nusabali

Penyaluran KUR di Bali Positif

  • www.nusabali.com-penyaluran-kur-di-bali-positif

NPL di bawah 1 persen mengindikasikan pemanfaatan  KUR berjalan baik, dibandingkan di daerah lain yang NPL-nya lebih tinggi dari Bali.

Kredit Bermasalah Kecil


DENPASAR, NusaBali
Penyaluran dan pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Bali dinilai  baik. Salah satunya ditunjukkan dengan non performing loan (NPL) KUR yang relatif kecil yakni 0,69 persen pada 2018 lalu. Data dari OJK  Regional 8 Wilayah Bali dan Nusa Tenggara Rabu (14/2)  per Desember 2018 total KUR yang  tersalurkan di Bali mencapai Rp 5,64  triliun, Dari Rp 5,64 triliun tersebut penyaluran terbesar di sektor perdagangan yakni 58,85 persen. Kemudian sektor pertanian 14,32 persen dan sektor jasa masyarakat, sosial budaya dan hiburan 8,76 persen.

Penyaluran KUR tersebut tersebar di seluruh kabupaten/kota di Bali, dengan  porsi bervariasi. Di Denpasar  22,10 persen dengan NPL 0,54 persen. Kabupaten Tabanan share KUR 13,86 persen dengan NPL 0,33 persen. Kabupaten Buleleng penyaluran KUR 13,40 persen dengan NPL  2,17 persen. Kemudian di Kabupaten Gianyar penyaluran KUR 13,55 persen dengan NPL 0,13 persen. Selanjutnya di Kabupaten Badung KUR yang tersalur 12,47 persen dengan NPL 0,35 persen. Karangasem share KUR 7,07 persen dengan NPL 0,32 persen. Kemudian Kabupaten Jembrana penyaluran KUR 6,85 persen dengan NPL 0,80 persen. Bangli share KUR 5,69 persen dengan NPL 1,32 persen dan Kabupaten Klungkung penyaluran KUR 5,02 persen dengan NPL 0,32 persen. Secara keseluruhan NPL KUR 2018 di Bali 0,69 persen.

Kepala OJK Regional 8 Wilayah Bali dan Nusa Tenggara Elyanus Pongosada mengatakan NPL 0,69 persen menunjukkan pemanfaatan  KUR berjalan baik, dibandingkan di daerah lain yang NPL-nya lebih tinggi dari Bali. "Tak sampai satu persen, Ini berarti  penyaluran KUR di Bali berjalan baik ," ujarnya.

Kepala OJK berharap kondisi tersebut tetap  bisa dipertahankan, sehingga KUR bisa lebih banyak masuk ke sektor-sektor UMKM, sektor pertanian yang sedang digalakkan pemerintah.Pihaknya mendoorong perbankan untuk penyaluran KUR tersebut.

Untuk penyerapan KUR ke depan, Elyanus Pongosada, Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) akan meningkatkan koordinasi dengan anggota. "Untuk bisa masuk nanti pada sektor-sektor yang menjadi prioritas pemerintah, seperti sektor pertanian, sektor kelautan perikanan, dan pariwisata. Dan juga industri-industri kecil, industri kreatif," ujarnya.

Sementara sebagai salah satu bank penyalur KUR, yakni Bank Pembangunan Daerah  Bali (Bank BPD) menargetkan dapat menyalurkan KUR sebesar Rp 955 miliar tahun 2019. Plt Dirut Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali I Nyoman Sudharma menyatakan dari target tersebut, per Januari sudah tersalurkan Rp 60 miliar. Pihaknya optimis target penyaluran KUR tahun 2019 bisa tercapai. "Tentu optimis,"ujarnya.

Sudharma menyatakan penyaluran KUR diprioritaskan untuk sektor-sektor produktif, seperti pertanian, perikanan. “Termasuk sektor pariwisata juga merupakan sektor produktif,” kata Sudharma. Penyaluran KUR diharapkan menjadi pendorong peningkatan pertumbuhan kredit perbankan di Bali tahun 2019.*k17

Komentar