nusabali

Suami Susul Istri dan Anaknya Berpulang

  • www.nusabali.com-suami-susul-istri-dan-anaknya-berpulang

Sang suami dimakamkan di Singaraja, sementara anak dan istrinya dikuburkan terpisah di Seririt

Pasca Lakalantas, 2 Anak Korban Masih Dirawat di RSUD Buleleng


SINGARAJA, NusaBali
Korban tewas dalam tragedi kecelakaan lalulintas (lakalantas) sekeluarga jatuh ke jurang di Jalur Utama Denpasar-Singaraja via Bedugul, tepatnya di Kilometer 12-13 Banjar Pererenan Bunut, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Sabtu (12/1) sore, bertambah jadi 3 orang. Korban terakhir yang meregang nyawa dalam perawatan di Ruang ICU RSUD Buleleng di Singaraja, Minggu (13/1), adalah Failasuf Mascatty, 39. Dia menyusul sang istri Alhidayah, 37, dan anak bungsunya, Safira Mascatty, 2, yang langsung tewas mengenaskan saat kecelakaan sehari sebelumnya.

Korban Failasuf Mascatty menghembuskan napas terakhir di Ruang ICU RSUD Buleleng, Minggu dinihari pukul 03.30 Wita, setelah 9 jam menjalani perawatan. Korban asal Kelurahan Kampung Bugis, Kota Singaraja, Kecamatan Buleleng yang tinggal di Denpasar ini dinyatakan tak mampu bertahan hidup karena luka remuk pada tulang dada dan cedera kepala berat.

Sedangkan dua anak perempuannya yang selamat dari maut dalam lakalantas sore itu, Zahirah Mascatty, 6 (anak sulung) dan Zaheen Mascatty, 5 (anak kedua), hingga Minggu kemarin masih menjalani perawatan intensif di RSUD Buleleng. Pasutri Failasuf Mascatt dan Alhidayah memiliki empat anak, namun satunya lagi yakni anak ketiga, tidak ikut saat kecelakaan di Desa Gitgit, Sabtu sore pukul 17.30 Wita.

Jenazah Failasuf Mascatt telah dikuburkan keluarganya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kayubuntil, Kelurahan Kampung Anyar, Singaraja, Kecamatan Buleleng, Minggu siang pukul 13.00 Wita. Jenazah Failasuf dimakamkan terpisah dengan sang istri Alhidayah dan anak bungsunya, Safira Mascatty, yang dikuburkan tdi Kelurahan/Kecamatan Seririt, Buleleng, Minggu sore pukul 16.00 Wita. Jenazah mereka sudah dibawa ke rumah bajangnya di Seririt usai kecelakaan, Sabtu malam.

Pasutri Failasuf Mascatty dan Alhidayah bersama tiga anak perempuannya yang masih kecil-kecil, sebelumnya mengalami lakalantas maut terjun ke jurang di Desa Gitgit, saat dalam perjalanan pulang dari Denpasar ke Singaraja, Sabtu sore pukul 17.30 Wita. Kala itu, empat orang sekeluarga ini naik sepeda motor Honda Vario Techno nopol DK 4778 AAA.

Begitu memasuki lokasi TKP yang dalam kondisi jalan menurun, motor yang dinaiki satu keluarga ini tiba-tiba oleng dan tak dapat dikendalikan oleh korban Failasuf Mascatty. Walhasil, korban bersama motornya jatuh ke jurang sedalam 19 meter dan mendarat di halaman rumah keluarga Nyoman Sri Ardana. Sang istri dan si bungsu langsung tewas mengenaskan di lokasi TKP dfalam kondisi tubuh remuk. Sedangkan Failasuf Mascatty bersama dua anaknya yang lain, Zahirah Mascatty dan dan Zaheen Mascatty, dilarikan ke RSUD Buleleng dalam kondisi kritis.

Ditemui NusaBali di rumah duka di Jalan Rambutan Singaraja kawasan Kelurahan Kampung Bugis, Kecamatan Buleleng, Minggu kemarin, kakak kedua korban Failasuf Mascatty, yakni Fikri, 51, mengatakan pihak keluarga putuskan untuk memisahkan lokasi penguburan tiga jenazah, karena situasi. “Ya, kami kan tidak tahu kalau adik saya (Failasuf Mascatty) akan menyusul meninggal. Sedangkan jenazah istri dan anaknya sudah telanjur kami bawa ke Seririt. Mereka akan dimakamkan sore ini (kemarin) pukul 16.00 Wita di Seririt,” papar Fikri.

Menurut Fikri, almarhum Failasuf Mascatty merupakan abak ke-5 dari 7 bersaudara. Adiknya yang tewas lakalantas ini sudah lama tinggal di kawasan Pamogan, Denpasar Selatan. Meski tinggal di Denpasar, korban rajin pulang ke Singaraja. Hanya saja, Fikri mengaku jarang bertemu adiknya ini saat pulang, karena tuntutan pekerjaan. Jika tidak pulang ke Kampung Bugis, Singaraja, almarhum Failasuf Mascatty biasanya pulang ke rumah istrinya di Seririt.

Fikri sendiri mengaku tidak memiliki firasat dan mimpi buruk sebelum kejadian naas ini merenggut nyawa adik, ipar, dan keponakannya yang jatuh ke jurang. Fikri pun sempat kaget saat ditelepon oleh tetangganya yang mengabarkan bahwa Failasuf Mascatty mengalami kecelakan di Desa Gitgit. “Kami sekeluarga kaget saat itu. Tapi, kami sudah sudah ikhlas, karena itu kan kecelakaan tunggal,” katanya.

Sementara itu, Kasat Lantas Polres Buleleng, AKP Putu Diah Kurniawandari, menyatakan pihaknya sudah mengamankan barang bukti terkait musibah kaut satu keluarga yang merenggut 3 nyawa dan 2 korban terluka ini. Salah satunya, motor Honda Vario Techno DK 4778 AAA milik korban, yang sebelumnya tergeletak TKP halaman rumah keluarga Nyiman Sri Ardana.

“Kami baru cek ulang TKP, dan ambil barang bukti. Untuk pemeriksaan saksi ahli, mungkin besok (hari ini, Red) dilakukan, sehingga cepat kita bisa tahu kepastian penyebab kecelakaannya. Kita ingin tahu apa ada unsur kegagalan fungsi kendaraan atau hanya human error?” papar AKP Putu Diah saat dikonfirmasi NusaBali di Singaraja, Minggu kemarin. *k23

Komentar