nusabali

Bus Trans Sarbagita Operasi Terbatas, Pemprov Bali Berhemat Rp 9,5 Miliar

  • www.nusabali.com-bus-trans-sarbagita-operasi-terbatas-pemprov-bali-berhemat-rp-95-miliar

Jumlah Bus Trans Sarbagita (Denpasar-Badung-Gianyar-Tabanan) dikurangi pengoperasiannya dari semula 25 unit menjadi hanya 5 unit.

DENPASAR, NusaBali

Pengurangan operasional Bus Trans Sarbagita ini mampu menghemat APBD Bali sebesar Rp 9,5 miliar per tahun. Komisi III DPRD Bali minta dana hasil penghematan itu dialihkan ke infrastruktur.

Bus Trans Sarbagita dioperasikan sejak tahun 2012, di era Gubernur Made Mangku Pastika. Awalnya, ada 25 unit bus yang diperasikan selama periode 2012-2017, dengan subsidi anggaran dari APBD Bali sebesar Rp 13 miliar per tahun. Sejak Januari 2018, yang dioperasikan hanya 10 unit Bus Trans Sarbagita. Itu pun, hanya 5 unit bus yang benar-benar beroperasi. Sedangkan 5 unit bus jadi cadangan.

Sejak hanya 5 bus yang efektif beroperasi, subsidi yang diambilkan dari APBD Bali turun drastis menjadi Rp 3,5 miliar per tahun. Artinya, ada penghematan APBD hingga Rp 9,5 milir per tahun. Bus Trans Sarbagita yang masih efektif beroperasi ini melayani Koridor Tohpati (Denpasar Timur)-Kampus Unud Jimbaran (Kuta Selatan)-Nusa Dua (Kuta Selatan) dan Koridor GOR Ngurah Rai Denpasar-PB Sudirman Denpasar, yang merupakan target layanan untuk mahasiswa dan pelajar.

Awalnya, tiap penumpang Bus Trans Sarbagita hanya dikenakan Rp 2.000 hingga Rp 3.000. Namun, Gubernur Bali Wayan Koster putuskan penumpang Bus Trans Sarbagita sekalian digratiskan saja. Penggratisan ini berlaku mulai 2 Januari 2019.

Gubernur Koster mengatakan, di bawah kepemimpinannya, penumpang Bus Trans Sarbagita untuk koridor layanan bagi mahasiswa dan anak-anak sekolah digratiskan sepenuhnya.

“Kita nggak mau cari duit Rp 2.000-Rp 3.000 di sana. Ngapaain cari duit di sana? Sepalan be (sekalian sudah) gratiskan dan ini berlaku per 2 Januari 2019,” ujar Gubernur Koster saat sampaikan pidato akhir tahun 2018 di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Denpasar, Senin (31/12) lalu.

Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Bali (membidangi pembangunan, infrastruktur, lingkungan), I Nengah Tamba, menyatakan tidak masalah pengoperasian Bus Trans Sarbagita dibatasi hanya di Koridor Tohpati-Kampus Unud Jimbaran-Nusa Dua dan Koridor GOR Ngurah Rai-PB Sudirman, yang merupakan target layanan untuk mahasiswa dan pelajar. “Saya juga setuju Gubernur Koster gratiskan layanan bus pada koridor tertentu,” kata Nengah Tamba kepada NusaBali di Denpasar, Rabu (2/1).

Menurut Tamba, dikuranginya operasional Bus Trans Sarbagita mampu efesiensi anggaran hingga Rp 9,5 miliar. Pada tahun 2017, kata Nengah Tamba, operasional 25 unit Busa Trans Sarbagita menyedot anggaran APBD sampai Rp 13 miliar.

“Kalau sekarang sudah distop, kami DPRD Bali meminta dana operasional Bus Trans Sarbagita dialihkan ke pembangunan infrastruktur di daerah-daerah,” ujar politisi Demokrat asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana ini.

Tamba menyebutkan, dana efesiensi dari operasional Bus Trans Sarbagita bisa dialihkan ke Jembrana, karena saat ini banyak yang membutuhkan anggaran pembangunan infrastruktur di Gumi Makepung. Terlebih lagi, Jembrana baru saja diterjang bencana banjir bandang.

“Kami di Jembrana membutuhkan anggaran cepat pasca bencana. Kalau sekarang ada penghematan, maka selayaknya pemerintah memikirkan jembatan rusak dan jalan hancur akibat bencana. Ya, tolong ini diperbaiki dulu. Bencana ini sifatnya force mayeur,” tegas Tamba.

Dikonfirmasi NusaBali terpisah, Rabu kemarin, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, I Gusti Agung Sudarsana, mengakui untuk pengoperasian Bus Trans Sarbagita selama tahun 2018 hanya menyedot anggaran Rp 3,5 miliar per tahun. “Dana Rp 3,5 miliar itu untuk biaya layanan sebanyak 10 unit bus, yang nyatanya efektif beroperasi hanya 5 unit,” jelas IGA Sudarsana saat dikonfirmasi NusaBali di Denpasar, Rabu (2/1).

Sudarsana menyebutkan, setahun sebelumnya pada 2017 ketika seluruh armada bus bantuan pemerintah sebanyak 25 unit masih beroperasi, anggaran yang disedot mencapai Rp 13 miliar setahun. “Sejak 2018, anggaran operasional Bus Trans Sarbagita hanya Rp 3,5 miliar per tahun. Sehingga kita menghemat Rp 9,5 miliar per tahun,” tandas mantan Kepala Biro Aset Setda Provinsi Bali ini.

Menurut Sudarsana, 15 unit Bus Trans Sarbagita yang kini tidak beroperasi rencananya akan dilelang di Badan Aset dan Keuangan Daerah Provinsi Bali. “Ya, 15 unit bus akan dilelang di Badan Aset dan Keuangan Daerah. Nanti dananya akan dikembalikan ke kas daerah,” katanya. *nat

Komentar