nusabali

Kargo Terminal Baru Mulai Dimanfaatkan

  • www.nusabali.com-kargo-terminal-baru-mulai-dimanfaatkan

Meski pembangunan Terminal Penumpang Negara di sisi Jalur Denpasar – Gilimanuk, Desa Baluk, Kecamatan Negara, Jembrana, belum rampung sepenuhnya, namun terminal kargo di satu areal bangunan terminal baru itu sudah mulai dimanfaatkan untuk menampung truk-truk yang kerap parkir sembarangan di sisi jalan seputaran kota Negara.

NEGARA, NusaBali
Untuk sementara ini, pihak Bidang Perhubungan pada Dinas Perhubungan, Kelautan dan Perikanan (PKP) Jembrana, belum memberlakukan pungutan retribusi atas pemanfaatan terminal kargo tersebut.

Seperti tampak Minggu (31/3), puluhan truk yang sebagian besar dibawa para sopir truk asal seputaran kota Negara, tampak memadati terminal kargo yang juga tepat berada di selatan bangunan utama terminal baru tersebut. Beberapa sopir truk yang sebelumnya kerap memarkir kendaraannya di sisi jalan, lantaran tidak mendapat tempat di Terminal Kargo Negara, Jalan Sudirman, Kelurahan Pendem, Kecamatan Negara, itu mengaku sangat terbantu dengan keberadaan terminal kargo di terminal baru tersebut. “Ya, dulu parkir sembarangan karena tidak ada tempat. Terminal kargo sering penuh, makanya terpaksa parkir di jalan,” ujar salah seorang sopir truk, Gusti Komang Suardana, 58, saat ditemui di terminal kargo belakang bangunan terminal baru.

Menurutnya, dalam memanfaatkan terminal kargo di terminal baru ini, diakui tidak ada pungutan retribusi atau digratiskan. Namun kendaraan akan diarahkan parkir di terminal kargo apabila areal parkir di Terminal Kargo Negara sudah penuh.

“Kalau di Terminal Kargo Negara memang bayar retribusi Rp 5 ribu per 12 jam. Sedangkan di sini masih gratis. Tapi kalau di Terminal Kargo Negara ada petugas yang jaga. Sedangkan di sini, belum ada petugas. Kadang, ya kami sendiri yang pantau, dan kalau malam kami minta bantuan pemilik warung di seberang untuk mengawasi barang-barang kami,” ungkapnya.

Sementara Kabid Perhubungan pada Dinas PKP Jembrana I Gusti Agung Kade Oka Diputra, mengatakan terminal kargo yang mampu menampung hingga 50 truk di terminal baru itu, memang sengaja dimanfaatkan lebih awal, untuk mengantisipasi keberadaan truk parkir liar di jalan. Meski sudah dimanfaatkan, belum diberlakukan pungutan retribusi di terminal kargo tersebut. “Memang kami manfaatkan lebih awal, karena rasanya sudah bisa dimanfaatkan. Tetapi untuk retribusinya, memang belum ada, karena masih dikaji dan menunggu pembangunan terminal penumpang selesai,” ujarnya.

Menurutnya, untuk pembangunan Terminal Penumpang Negara yang menjadi satu areal dengan terminal kargo itu, akan dilanjutkan tahun ini. Pembangunan lanjutan nanti meliputi pagar, finishing gedung, dan beberapa fasilitas pelengkap lainnya, termasuk rambu-rambu lalu lintas. “Nanti kalau sudah jadi, baru akan diberlakukan retribusi. Termasuk sekalian nanti aktivitas terminal penumpang yang di belakang Pasar Umum Negara, akan dipindah ke sana,” katanya.

Meski belum memungut retribusi, pihaknya selalu memantau kegiatan sejumlah sopir di terminal kargo tersebut. Bahkan memasuki pukul 17.00 Wita hingga pukul 24.00 Wita, pihaknya rutin menempatkan anggota piket untuk berjaga di areal terminal tersebut. “Kalau penjaga khusus, memang belum ada. Tetapi kalau malam, ya kami tempatkan petugas di sana. Karena memang belum resmi dikelola, ya kami juga selalu wanti-wanti agar sopir truk di sana bersama-sama menjaga areal sekitar. Termasuk masalah kebersihan, dan fasilitas-fasilitas yang sudah ada di sana,” kata Oka Diputra. *ode

Komentar