nusabali

Kemiskinan, Alasan Warga Bangli Jadi Transmigran

  • www.nusabali.com-kemiskinan-alasan-warga-bangli-jadi-transmigran

Kemiskinan merupakan salah satu alasan dominan dari warga Bangli yang memilih meningggalkan daerahnya menjadi transmigran. 

BANGLI, NusaBali
Bentuk kemiskinan tersebut, seperti tidak memiliki tanah garapan, sawah atau ladang, termasuk tanah pekarangan tempat tinggal. Serta alasan-asalan lain yang berlatarbelakang ketidakmampuan secara ekonomis.

Kadis Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadisosnakertrans) Kabupaten Bangli I Nengah Sukarta, menyampaikan hal tersebut, Selasa (24/5). “Rata-rata memang karena ingin memperbaiki taraf hidup,” ujar Sukarta.

Dijelaskannya, mereka (transmigran) yang pekerjaannya petani, tentu sulit meningkatkan taraf hidup, jika tidak memiliki lahan garapan yang memadai. Atau sama sekali tidak punya lahan. Karenanya, mereka memilih sebagai transmigran. Dengan lahan garapan dan tempat tinggal, serta pekerjaan lainnya, mereka lebih berpeluang meningkatkan taraf hidup.

Dari pengalaman sejauh ini, sebagian besar transmigran asal Bangli, merupakan pekerja keras dan ulet. Karena itu, tidak sedikit yang sukses di daerah baru di lokasi transmigrasi. “Malah sampai ada beberapa yang balik beli tanah ke Bangli, seperti ada yang di Tembuku,” ungkap Sukarta.

Meski demikian, Pemkab Bangli selektif dalam mengirimkan transmigran. Ditegaskannya, Pemkab Bangli akan memastikan dulu lokasi transmigran. Kepastian tersebut di antaranya keberadaan lahan garapan dan tempat tinggal, status tanah garapan, jaminan atau tanggungan sosial sebelum calon transmigran berhasil mandiri dan yang lainnya. “Jika memang persyaratan di lokasi terpenuhi, baru kami kirim,” kata Sukarta. Tujuannya, agar warga  yang bertransmigrasi benar-benar bisa konsentrasi bekerja untuk  memperbaiki taraf hidup. “Karena itu kami pastikan kondisi dan persoalannya di lapangan. Tentu juga berkoordinasi dengan Pemprov Bali dan daerah tujuan,” kata Sukarta.

Untuk saat ini 53 calon transmigran yang tercatat di Disosnakertrans.  Rencananya Bangli akan mengirim calon transmigran tahun anggaran 2017. Berapa nanti kouta untuk Bangli, belum bisa dipastikan. “Itu kan juga barengan nanti dengan daerah lain di Bali,” kata Sukarta. Awalnya Bangli mengirimkan transmigran tahun 2016 dengan tujuan Kabupaten Amahola di Sulawesi Tenggara (Sultra). Pengiriman itu menyusul pemberangkatan transmigran tahun 2014 lalu ke lokasi trans di Arongo Kabupaten Ranawe,  Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). 7 k17

Komentar