sukses lolos ke DPRD Bali dari PDIP Dapil Denpasar dengan predikat sebagai peraih suara terbanyak. Politisi berusia 25 tahun ini pun hampir pasti akan mengukir rekor sebagai anggota termuda DPRD Bali 2019-2024.

Data yang dihimpun NusaBali, Senin (22/4), PDIP berhasil meloloskan 5 caleg ke kursi DPRD Bali Dapil Denpasar dalam pileg 2019. Mereka masing-masing Agung Suyoga, caleg new comer yang lolos dengan predikat suara terbanyak yakni kisaran 37.104 suara, Ni Wayan Sari Galung (new comer/lolos dengan 25.232 suara), I Gusti Putu Budiarta (incumbent/20.117 suara), I Wayan Kariartha (incumbent/18.546 suara), dan AA Ngurah Adhi Ardhana (lolos dengan 18.037 suara). Ini naik 1 kursi dari semula 4 kursi DPRD Bali Dapil Denpasar yang direngkuh PDIP dalam Pileg 2014 lalu.

Dibanding 4 rekannya yang lolos ke DPRD Bali dari Dapil Denpasar, Agung Suyoga yang paling muda. Pemuda asal Desa Pakraman Intaran, Desa Sanur Kauh, Denpasar Selatan ini baru genap menginjak 25 tahun pada 30 April 2019 nanti. Bahkan, boleh jadi Agung Suyoga akan sandang predikat sebagai anggota termuda DPRD Bali sepanjang sejarah. Dia jauh lebih muda ketimbang Ni Putu Yuli Artini, Srikandi Golkar asal Karangasem, yang saat dilantik dulu meraih predikat anggota termuda DPRD Bali 2014-2019.

Keberhasilan lolos ke DPRD Bali dengan predikat peraih suara terbanyak Dapil Denpasar itu sendiri merupakan surprise bagi Agung Suyoga. Awalnya, Agung Suyoga tidak pernah masuk dalam bursa caleg DPRD Bali dari PDIP Dapil Denpasar. Yang terdaftar sebagai caleg adalah ayahnya, AA Kompiang Raka.

Namun, Agung Suyoga dipilih partainya maju menggantikan sang ayah, Kompiang Raka, incumbent DPRD Bali yang meninggal mendadak akibat serangan jatung, 7 Agustus 2018 lalu. Saat itu, Ketua DPC PDIP Denpasar I Gusti Ngurah Gede secara tegas menyatakan partai memutuskan memasukan Agung Suyoga untuk meneruskan perjuangan ayahnya.

Maklum, almarhum Kompiang Raka adalah tokoh PDIP yang bertahun-tahun menjabat Bendesa Adat Intaran. Selain itu, keluarga Kompiang Raka adalah keluarga pejuang partai sejak masih bernama PNI sampai berfusi menjadi PDI hingga PDIP. Kompiang Raka juga dikenal sebagai tokoh yang selalu terlibat dalam pengamanan Kongres I PDIP 1998 di Sanur.

KPU kemudian menenatapkan Agung Suyoga dalam Daftar Calon Tetap (DCT) DPRD Bali, September 2018. Agung Suyoga ditetapkan sebagai caleg DPRD Bali nomor urut 2 di internal PDIP Dapil Gianyar, sama seperti nomor yang semula ditempati almarhum ayahnya. Dia bertarung dengan 3 incumbent: I Gusti Putu Budiarta, I Wayan Kariartha, AA Ngurah Adhi Ardhana, serta 4 new comer lainnya, yakni Ni Wayan Sari Galung, Made Kondra, Emy Kusniasih, Ni Ketut Sudiani. Ternyata, pemuda berusia 25 tahun ini berhasil lolos DPRD Bali dengan predikat eraih suara terbanyak.

Saat dikonfirmasi NusaBali di Denpasar, Senin kemarin, Agung Suyoga mengatakan dirinya sudah dengar informasi lolos ke DPRD Bali. Namun, untuk perolehan suaranya, Agung Suyoga belum bisa memastikan. “Karena masih proses penghitungan. Tunggu saja hasil penghitungan resmi di KPU. Saya baru dapat informasi kalau saya lolos berdasarkan penghitungan C1 oleh saksi-saksi partai,” jelas alumnus Fakultas Hukum Unud yang sedang menempuh program Kenotariatan di Universitas Warmadewa ini.

Menurut Agung Suyoga, terlalu dini menyebutkan dirinya berada di puncak, karena penghitungan suara sedang berjalan. “Belum bisa kita prediksi begitu (sebagai jawara). Kan belum selesai prosesnya,” kilah putra kedua pasangan AA Kompiang Raka (almarhum) dan AA Putu Adi ini.

Ketika ditanya soal strategi memenangkan pertarungan hingga memperoleh suara signifikan, adik dari AA Ayu Manik Pratiwiningrat ini mengatakan dirinya hanya mengandalkan kalangan pemilih pemula dan anak muda. “Saya bergerak di kalangan sekeaa teruna teruni. Pendukung saya juga kebanyakan anak-anak muda,” tandas Agung Suyoga.

Agung Suyoga mengakui persiapannya sebagai caleg kurang dari 6 bulan, karena ditinggalkan sang ayah. Itu sebabnya, dia berusaha semaksimal mungkin  mengemban tugas partai. Apalagi, dirinya selama ini tidak terlalu banyak berkecimpung di partai. “Saya hanya berupaya saja. Mudah-mudahan, hasil ini tidak berubah dan semuanya berjalan lancar,” katanya.

Soal program perjuangan ketika duduk di DPRD Bali 2019-2024 nanti, Agung Suyoga mengatakan masih menunggu kepastian penetapan suara dan penetapan caleg. “Kalau soal program perjuangan, nanti saja saya sampaikan. Masih terlalu dini itu,” tandas Agung Suyiga. *nat

Komentar