nusabali

Senggol Kabel, Pekerja Tewas Kesetrum

  • www.nusabali.com-senggol-kabel-pekerja-tewas-kesetrum

Hingga Selasa sore, teman-teman korban tewas Edi Mulyanto belum menghubungi keluarga. Mereka khawatir keluarga shock, apalagi anak korban ada yang sedang sakit.

DENPASAR, NusaBali
Seorang buruh bangunan bernama Edi Mulyanto alias Prasetyo, 36, tewas mengenaskan dengan tubuh gosong di pertokoan yang terletak di Jalan Blubuh Sari Raya, Banjar Blubu Sari, Blok YY No II, Kelurahan Kerobokan Kaja, Kuta Utara, Badung, Selasa (26/4) sekitar pukul 11.00 Wita. Buruh bangunan asal Jember, Jawa Timur, itu tersengat aliran listrik saat menyelesaikan pengecatan di lantai II bangunan yang akan dijadikan salon kecantikan itu. Saat berada di lantai atas gedung itu, Edi tidak sengaja menyenggol kabel listrik yang berada tepat di atas kepalanya. 

Musibah yang menimpah buruh bangunan yang tinggal di Jalan Kerta Dalem Sari IV/ 3 B, Panjer, Denpasar Selatan, ini bermula sekitar pukul 09.30 Wita. Seperti biasa, korban dan rekan-rekannya tiba di lokasi kerja dan minum kopi terlebih dahulu. Usai menyeruput kopi, bersama tiga rekannya, korban memulai pekerjaan dengan mengecat tembok di lantai dua bangunan milik dr Rai yang tinggal di Jalan Padang Bali, Banjar Padang Bali, Desa Dalung, Kuta Utara, Badung. Saat melakukan pengecatan bagian atas tersebut, korban tidak melihat kabel listrik yang melintang rendah. Akibatnya, kepala korban menyentuh kabel yang dialiri tegangan tinggi. 

Apalagi, kabel tersebut tidak dililit dengan pembungkus kabel. Seketika, tubuh korban seperti terpanggang. Seluruh tubuh pria yang memiliki dua orang anak ini gosong, di bagian wajahnya hitam dan kulitnya melepuh. Tidak ada yang melihat secara pasti musibah yang menimpah buruh kelahiran Jember, 28 Agustus 1980, ini. Namun, beberapa saat setelah tersengat aliran listrik itu, rekannya Ahmad Kubir, 30, yang berada di bawah meendengar teriakan warga. Lantas, rekannya yang juga asal Jember ini langsung memeriksa dan menemukan korban sudah telentang dengan kondisi mengenaskan. Selanjutnya, tewasnya korban langsung dilaporkan ke pihak kepolisian untuk dilakukan penanganan.

Ahmad Kubir mengaku dirinya baru mengatahui peristiwa tersebut setelah ada beberapa warga yang berteriak sesaat korban tersengat listrik. Dikatakannya, saat musibah itu dia dan seorang rekannya berada di lantai I dan melakukan pengecatan di bagian dalam. Sementara korban hendak menyelesaikan proses pengecatan di bagian luar di lantai II bangunan itu. Tepat di bagian itu, posisi kabel listrik sangat rendah. Sehingga, para pekerja harus ekstra hati-hati dan jongkok saat melakukan aktivitas. “Kabelnya memang sangat rendah dan berdekatan dengan gedung itu,” bebernya.

Kapolsek Kuta Utara Kompol I Wayan Arta Ariawan menerangkan, sekitar pukul 11.00 Wita, anggotanya menerima laporan perihal kecelakaaan kerja yang dialami oleh korban Edi Mulyanto tersebut. Mendapati laporan itu, pihaknya langsung berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Badung untuk melakukan evakuasi. Begitu pun dengan anggotanya diterjunkan mengamankan lokasi untuk melakukan olah TKP. “Masuk informasinya sekitar pukul 11.00 Wita. Makanya kami langsung koordinasi. Nah, BPBD terjunkan lima anggotanya untuk evakuasi. Kami juga mengerahkan anggota dan tim identifikasi dari Polres Badung,” bebernya.

Saat di TKP, jenazah korban ini ditemukan tergeletak di lantai II bangunan itu dengan menggunakan baju motif cokelat-abu-abu. Korban sudah tidak bernyawa dan kondisinya rambut yang terbakar, kulit melepuh, dan wajah kehitam-hitaman. 

Petugas dari BPBD Kabupaten Badung yang tiba di TKP sekitar pukul 11.30 Wita belum bisa mengevakuasi korban lantaran menunggu tim identifikasi dari Polres Badung. “Saat anggota identifikasi tiba sekitar pukul 12.00 Wita, langsung dilakukan olah TKP. Diduga kuat kepala korban menyenggol kabel listrik tegangan tinggi. Itu terlihat dari kondisi kabel yang sangat dekat dan kondisi bekas luka di bagian kepala korban yang identik terkena aliran listrik,” ungkapnya.

Selanjutnya, jenazah korban langsung dievakuasi dari lantai II bangunan itu ke RSUP Sanglah untuk diperiksa lebih lanjut.  

Setelah dievakuasi dan dilakukan identifikasi, jenazah Edi Mulyanto langsung dibawa ke Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah. Sejumlah rekan kerjanya berkumpul di Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah untuk menunggu jenazah korban. 
Edi Mulyanto meninggalkan dua istri dan dua anak. Istri kedua Edi Mulyanto yang berada di Bali, hingga Selasa sore belum mengetahui nasib suaminya yang sudah tak bernyawa lagi.

“Sulit mau kasih tahu istrinya mas. Keadaan anaknya sedang sakit, kalau mendengar kabar ini bisa tambah parah. Kami juga belum berani menghubungi keluarga di Jawa,” imbuh Badung, rekan kerja Edi Mulyanto. 7 da, cr63

Komentar