nusabali

Promosi Bali Dibikin Terpadu

  • www.nusabali.com-promosi-bali-dibikin-terpadu

‘Paket Bali’ akan melibatkan semua kota/kabupaten dan daerah yang terkendala dana promosi dijanjikan mendapat bantuan promosi.

Anggaran Promosi Pariwisata Rp 1,6 Miliar


DENPASAR, NusaBali
Pemprov Bali akan mengumpulkan kabupaten/kota terkait program promosi pariwisata Bali tahun 2019. Tujuannya, untuk membahas, mencari masukan berbagai hal, termasuk masalah anggaran. Promosi pariwisata Bali ke luar negeri, akan lebih  koordinatif, sehingga tidak terkesan jalan sendiri-sendiri di antara stakeholder, baik pemerintah maupun kalangan industri.

Kadis Pariwisata Bali Anak Agung Gede Yuniarta Putra,  mengatakan hal tersebut Rabu (9/1). “Intinya nanti kita promosi atas nama Bali,  yang memang sudah dikenal,” ujar Gung Yuniarta, sapaan pejabat asal Banjar Taensiat, Denpasar Promosi bersama ‘Paket Bali’ tersebut, diyakini lebih efektif  dan gaungnya lebih kuat, ketimbang misalnya provinsi, kabupaten/kota melakukan promosi secara terpisah dan partial. “Ini merupakan salah satu wujud one island one management,”  kata Gung Yuniarta.

Pemprov Bali untuk tahun 2019, menganggarkan Rp 1,6 miliar untuk promosi. Dengan anggaran tersebut, sejumlah agenda pariwisata dunia/internasional rencananya akan diikuti Bali. Di antaranya pameran pariwisata di Berlin, Jerman, promosi pariwisata di London, di Singapura dan Osaka Jepang. “Nanti kami akan kumpulkan kabupaten/kota, mana yang punya anggaran untuk promosi bersama. Yang tidak punya anggaran akan dibantu dipromosikan,” paparnya.

Wakil Ketua Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Bali I Gusti Ngurah Rai Surya Wijaya menyatakan hal senada. “Dengan demikian one island one management tak hanya wacana saja,” ujar Rai Surya Wijaya, sapaan tokoh pariwisata asal Banjar Tegeh,  Dalung, Kuta Utara Badung.

Jika sudah terkoordinasi, kata Rai Surya Wijaya, tidak ada nanti promosi pariwisata Bali jalan sendiri-sendiri. Misalnya provinsi promosi ke Australia pada bulan April, terus bulan berikutnya  yakni pada Mei, kabupaten menggelar promosi di tempat atau kota yang sama. “Kondisi seperti ini yang terkesan parsial dan tumpang tindih, jangan sampai terjadi,”   kata Rai Surya Wijaya.

Selama ini kadang  promosi pariwisata Bali  diakui terkesan jalan sendiri-sendiri, sehingga kurang efektif. “Dengan saling koordinasi, kesan tumpang tindih diharapkan tidak terjadi,” kata Rai Surya Wijaya. *k17

Komentar