nusabali

Kerugian Rp 4,9 Miliar, Tepis Isu Penjarahan

  • www.nusabali.com-kerugian-rp-49-miliar-tepis-isu-penjarahan

Kebakaran 8 Ruko Kompleks Pasar Anyar Buleleng

SINGARAJA, NusaBali
Amukan jago merah di kompleks ruko Pasar Anyar Buleleng pasa Selasa (29/1) petang diperkirakan Rp 4,9 miliar. Kalkulasi sementara ini setelah menghitung kerugian yang menimpa delapan ruko; di antaranya Toko Berkat, Toko Busi Wirajaya, Toko Sepatu Bata, Toko Emas Delima, Toko Busana Permai dan Kantor Notaris Made Wiryasa.

Pada Rabu seore kemarin, Tim Laboratorium Forensik Denpasar juga sudah mengambil sejumlah sampel puing kebakaran di kawasan Jalan Diponegoro tersebut. Beranggotakan empat orang personel, tim Labfor juga melakukan pengecekan di sejumlah titik yang diduga sebagai sumber api.

Tim Labfor tiba di Pasar Anyar pada pukul 15.45 WITA dan langsung menuju lokasi. Awalnya tim masuk dan memeriksa Toko Bata sebagai tempat awal mula api ditemukan. Tim pun mengecek dengan cermat di setiap sisi bangunan, termasuk bangunan lantai dua yang masih menyisakan puing-puing arang. Selain itu tim Labfor juga menyambangi ruko Toko Busana Permai, yang berada di samping Utara toko Bata, dengan jumlah kerugian terbesar.

Kapolsek Kota Singaraja, Kompol AA Wiranata Kusuma pun mengaku baru meminta keterangan pemilik toko yang mengalami kerugian terparah, yakni Toko Busana Permai dan Toko Bata. Selanjutnya pihaknya pun mengaku masih akan menunggu hasil pemeriksaan labfor untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran tersebut.

Dikonfrmasi terpisah Wakapolres Buleleng, Kompol Ronny Riantoko, terkait beredarnya isu penjarahan melalui unggahan video yang booming di media sosial, pihaknya menegaskan jika hal itu tidak benar. Setelah dikonfirmasi seorang ibu yang juga pedagang Pasar Anyar Buleleng, merekam anak-anak remaja yang sedang mengangkut karung saat kejadian, mengaku berteriak ‘jangan dijarah’ dalam kondisi panik.

Polisi pun sempat mengumpulkan anak-anak remaja yang dimaksud di dalam video, ternyata mereka adalah keluarga darir pedagang-pedagang di pasar anyar yang membantu mengamankan barang dagangan orangtuanya. “Tidak ada penjarahan, kami sudah tegaskan dari awal dan personel juga memantau terus keamanan pasca kejadian,” ungkap Kompol Ronny.

Pihaknya pun mengaku segera akan mencari siapa yang mengunggah video itu untuk melakukan klarifikasi, sehingga tidak membuat resah masyarakat.

Sementara itu, pasca peristiwa kebakaran pasar Anyar pada Selasa (29/1) malam, membuat sejumlah pedagang trauma. Belasan ruko di blok B Pasar Anyar Buleleng yang posisinya berada di belakang toko Bata dan toko Permai nampak tutup. Seorang pedagang di Blok B, Komang Widi, 35, yang memilih membuka lapaknya mengatakan hampir semua pedagang di blok B masih merasa trauma. “Ya mungkin masih takut dan capek habis bergadang. Saya saja maksa ini buka tadi sudah jam 11an baru kesini,” kata Widi.

Dirut Perusahaan Daerah (PD) Pasar Buleleng, Made Agus Yudi Arnawa yang ditemui di ruangannya mengaku dengan kejadian ini pihaknya terus akan melakukan evaluasi, kemanan pasar. Meskipun sejauh ini sudah ada perubahan dan pembenahan ke arah yang lebih baik, seperti instalasi listrik standar PLN, membatasi pedagang berjualan barang mentah untuk meminimalkan penggunaan kompor sebagai salah satu pemicu kebakaran.

Ke depannya ia juga akan mengusulkan penempatan hidran di pasar-pasar tradisional di Buleleng dengan tepat dan efektif. Menurut hemat Yudi pembangunan hidran di pasra-pasar Buleleng saat ini, masih terlalu dekat dengan bangunan pasar. Sehingga saat terjadi kebakaran, hidran tidak dapat difungsikan karena terlalu dekat dengan api.*k23

Komentar