nusabali

Nilai Ekspor Bali Anjlok

  • www.nusabali.com-nilai-ekspor-bali-anjlok

Didominasi penurunan ekspor ikan dan udang ke AS, Tiongkok dan Jepang

DENPASAR, NusaBali

Nilai ekspor barang dari Bali, lewat beberapa pelabuhan di Indonesia anjlok hampir 3 persen (2,84 persen) dalam tenggat waktu 1 bulan, Januari – Februari. Total nilai ekspor Bali pada Februari senilai 48,6 juta dollar AS. Sedang pada Januari nilai ekspor Bali 50,0 juta dollar AS. Namun jika dibandingkan dengan Februari 2018, nilai ekspor pada Februari 2019, meningkat 7,46 persen. Karena pada  Februari 2018 lalu,  nilai ekspor Bali hanya 45,2 juta dollar AS.

Dinamika ekspor Bali tersebut terungkap dalam penjelasan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, kepada stakeholder terkait, Senin (1/4) di Denpasar.

Penurunan nilai ekspor tersebut, disebabkan menurunnya ekspor ke beberapa negara tujuan ekspor Bali. Negara-negara tersebut diantaranya Tiongkok, menurun -38,10 persen  (1,4 juta dollar AS). Disusul penurunan ekspor ke Jepang, anjlok - 21,09 persen atau sama dengan dengan 712 ribu dollar. Demikian juga ekspor dengan tujuan Australia dan Amerika Serikat (AS). Masing-masing -18,90 persen dengan tujuan Australia dan Amerika Serikat minus 4.46 persen.

Kabid Statistik Distribusi BPS Bali I Gede Nyoman Subadri mengatakan penurunan ekspor terhadap empat negara tersebut, dominan dipengaruhi penurunan ekspor ikan dan udang.

“Udang dan ikan merupakan salah satu dari lima komoditas utama ekspor Bali,” papar Subadri.

Komoditas utama lainnya dari Bali adalah pakaian jadi bukan rajutan, produk perhiasan/permata, produk kayu dan barang dari kayu, dan produk perabot,  penerangan rumah. Untuk komoditas ikan dan udang, minus hingga  25,21 persen. Atau kalau dikonversi menjadi 3,4 juta dollar AS.

“Dominan penurunan dengan tujuan Amerika Serikat, Tiongkok dan Jepang,” jelas Subdari didampingi  Kabag TU, I Dewa Made Suambara.

Sedang produk perhiasan dominan mengalami penurunan dengan tujuan Singapura dan Thailand. Kumulatif keduanya, 975  ribu dollar lebih atau (-15,01 persen). “Penurunan terdalam adalah ekspor ke Tiongkok, yang mencapai -38,10 persen,” jelas Subadri.

Meski demikian, tidak semua ekspor mengalami penurunan. Ekspor Bali ke sejumlah negara lainnya,lanjut Subadri mengalami peningkatan. Diantaranya ekspor tujuan Hong Kong, Spanyol, Prancis dan Belanda. “Peningkatan tertinggi dengan tujuan Hongkong sebesar 41,37 persen,” ungkap Subadri.

Komoditas  yang mendorong peningkatan ekspor ke Hong Kong adalah ikan dan udang. Secara year  on year (yoy), ekspor ke Hong Kong juga mengalami peningkatan tertinggi, yakni 26,50 persen. Berbeda dengan ekspor ke Tiongkong yang anjlok hingga -36,24 persen. Untuk diketahui Hongkong merupakan salah satu dari 10 negara tujuan utama ekspor Bali.  9 Negara lainnya adalah Amerika Serikat, Singapura, Australia, Perancis, Jepang, Tingkok, Spanyol, Jerman dan Belanda, serta yang lainnya.

Selain lewat pelabuhan di Bali, eskpor produk  atau komoditas dari Bali diekspor melalui beberapa  pelabuhan di  luar Bali. Ialah dari JawaTimur. Malah  ekspor lewat  pelabuhan di Jawa Timur mendominasi yakni 53,75 persen.   Sedang dari pelabuhan lokal di Bali 42,67 persen.  “Selebihnya dari  Jakarta dan Jawa Tengah,”  jelas   Subadri.

Produk eskpor Bali lainnya adalah pakaian jadi bukan rajutan, perhiasan/permata, kayu dan barang dari kayu,  perabot penerangan rumah, kertars kartun,  barang- barang rajutan. Disusul jerami/anyaman, kopi, teh, rempah-rempah serta barang- barang dari kulit.

Sementara kumulatif ekspor barang dari Bali pada Januari-Februari 2019,  sebanyak 98,6 juta dollar. Atau meningkat 3,93 persen dibanding periode sama tahun 2018. *K17

Komentar