nusabali

Siswa SMA Tewas Tenggelam Ketika Seberangi Muara Sungai

  • www.nusabali.com-siswa-sma-tewas-tenggelam-ketika-seberangi-muara-sungai

Seorang siswa SMA, Rijak Arif Maulana, 16, hilang tenggelam saat menyeberangi muara Sungai Yehsumbul di wilayah Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Minggu (25/10) sore pukul 17.30 Wita. 

Menurut Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP I Gusti Made Sudarma Putra, warga dan petugas harus menunggu surutnya air untuk menemukan jasad korban. Warga sempat berupaya melakukan penyelaman, namun mengalami kesulitan karena situasi gelap malam hari. “Akhirnya, tubuh korban ditemukan sudah mengambang pukul 20.00 Wita,” jelas IGM Sudarma Putra saat dikonfirmasi NusaBali di Negara, Senin (26/10).

Begitu ditemukan dalam kondisi tewas, lanjut Sudarma Putra, jasad korban Rijak Arif Maulana langsung diperiksa oleh petugas medis dari Puskesmas Pembantu Yehumbul, dr Rina Rahmawati. “Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh korban,” jelasnya. 

Menurut Sudarma Putra, pihaknya juga sudah memeriksa sejumlah saksi terkait musibah maut yang merenggut nyawa siswa SMA ini di muara Sungai Yehsumbul. “Keterangan saksi-saksi juga menguatkan kalau korban murni tewas akibat tenggelam di muara sungai,” tandas Sudarma Putra.

Sementara itu, ganasnya ombak di Pantai Kuta, Kecamatan Kuta, Badung menelan korban, Minggu petrang sekitar pukul 18.30 Wita. Korbannya adalah Haryanto, 20, pemuda asal Jalan Pulau Moyo Denpasar, yang hilang tenggelam pasca terseret ombak di depan Hotel Kulkul. Hingga Senin kemarin, upaya pencarian korban Haryanto belum membuahkan hasil.

Kast Polair Polresta Denpasar, Kompol Wayan Rendip, mengatakan saat musibah terseret ombak terjadi, korban Haryanto berusaha mengambil bola yang dipakai main bersama rekan-rekannya. Kisahnya, sore itu korban Haryanto berpi main ke pantai Kuta bersama belasan rekannya. 

Saat main, bola melambung ke tengah laut sejauh 10 meter dari bibir pantai. Saat itulah, korban Haryanto berusaha mengambil bola. Namun, saat hendak mengambil bola, datang ombak besar menghantam korban, hingga terseret dan tenggelam. Upaya pencarian pun langsung dilakukan, namun tidak membuahkan hasil.

“Hari ini (kemarin) kami melakukan pencarian lagi bersama petugas Basarnas, Balawista, dan satuan lainnya. Kami menyusuri laur hingga 300 meter lepas pantai. Tapi, hasilnya masih nihil,’ jelas Wayan Rendip, Senin kemarin.

Komentar