nusabali

Longsor, 10 Nagari di Sumbar Terisolasi

  • www.nusabali.com-longsor-10-nagari-di-sumbar-terisolasi

Pemerintah Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, menetapkan masa tanggap darurat banjir dan tanah longsor selama dua pekan.

PADANG, NusaBali

Ada sejumlah titik longsor lainnya yang terjadi di daerah itu. Di Sijunjung, banjir dan tanah longsor menyebabkan satu orang tewas serta ratusan rumah terendam dan memutus jalan satu-satunya warga yang tinggal di 10 nagari karena ambles sepanjang 75 meter.

"Sudah kita tetapkan. Masa tanggap darurat selama 14 hari," kata Bupati Sijunjung Yuswir Arifin, Senin (5/11) sore seperti dilansir detik.

Ia menambahkan masa tanggap darurat diberlakukan sampai 18 November mendatang. Khusus jalan yang amblas, kata Yuswir, dipastikan sulit diperbaiki karena badan jalan amblas dan dihanyutkan air sungai.

"Satu-satunya cara, kita perlu bikin jalan baru. Jalan sekarang tak bisa dipakai lagi. Perbaikan jalan amblas butuh biaya lebih besar dan waktu lebih lama karena kondisi tanahnya masih berpotensi longsor," katanya.

Untuk itu, Pemkab berharap warga mau dengan sukarela menyerahkan tanahnya untuk dijadikan jalan baru karena tidak ada anggaran khusus untuk penggantian tanah.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencara Daerah (BPBD) Kabupaten Sijunjung Hardiwan menyebutkan kemarin malam tokoh adat dan warga pemilik lahan di sekitar lokasi akan menggelar musyawarah.

"Besok insyaallah akan ada kejelasan. Malam ini warga musyawarah," jelas Hardiwan. Jalan ambles berada di kawasan Nagari Kumanis, sekitar 45 menit perjalanan darat dari Muaro Sijunjung, ibu kota Kabupaten Sijunjung. "Ada 10 nagari yang kini terisolir, karena jalan sama sekali tak bisa digunakan. Putus total," kata dia.

Sepuluh nagari yang terisolasi itu adalah Tanjung Banai, Tanjung Aua, Tanjung Labuah, Sumpur Kudus, Sumpur Kudus Selatan, Lantai, Sisawa, Unggan, Unggan Bukik, dan Tampa Rungo. *

Komentar