nusabali

Buleleng Berjuang Dapat Dokter WKDS

  • www.nusabali.com-buleleng-berjuang-dapat-dokter-wkds

Pemkab Buleleng kini tengah berjuang mendapatkan jatah dokter spesialis dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI untuk mengisi dua RS Pratama yang ada.

Krisis Dokter Spesialis

SINGARAJA, NusaBali
Kemenkes saat ini tengah merekrut dokter spesialis yang akan ditugaskan di daerah-daerah dalam program Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS).  “Kamis sudah mengusulkan ke Kemenkes untuk mendapatkan WKDS. Mudah-mudahan Desember nanti ada kepastian,” ungkap Wakil Bupati Buleleng,  Nyoman Sutjidra, saat meninjau RS Pratama di Desa Tangguwisia, Kecamatan Seririt, Jumat (23/11) dalam rangka Kunker Bupati di wilayah Buleleng Barat.

Wabup Sutjidra mengatakan, dua RS Pratama yakni di Desa Tangguwisia dan RS Pratama di Desa Giri Emas, Kecamatan Sawan, sudah dilengkapi prasarana yang memadai. Hanya saja, kedua RS Pratama itu belum bisa beroperasi secara penuh karena belum memiliki dokter Spesialis Anastesi dan dokter Spesialis Radiologi. “Sebenarnya sekarang sudah bisa menerima pasien, cuma belum bisa mengambil tindakan seperti operasi karena belum ada dua dokter spesialis itu. Kami sudah mengusulkan agar diberikan dokter spesialis Anastesi dan Radiologi, mudah-mudahan dengan WKDS ini kami mendapatkan spesialis yang kita perlukan,” jelasnya.

Sementara Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana mengatakan, ketersediaan dokter spsesialis Anastesi dan Radiologi sudah diupayakan sejak lama. Hanya saja, belum ada dokter spesialis yang bersedia mengbadi di kedua RS Pratama tersebut. Meski demikian pihaknya tetap mengupayakan termasuk melengkapi alat kesehatan (alkes) di kedua RS tersebut.  “Kalau dari sarana dan prasama seperti alkesnya sudah lengkap dan pelayanan UGD dan poliklinik sudah bisa jalan. Tinggal spesialis anestesi dan radiologi ini kita belum punya, jadi rumah sakit belum bisa melayani tindakan bedah atau operasi,” katanya.

Di sisi lain Bupati menginstruksikan agar alat kesehatan yang sudah dibeli harus dimanfaatkan dengan baik. Apalagi bukan saja alat kesehatan yang berkelas, namun pemerintah sudah melengkapi kedua rumah sakit pratama dengan sarana laboratorium yang memadai. Untuk itu, semua peralatan dan fasilitas di rumah sakit pratama wajib digunakan dengan baik, sehingga menghindari adanya kesan peralatan yang mubazir atau bahkan hanya dijadikan barang pajangan saja. “Saya minta gunakan alat kesehatan ini dengan baik dan jangan sampai dijadikan barang pajangan saja. ini penting karena semua fasilitas ini untuk meningkatkan cakupan kuwanitas kesehatan di daerah kita dan mulai tahun 2020 nanti kiat sudah bersinergi dengan Pemprov Bali untuk meningkatkan cakupan kuwalitas pelayanan kesehatan di daerah kita,” jelasnya. *k19

Komentar