Soundsations Kembali Digelar
Perhelatan musik Soundsations kembali diadakan untuk pertama kalinya di tahun 2019.
DENPASAR, NusaBali
Konser yang sukses 4 kali diadakan pada 2018 lalu di Bali, kali ini mengusung tema ‘Biar Tapi Jadi Bukti’ . Soundsations 2019 ingin lebih banyak merangkul pelaku kreatif muda untuk menunjukkan jati diri melalui karya-karya yang unik dan berani bersaing.
“Kita di sini melibatkan banyak komunitas, temen-temen kreatif muda, termasuk anak bikers. Initinya, kita pingin kasi pesan melalui event ini bahwa, apa pun yang dikerjakan itu kalau seandainya serius bisa jadi, bisa ngebukti dia,” ungkap Agung Darma Eka Putra (Agung DEP), 38, selaku Event Manager PT Sakti Label Abyudaya, sekaligus Event Organizer penyelenggara Soundsations 2019, ketika ditemui NusaBali di lokasi, Sabtu (16/2), di Pantai Mertasari, Sanur, Denpasar.
Lanjut Agung, konsep musik festival yang biasa digelar outdoor ini merupakan sebuah platform event yang diadakan setiap tahun di kota-kota besar. Di Bali sendiri, tahun lalu Soundsations telah diadakan 4 kali dan fokus di 2 tempat, yakni Denpasar dan Singaraja.
Event yang banyak digandrungi kaum milenial ini pun hingga menembus angka 20 ribuan pengunjung saat terakhir kali diadakan November lalu.
Berangkat dari esensi yang ingin dicapai, selain melibatkan sekitar 18-an band baik yang baru orbit mau pun yang telah sukses melebarkan sayap, Soundsations 2019 juga melibatkan berbagai komunitas kreatif muda untuk ikut ambil andil dalam ajang ini.
Komunitas tersebut di antaranya, Urban Sketchers Bali, LingkaraCommunity, Ruang Gembira, Basic (kumpulan pecinta olahraga Sky Diving), Marching Band Udayana, Bali Bikers Community, Indonesia Woman Riders, Cikar Food Truck Community, dan Bali Food Truck Community. Tidak ketinggalan, berbagai usaha kuliner yang kebanyakan dibangun oleh pebisnis-pebisnis muda juga turut dilibatkan.
Usut punya usut, Soundsations juga telah mengadakan pre-event yang bertajuk Journey to Sounsations. Event kala itu melibatkan Urban Sketchers Bali yang dikemas dalam sebuah workshop di Colony Creative Hub, Plaza Renon (6/1) dan mendatangkan 2 narasumber, salah satunya merupakan mantan kreatif manajer Walt Disney Indonesia.
Meski tidak dipungut tiket masuk, Soundsations 2019 yang mendaulat grup music Burgerkill sebagai bintang tamu itu tetap menetapkan standar bagi para pengunjungnya, yakni hanya boleh bagi mereka yang berumur 18 tahun ke atas dan harus menyertakan kartu identitas.
Walau demikian, salah satu event musik terbesar di Bali ini tetap berharap datangnya pengunjung yang lebih besar dari tahun lalu.
Agung berharap agar Soundsations dapat menjadi sebuah ajang bagi pelaku-pelaku kreatif muda untuk kumpul dan menuangkan idenya dan kemudian bersama-sama membuat sebuah perhelatan yang gaungnya bisa semakin besar. “Sehingga, semua yang terlibat akan berimbas juga. Saya pikir, ini kesempatan yang bagus bagi teman-teman kreatif muda,” tutup pria yang kini tinggal di Sidakarya, Sesetan, Denpasar itu. *cr41
“Kita di sini melibatkan banyak komunitas, temen-temen kreatif muda, termasuk anak bikers. Initinya, kita pingin kasi pesan melalui event ini bahwa, apa pun yang dikerjakan itu kalau seandainya serius bisa jadi, bisa ngebukti dia,” ungkap Agung Darma Eka Putra (Agung DEP), 38, selaku Event Manager PT Sakti Label Abyudaya, sekaligus Event Organizer penyelenggara Soundsations 2019, ketika ditemui NusaBali di lokasi, Sabtu (16/2), di Pantai Mertasari, Sanur, Denpasar.
Lanjut Agung, konsep musik festival yang biasa digelar outdoor ini merupakan sebuah platform event yang diadakan setiap tahun di kota-kota besar. Di Bali sendiri, tahun lalu Soundsations telah diadakan 4 kali dan fokus di 2 tempat, yakni Denpasar dan Singaraja.
Event yang banyak digandrungi kaum milenial ini pun hingga menembus angka 20 ribuan pengunjung saat terakhir kali diadakan November lalu.
Berangkat dari esensi yang ingin dicapai, selain melibatkan sekitar 18-an band baik yang baru orbit mau pun yang telah sukses melebarkan sayap, Soundsations 2019 juga melibatkan berbagai komunitas kreatif muda untuk ikut ambil andil dalam ajang ini.
Komunitas tersebut di antaranya, Urban Sketchers Bali, LingkaraCommunity, Ruang Gembira, Basic (kumpulan pecinta olahraga Sky Diving), Marching Band Udayana, Bali Bikers Community, Indonesia Woman Riders, Cikar Food Truck Community, dan Bali Food Truck Community. Tidak ketinggalan, berbagai usaha kuliner yang kebanyakan dibangun oleh pebisnis-pebisnis muda juga turut dilibatkan.
Usut punya usut, Soundsations juga telah mengadakan pre-event yang bertajuk Journey to Sounsations. Event kala itu melibatkan Urban Sketchers Bali yang dikemas dalam sebuah workshop di Colony Creative Hub, Plaza Renon (6/1) dan mendatangkan 2 narasumber, salah satunya merupakan mantan kreatif manajer Walt Disney Indonesia.
Meski tidak dipungut tiket masuk, Soundsations 2019 yang mendaulat grup music Burgerkill sebagai bintang tamu itu tetap menetapkan standar bagi para pengunjungnya, yakni hanya boleh bagi mereka yang berumur 18 tahun ke atas dan harus menyertakan kartu identitas.
Walau demikian, salah satu event musik terbesar di Bali ini tetap berharap datangnya pengunjung yang lebih besar dari tahun lalu.
Agung berharap agar Soundsations dapat menjadi sebuah ajang bagi pelaku-pelaku kreatif muda untuk kumpul dan menuangkan idenya dan kemudian bersama-sama membuat sebuah perhelatan yang gaungnya bisa semakin besar. “Sehingga, semua yang terlibat akan berimbas juga. Saya pikir, ini kesempatan yang bagus bagi teman-teman kreatif muda,” tutup pria yang kini tinggal di Sidakarya, Sesetan, Denpasar itu. *cr41
1
Komentar