nusabali

Diserbu Kawanan Kera, Petani Berhenti ke Sawah

  • www.nusabali.com-diserbu-kawanan-kera-petani-berhenti-ke-sawah

Anak-anak dan ibu rumah tangga takut sendirian pergi ke teba (belakang rumah).

BANGLI, NusaBali

Petani di Subak Pembungan, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Bangli, tak mau lagi turun ke sawah. Mereka membiarkan sawahnya mengering dan ditumbuhi semak belukar. Begitu pula tegalan atau kebun dibiarkan terbengkalai. Para petani ngambul karena tanaman padinya kerap diserbu kawanan kera.  

Salah seorang warga, Ketut Sujana, mengatakan serangan kawanan kera makin ganas. Tak hanya merusak tanaman padi, pisang, dan kelapa, kera juga makan durian. Serangan kera sempat mereda pasca menggelar upacara neduh di Pura Nyeti, Banjar Tegalalang, Kelurahan Kawan, dua tahun lalu. Namun sejak enam  bulan belakangan ini serangan kera kembali muncul dan semakin mengganas. “Kawanan kera mulai masuk pekarangan warga, kadang memakan sisa makanan babi. Kalau tanaman padi diambil batang yang masih muda,” ungkap Sujana, Minggu (7/4).

Masuknya kawanan kera ke pekarangan rumah warga menyebabkan anak-anak dan ibu rumah tangga takut sendirian pergi ke teba (belakang rumah). Gerombolan kera makin banyak masuk kampung diduga karena makanan di bantaran tukad Melangit sudah habis. “Mungkin makanan di bawah habis, kawanan kera naik mencari makan. Kawanan kera tidak hanya satu kelompok, namun ada beberapa kelompok,” terangnya. Dikatakan, kawanan kera di bantaran tukad Melangit jumlahnya ribuan terbagi menjadi tiga kelompok yakni Tunggak Alas, Dieng, dan Tukad Melangit.

Dikatakan, akibat serangan kawanan kera mengakibatkan para petani enggan menamam padi dan lebih memilih menelantarkan lahannya. “Lahan seluas 85 are yang dulunya saya tanami padi kini menganggur, jika dipaksakan sudah dipastikan jadi santapan bojog,” sesalnya. Sujana berharap instansi terkait mencarikan solusi untuk menangangi serangan kera. Warga lainnya, Dewa Suyadnya, menambahkan serangan kera menghabiskan buah kelapa miliknya. Menurutnya kawanan kera cukup pintar. Jika sepi, kera naik panjat pohon kelapa. “Buah kelapa di tegalan hanya beberapa yang masih tersisa,” akunya. *esa

Komentar