nusabali

Pelaku Pariwisata Optimistis pada 2019

  • www.nusabali.com-pelaku-pariwisata-optimistis-pada-2019

Pelaksanaan perayaan Tahun Baru 2019 berlangung meriah dan lancar. Kami optimistis akan lebih baik. Dan itu memang kita harapkan.

DENPASAR, NusaBali

Pelaku pariwisata Bali optimistis kondisi kepariwisataan Bali akan lebih baik lagi pada tahun 2019. Hal tersebut disampaikan menyusul perayaan penyambutan Tahun Baru 2019 yang berlangsung meriah pada Senin (31/12). Paling tidak, lancarnya perayaan tahun baru memberi imbas positif terhadap citra kepariwisataan Bali.

“Pelaksanaan perayaan Tahun Baru 2019 berlangung meriah dan lancar. Kami optimistis akan lebih baik. Dan itu memang kita harapkan,” ujar Ketua Asosiasi Hotel Bali Ricky Putra, Selasa (1/1).

Menurut Ricky, walau selepas 10 Januari nanti akan ada penurunan, namun kondisi akan membaik nanti. Sebab pada Februari nanti ada tahun baru Imlek. Selain itu, adanya upaya yang dilakukan berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas pariwisata Bali.

Hal senada disampaikan pelaku pariwisata lainnya. “Kami optimistis pariwisata Bali akan lebih baik lagi,” ujar I Made Ramia Adnyana, GM Hotel Sovereign, Kuta.

Menurut Ramia, sekaligus tahun 2019 merupakan tahun politik (pileg dan pilpres), namun Ramia berkeyakinan hal itu tidak akan berpengaruh negative terhadap pariwisata Bali. “Karena saya kira, dalam politik masyarakat sudah semakin dewasa,”ujar Ramia.

Yang justru dikhawatirkan adalah dampak hal-hal yang tidak terduga. Misalnya bencana alam. “Itu yang jelas kita harapkan jangan sampai terjadi,” ujar Ramia.  

Karena kejadian-kejadian macam bencana alam itulah yang biasanya berimbas tak baik terhadap kondisi kepariwisataan Bali. “Mudah-mudahan dengan lancarnya perayaan tahun baru 2019, kunjungan wisatawan ke Bali meningkat,” ucap Ramia.

Optimisme kalangan pariwisata di Bali, sepertinya mendapat ‘dukungan’ pemerintah. Pasal tahun 2019 Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI menargetkan 2,6 juta kunjungan wisatawan asal China. Selama periode Januari-Oktober 2018 kunjungan wisatawan China baru terealisasi sebanyak 1,87 juta. Apalagi wisatawan China menduduki jumlah terbesar di Bali.

Menteri Pariwisata RI Arief Yahya menargetkan 3,5 juta kunjungan wisatawan China ke berbagai daerah di Indonesia pada 2019. Sedangkan pada 2018 pihaknya menargetkan 3 juta kunjungan wisatawan asal daratan China tersebut, namun akibat gempa di Lombok disusul bencana serupa yang diikuti tsunami di Sulawesi Tengah, Kemenpar merevisi target tersebut menjadi 2,6 juta kunjungan wisatawan China.

Selama periode Januari-Oktober 2018 kunjungan wisatawan China baru terealisasi sebanyak 1,87 juta. Pada 2017 Kemenpar menargetkan 2,5 juta kunjungan wisatawan China. Namun akibat letusan Gunung Agung di Bali, target tersebut terealisasi kurang dari 2 juta.

Optimisme Menpar atas pencapaian target kunjungan wisatawan China pada tahun depan didasari kebijakan Kemenpar menetapkan Singapura sebagai pusaran (hubungan) pasar pariwisata Indonesia. Menurut Arif Yahya, pasar wisatawan dari China masih sangat menggiurkan. Dari 120 juta wisatawan China yang berlibur di luar negeri, Indonesia baru mendapatkan 2 persen saja. *K17.

Komentar