nusabali

Hari Pertama Uji Coba Perubahan Arus Lalin, Sejumlah Pengendara Kebingungan

  • www.nusabali.com-hari-pertama-uji-coba-perubahan-arus-lalin-sejumlah-pengendara-kebingungan

Hari pertama uji coba perubahan arus lalu lintas di Jalan Nakula, Legian, Kecamatan Kuta, Badung pada Kamis (14/2) pagi sangat berdampak pada kelancaran arus lalu lintas di kawasan wisata itu.

MANGUPURA, NusaBali
Pasalnya, sejumlah ruas jalan yang selama ini kerap digunakan oleh pengendara, berubah total dan dialihkan ke beberapa ruas jalan lainnya. Walhasil, terjadi penumpukan kendaraan di sejumlah ruas yang mendapat pengalihan. Untuk mengurai hal itu, Dishub Badung, kepolisian, pihak desa adat, kelurahan, LPM, linmas hingga kelian adat turun ke lapangan untuk mengarahkan para pengendara.

Pantauan di lapangan, kawasan yang mendapat penjagaan ketat saat uji coba pengalihan arus lalu lintas yakni di simpang Jalan Nakula – Jalan Eka Laweya – Jalan Sri Rama. Puluhan petugas gabungan tampak berjaga di lokasi yang mendapat pengalihan khususnya di Jalan Nakula menuju simpang empat Jalan Arjuna. Di lokasi itu, petugas menutup akses dengan mengarahkan pengendara untuk menggunakan Jalan Eka Lewaya ataupun Jalan Sri Rama. Walhasil, sejumlah pengendara roda dua maupun roda empat kebingungan dan memutar balik kendaraan mereka. Penumpukan kendaraan di lokasi itu cepat diurai oleh sejumlah petugas lapangan.

Kadishub Kabupaten Badung AA Ngurah Rai Yudha Darma, menerangkan uji coba perubahan arus lalin di simpang Nakula saat ini memang cukup berdampak bagi kelancaran arus lalu lintas terkait. Namun untuk memastikan hal tersebut, pihak Dishub Badung masih menunggu evaluasi selama dua pekan ini. Tujuannya adalah untuk menjaring masukan, saran, dan respons, untuk memutuskan apakah rekayasa itu akan dipermanenkan atau mendapatkan perubahan. “Untuk sekarang kami mulai uji coba, ke depan akan kami perkuat dengan penugasan anggota. Untuk tidak membingungkan warga, kami akan tetap bersinergi dengan bendesa adat, kelurahan, LPM, kepala lingkungan, LPM, linmas, kelian adat untuk menjaga titik simpang yang ada,” ujarnya ditemui di lokasi.

Dikatakannya, jumlah personel Dishub Badung yang turun mengawal uji coba arus lalin tersebut sebanyak 35 orang, baik itu dari dari kantor induk dan UPT LLA Badung Selatan. Setiap harinya, progres resistensi dan kelancaran arus lalin selama uji coba akan terus dicatat, untuk menjadi bahan evaluasi tim forum lalu lintas bersama stakeholder terkait. Apapun saran dan masukan masyarakat, hal itu akan menjadi bahan evaluasi ke depan sebelum dilakukan finalisasi.

“Setelah uji coba dan disetujui stakeholder di bawah serta sesuai dengan kajian terknis di perhubungan, baru akan difungsikan alat pemberi isyarat lalu lintas (APIL). Kami akan memfungsikan ATCS yang ada, menjadi traffic light yang sekarang masih menjadi flashing warning light. Dengan demikian ini akan bisa membantu kelancaran arus lalin, melalui pengaturan durasi traffic light,” beber Yudha Darma.

Hal senada juga diakui Kepala Bidang Lalulintas Angkutan Jalan Dishub Badung Tofan Priyanto, bahwa pihaknya memprediksi finalisasi akan selesai dalam waktu dua pekan. Sebab secara situasional itu yang diharapkan bersama. Hal itu dinilai menjadi jalan keluar, karena efek positif yang didapatkan dari ujicoba perubahan arus lalin sangat banyak. Seperti Jalan Plawa – Nakula yang dulunya ada 16 jenis crossing, sekarang tinggal 3. Hal itu masih bisa terpantau, karena volume crossing tidak terlalu besar. Selain itu fase setting lampu lalu lintas yang dulunya banyak, sekarang bisa menjadi 2 fase baik dari utara dan selatan yang sifatnya deverging. “Kalau di lokasi ini (Jalan Plawa – Nakula) dulu crossingnya terlalu banyak, karena dari masing-masing kaki simpang memberikan kontribusi arus lalu lintas masuk ke simpang dan tidak diatur sama sekali oleh traffic light. Jadi sekarang bisa diminimalisasi menjadi 3 crossing,” tutur Tofan.

Diakuinya, kekroditan memang sempat terjadi di beberapa ruas jalan seperti di Simpang Padma Timur, Sri Rama, Simpang Plawa. Namun hal itu tidak berlangsung terlalu lama, karena masyarakat sudah mulai mengetahui informasinya. Dalam uji coba perubahan arus lalin tersebut, diakuinya ada tiga hal yang dominan diujicobakan. Pertama, adalah mengubah arus lalu lintas di Jalan Nakula yang tadinya dua arah, menjadi satu arah ke timur. Kemudian pembatasan masuk kendaraan dari arah timur itu dimulai dari Simpang Eka Laweya. Kedua, yaitu Jalan Plawa atau dikenal Gang Baik Baik yang tadinya dua arah, jadi satu arah ke selatan. Ketiga, mulai dari Bunut Sari di Padma Timur itu dibuat satu arah ke barat yang difungsikan sebagai salah satu pintu masuk ke Nakula. “Harapan kami, masyarakat pengguna jalan agar melihat dampak dari perubahan ini, karena ini berkaitan dengan perubahan ke depannya,” kata Tofan. *dar

Komentar