nusabali

Dua SD Tidak Selenggarakan USBN

  • www.nusabali.com-dua-sd-tidak-selenggarakan-usbn

Ketidakmerataan siswa di satu desa sebelum diterapkan sistem zonasi pada PPDB membuat dua sekolah tidak punya siswa kelas VI.

Tidak Punya Siswa Kelas VI


SINGARAJA, NusaBali
Dua Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Buleleng tahun ini tak ikut menyelenggarakan Ujian Sekolah Berbasis Nasional (USBN). Hal itu karena sekolah yang bersangkutan memang tak memiliki siswa kelas VI tahun ini. Kedua sekolah itu adalah SDN 4 Pucak Sari di Kecamatan Busungbiu dan SDN 1 Pegadungan di Kecamatan Sukasada.

Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng, Made Astika, Selasa (19/3) kemarin menjelaskan kedua sekolah itu tidak melaksanakan USBN karena benar-benar tak memiliki siswa kelas VI tahun ini. “Memang tidak ada siswanya yang kelas VI, sehingga tahun ini tak ikut menyelenggarakan USBN. Kalau tahun depan ada muridnya, USBN baru ada tahun depan,” kata Astika.

Dua sekolah itu merupakan dampak dari ketidak-merataan siswa di satu desa. Hal itu pun terjadi sebelum sistem Penerimaan Peserta Didik baru (PPDB) menggunakan zonasi. Anak-anak calon siswa saat itu masih mencari sekolah terdekat dari rumahnya.  Ketidakmerataan siswa antara satu sekolah dengan sekolah lainnya tak dapat dielakkan lagi. Astika menyebutkan dengan absennya dua SD itu, jumlah sekolah yang melaksanakan USBN total berjumlah 474 sekolah, tersebar di sembilan kecamatan di Buleleng.

Terkait dengan kasus sekolah yang tidak mendapat siswa dalam satu tingkatan, pihak Disdikpora pun mengaku belum memutuskan apakah sekolah itu akan di regrouping atau tidak. Astika hanya mengatakan jika hingga saat ini Disdikpora masih mempertahankan sekolah-sekolah yang tak minim siswa. Hal itu mempertimbangkan perkembangan jumlah penduduk dan penerapan sistem zonasi dalam PPDB.

“Kalau menurut acuan memang ada ketentuan regrouping, tetapi sejauh ini bangunan tak diratakan atau diserahkan kemana-mana, sekolah dengan siswa minim ini hanya menjalani kelas jauh digabung antara sekolah satu dengan lainnya dalam satu wilayah atau desa,” ungkap Astika.

Ia menjelaskan jika sistem regrouping utuh dengan membongkar bangunan juga dalam pertimbangan panjang. “Kami juga mempertimbangkan kalau regrouping guru-guru dan pegawainya kasian, mau dibawa kemana mereka,” tegas dia.

Sementara itu persiapan pelaksanaan USBN di tingkat SD sejauh ini sudah menjalani persiapan matang. Soal yang akan dikerjakan oleh peserta USBN juga disebut sudah kelar. Sebanyak sebelas ribu peserta USBN di Buleleng akan menjalani ujian secara serempak pada tanggal 22-24 April mendatang.*k23

Komentar