nusabali

Kabur Setelah Aksinya Kepergok, Motor Milik Pelaku Dibakar Massa

  • www.nusabali.com-kabur-setelah-aksinya-kepergok-motor-milik-pelaku-dibakar-massa

Sebelum kabur ke semak-semak sebelah utara Pura Dalem Desa Pakraman Subilang, pelaku sempat keluarkan pisau dan diacungkan ke saksi Wayan Saba Wardana, petani yang hendak menggiringnya menuju bale banjar

Pencurian Sesari di Pura Dalem Desa Pakraman Subilang, Kecamatan Payangan, Gianyar

GIANYAR, NusaBali
Aksi pencurian sesari terjadi di Pura Dalem Desa Pakraman Subilang, Desa Bukian, Kecamatan Payangan, Gianyar, Rabu (27/3) sore. Pelaku yang kepergok curi sesari, justru nekat kabur saat digiring ke Bale Banjar Subilang. Walhasil, motor yang ditinggalkan pelaku di jaba pura pun langsung dibakar massa.

Informasi di lapangan, pelaku yang tak diketahui identitasnya langsung kabur ke semak-semak sebelah utara Pura Dalem Desa Pakraman Subilang, saat hendak digiring krama menuju bale banjar, Rabu sore sekitar pukul 16.00 Wita. Begitu pelaku kabur, krama langsung ngulkul bulus (membuyikan kentongan adat bertalu, pertanda situasi darurat). Ini membuat warga sekampung berdatangan ke lokasi TKP.

Warga menyebar ke seluruh penjuru untuk mengejar pelaku. Namun, upaya mereka tidak membuahkan hasil. Kesal upayanya tak membuahkan hasil, tanpa dikomando massa langsung membakar sepeda motor Suzuki Shogun DK 6526 KY yang ditinggalkan pelaku di jaba sisi Pura Dalem, hingga hangus tinggal rangka mesinnya. Ketka polisi tiba di lokasi TKP, motor pelaku sudah hangus dibakar massa.

Kelian Adat Banjar Subilang, Desa Pakraman Subilang, I Wayan Sudiarta, 52, mengatakan aksi pencurian sesari di Pura Dalem sore itu pertama kali dilihat oleh seorang petani setempat, I Wayan Saba Wardana, 50. Kala itu, saksi Wayan Saba Wardana kebetulan sedang menyabit rumput di setra yang berada di sebelah barat Pura Dalem. Ketika menoleh ke arah timur, Saba Wardana melihat ada seorang pria mengendarai motor Shogun warna biru berhenti di sekitar Pura Prajapati---yang bersebelahan dengan Pura Dalem.

Gelagat orang tak dikenal yang mengendarai motor tersebut terlihat mencurigakan, karena tampak tolah-toleh kanan-kiri. Setelah tolah-toleh, pelaku kembali naik motornya menuju Pura Dalem, yang berada di sebelah timur Pura Prajapati. “Kemudian, pelaku dilihat masuk ke Pura Dalem lewat pintu besi di belakang,” ungkap Wayan Sudiarta, Kamis (28/3).

Karena penasaran, saksi Saba Wardana pun merangkak mendekati Pura Dalem sambil memantau gerak-gerik pelaku. Nah, pas ketika pelaku keluar dari Pura Dalem, saksi Saba Wardana memergokinya. Pelaku sempat ditanyai Saba Wardana baik-baik, termasuk siapa namanya, dari mana, dan untuk apa masuk ke Pura Dalem? Pelaku juga sempat diminta menunjukkan KTP.

Namun, saat diminta tunjukkan KTP, pelaku justru melawan. “Tidak bisa menunjukkan KTP, jawabannya juga ngalor ngidul ngak jelas, sehingga pelaku dipegang oleh Wayan Saba Wardana, mau diajak ke Bale Banjar,” papar Sudiarta.

Sebelum pelaku diajak ke bale banjar, Saba Wardana lebih dulu mengambil kunci sepeda motor pencuri sesari tersebut. Habis itu, Saba Wardana berusaha menggiring pelaku ke bale banjar, dengan minta bantuan krama lainnya yang sore itu melintas di sekitar Pura Dalem. Sayangnya, salah seorang krama yang dimintai bantuan, I Komang Muliana, 33, melintas bersama anaknya yang masih kecil. “Anaknya nangis, otomatis diajak pulang dulu. Jadi, Pak Saba Wardana tetap sendiri memegang pelaku,” jelas Sudiarta.

Karena kalah bodi, saksi Saba Wardana justru diserang balik oleh pelaku. Tangannya digigit oleh pelaku, hingga dekapannya terlepas. Saba Wardana dan pelaku sempat berjibaku. Terakhir, pelaku sempat mengeluarkan pisau yang diacungkan ke Saba Wardana, sebelum kemudian kabur menuju semak-semak di sebelah utara Pura Dalem.

Ketika krama lainnya, Komang Muliana, datang kembali ke lokasi TKP setelah mengajak pulang anaknya yang menangis, pelaku sudah kabur. Sedangkan saksi Saba Wardana ditemukan dalam kondisi kelelahan, pasca berupaya mengamankan pelaku. Saat itulah, Komang Muliana berteriak mengabarkan kejadian tersebut kepada krama lain. Tak lama berselang, terdengar kulkul bulus, hingga krama sekampung tumpah ruah mengejar pelaku yang tak diketahui identitasnya.

Sore sekitar pukul 16.30 Wita, Unit Buser Polres Gianyar dan Polsek Payangan yang dipimpin langsung Kapolsek AKP I Gede Sudyatmaja, tiba di lokasi TKP dan selanjutnya melakukan penyisiran bersama ratusan krama. Namun, upaya mereka sia-saia. “Sebenarnya, pelaku sempat ditemukan di semak-semak dan dilempari batang kayu. Tapi, lagi-lagi pelaku berhasil kabur,” papar Sudiarta.

Meski demikian, krama Desa Pakraman Subilang tidak patah arang. Penyisiran terus dilakukan sampai petang, hingga ditemukan barang bukti berupa uang terbungkus tas plastik mini yang disembunyikan pelaku pada rumpun nanas dekat Sekolah TK. Uang terbungkis tas plastik itu merupakan sesari yang dicuri pelaku di Pura Dalem. “Tas berisi sesari sebesar Rp 898.000 itu kemudian dibawa ke Polsek Payangan,” sebut Sudiarta.

Sementara, sejumlah krama Desa Pakraman Subilang terus melakukan penyisiran sampai malam, untuk mencari pelaku. Bahkan, mereka rela berjaga semalaman di Pura Dalem, hingga Kamis (28/3) subuh pukul 05.00 Wita. Penyisiran ini dilakukan krama bersama pecalang dan petugas Polsek Payangan. “Sayangnya, pelaku tak kunjung ditemukan, meskipun kami sampai tidak tidur semalaman mencarinya,” jelas Sudiarta.

Menurut Sudiarta, barang bukti berupa sesari dan bangkai motor pelaku yang dibakar massa sudah diamankan ke Polsek Payangan. Sedangkan ciri-ciri pelaku digambarkan bertubuh gempal, mengenakan celana jeans pendek dan kaos, tidak pakai helm. Sudiarta memprediksi pelaku bukan orang Bali. “Saat diinterogasi Pak Saba Wardana, pelaku pakai bahasa Indonesia agak medok. Rasanya dia bukan orang Bali,” katanya.

Sudiarta menyebutkan, ini untuk kedua kalinya kasus pencurian sesari di Pura Dalem Desa Pakraman Subilang dalam kurun 4 bulan terakhir. Sebelumnya, kotak sesari di pura ini juga sempat ditemukan dalam kondisi rusak, sementara isinya sudah hilang. Hanya saja, kejadian saat itu tidak dilaporkan ke polisi. “Kami curiga pelaku pencurian sesari kali ini orang yang sama dengan 4 bulan lalu.”

Dikatakan, sesari di Pura Dalem biasanya dihitung, lalu dibawa oleh bendahara. Namun, karena agenda adat yang cukup padat, sesari yang terkumpul rencananya baru akan dihitung sekalian nanti setelah karya pujawali di Pura Puseh Desa Pakraman Subilang.

Sementara itu, Kapolsek Payangan AKP I Gede Sudyatmaja mengatakan hingga Kamis kemarin pelaku pencurian sesari di Pura Dalem Desa Pakraman Subilang masih dikejar. Polisi sudah mengantongi ciri-ciri pelaku. “Orangnya berbadan gemuk, tinggi sekitar 172 cm, rambut hitam ikal, muka bulat, menggunakan baju kaos warna ungu, celana jeans pendek, membawa tas ransel warna hitam berisi peralatan pancing,” jelas AKP Sudyatmaja saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Kamis kemarin.

Menurut AKP Sudyatmaja, berdasarkan hasil penelurusan, motor Shogun DK 6526 KY yang ditinggalkan pelaku di TKP dan dibakar massa, diketahui pemiliknya atas nama Ni Komang Ariani, krama Banjar Lantangidung, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar. Hanya saja, setelah dicek, ternyata motor tersebut telah lama dijual oleh pemilik pertama. “Motor itu sudah dijual 14 tahun lalu dan terakhir disamsat tahun 2014,” katanya. *nvi

Komentar