nusabali

Santunan Korban Senderan Mengening Belum Cair

  • www.nusabali.com-santunan-korban-senderan-mengening-belum-cair

Empat anggota sekeluarga, korban tewas tertimbun material senderan yang ambruk, asal Dusun Sangker, Desa Mengening, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, belum terima santunan.

SINGARAJA, NusaBali
Masing-masing korban dijanjikan mendapat santunan sebesar Rp 15.000.000. Empat anggota sekeluarga yang terdiri dari Ketut Budikace, 33 bersama istri Luh Setiani, 27, dan dua anaknya masing-masing Putu Rikasih, 9, dan Kadek Sutama, 5. Keempatnya tewas saat tengah tidur ketika senderan ambruk menimpa rumah yang ditempati, pada Selasa (29/1) dini hari. Jenazah keempat korban sudah dimakamkan melalui Upacara Mekinsan Pertiwi (Dikubur,red), pada Buda Kliwon Pahang, Rabu (30/1) siang, di Setra Desa Pakraman Tegal, Desa Mengening.

Keempat anggota sekeluarga ini dijanjikan akan diberikan santunan sebesar Rp 15 juta perkepala. Sehingga total santuan yang akan diterima pihak keluarga korban sebesar Rp 60 juta. Namun, pihak keluarga korban diwakili oleh orangtua Budikaca, I Nyoman Dania, 78 mengaku, belum menerima dana santunan tersebut. “Tiang ngaturang sukseme pisan, samian sampun ngerahuin, pemerintah sampun masi nyarengin. Uling pemerintah orahange polih jinah, sakewale dereng tiang terima. (Kami sangat berterimakasih, semua sudah membantu, termasuk pemerintah juga sangat peduli. Katanya dari pemerintah mau memberikan dana, tetapi belum kami terima,red),” katanya.

Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng, Ida Bagus Suadnyana dikonfirmasi Minggu (3/2) mengatakan, administrasi terhadap usulan santunan itu baru dikirim Jumat (1/2) ke BPBD Provinsi Bali. Diperkirakan, dana santunan itu baru akan dicairkan dalam pekan ini. “Waktu kami kerjabakti di lokasi kejadian, saat itu baru kami bisa proses administrasinya. Kemudian Jumat sudah kami kirim ke provinsi. Mudah-mudahan dalam pecan ini santunan itu bisa cair. Karena waktu itu dari Provinsi memang meminta administrasinya segera. Karena santunan itu memang dijanjikan oleh provinsi,” terangnya.

Lebih lanut Suadnyana mengatakan, selain mengusulkan dana santunan, pihaknya juga mengusulkan penyenderan terhadap rumah milik orangtua korban, yakni Nyoman Dania. Karena rumah tersebut rawan longsor setelah senderan ambruk digerus air hujan. “Kami juga sudah mengusulkan, penanganan senderan ke provinsi. Mudah-mudahan juga, senderan itu dibantu provinsi,” imbuhnya.

Sebelumnya, senderan setinggi 3 meter dengan panjang 15 meter, ambruk karena tidak kuat menahan air hujan yang terus menerus. Material senderan itu menimpa rumah keluarga Budikace yang berada di bawah hingga ambruk. Budikaca bersama istri dan kedua anaknya yang tengah tidur, tertimbun reruntuhan hingga ditemukan meninggal. *k19

Komentar