nusabali

Stop Jual Murah Pariwisata Bali !

  • www.nusabali.com-stop-jual-murah-pariwisata-bali

Supadma Rudana ingatkan sudah saatnya wujudkan quality tourism

DENPASAR,NusaBali
Pariwisata Bali yang dijual murah- murah sudah harus dihentikan. Bali yang dikenal dengan pariwisata budaya sudah saatnya wujudkan quality tourism dengan melakukan upaya- upaya pembenahan.

Hal itu diungkapkan anggota Komisi X DPR RI dapil Bali bidang pariwisata, pendidikan, seni-budaya, pemuda, olahraga, ekonomi kreatif Putu Supadma Rudana dalam kegiatan bimtek (bimbingan teknis) dan penyerapan aspirasi di Bali.

Supadma Rudana yang menggelar kegiatan penyerapan aspirasi di Kota Denpasar dan Bimtek di Kabupaten Gianyar mendapatkan masukan dari tokoh-tokoh pariwisata Bali bahwa  Pulau Dewata ini harus segera berbenah dari mass tourism menuju quality tourism.

 “Kita sudah harus tinggalkan pariwisata murah- murah. Mass tourism menuju quality tourism,” ujar politisi asal Desa Peliatan Kecamatan Ubud Gianyar ini.

Supadma Rudana yang juga pemilik Museum Rudana ini mendapat curhat dari pelaku pariwisata. Masalah mass tourism dan pariwisata murah menimbulkan efek negatif.

“Persaingan liar akan muncul karena pariwisata murah ini. Iklim usaha di dunia pariwisata menjadi tidak baik. Para pelaku seni dan budaya dihargai dengan murah. Sehingga kesempatan turun di Bali saya mendorong pemerintah Propinsi Bali dan stakeholder melakukan terobosan supaya pariwisata murah sesegera mungkin ditinggalkan. Menuju pariwisata berkualitas dengan konsep Tri Hita Karana (konsep harmonisasi). Sehingga pariwisata Bali tidak campah (remeh),” ujar mantan Ketua Departemen Seni dan Budaya DPP Demokrat ini.

Kegiatan Supadma Rudana turun di dapil (daerah pemilihan) Bali dimanfaatkan dengan baik oleh para pelaku pariwisata di Bali. Banyak pengaduan dari mereka tentang persoalan-persoalan yang dihadapi pelaku pariwisata Bali seperti tiket mahal, perang tarif, hingga adanya paket wisata dijual murah.

Sementara praktisi pariwisata tiga jaman yang malang melintang didunia pariwisata sejak Presiden Soekarno, I Nyoman Muka secara terpisah mengatakan pariwisata Bali yang berkualitas perlu pengawalan.

Menurut dia harus ada tokoh Bali di pusat seperti anggota Komisi X DPR RI Supadma Rudana mengawal pariwisata Bali supaya dapat perhatian dari pemerintah pusat. Dulu ada I Wayan Koster, IB Putu Sukarta yang duduk di Komisi X DPR RI bidang pariwisata. Kini Bali hanya punya Supadma Rudana di Komisi X.

“Sekarang ini kita perlu tokoh di pusat mengawal pariwisata Bali, supaya mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah pusat. Seni dan budaya Bali itu menopang pariwisata. Maka perlu biaya memelihara seni dan budaya itu. Untuk mendapatkan anggaran pusat harus ada yang menyuarakan,” ujar Nyoman Muka.

Nyoman Muka berharap Bali tetap menempatkan tokohnya di senayan di Komisi X DPR RI mengawal pariwisata Bali. “Bali perlu tokoh yang paham pariwisata seperti Supadma Rudana. Supaya pariwisata Bali punya bargaining position di pusat,” tegas guide senior ini.  *nat

Komentar