nusabali

Lukisan Karya Penderita Skizofrenia Tembus Pameran di Galeri Nasional Jakarta

  • www.nusabali.com-lukisan-karya-penderita-skizofrenia-tembus-pameran-di-galeri-nasional-jakarta

Lukisan ‘Cute Dog’ karya Saka Rosanta, penderita Skizofrenia di Rumah Berdaya Denpasar akan dipamerkan bersama 31 karya seniman disabilitas dan difabilitas se-Indonesia lainnya pada 12 hingga 29 Oktober 2018 nanti, di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta.

DENPASAR, NusaBali
Terinspirasi dari event olahraga terbesar di Asia untuk penyandang disabilitas, sejumlah seniman, kurator, dan aktivis tergerak untuk membuat sebuah festival seni bertajuk ‘Festival Bebas Batas’ yang menampilkan karya-karya brilian dari para penyandang disabilitas baik fisik mau pun mental. Dilansir dari situs festivalbebasbatas.org, salah satu penggerak festival tersebut adalah seniman Hana Madness, yang pernah mengunjungi sebuah festival serupa bernama ‘the Unlimited Festival’ di London pada 2016. Maka, dirinya pun terinspirasi untuk menggelar festival dengan semangat yang sama di Indonesia.

Ada pun beberapa pihak yang bekerja sama dalam festival ini, antara lain; Galeri Nasional Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Art Brut Collective, dan British Council Indonesia. Festival ini pun akan jadi yang pertama di Indonesia di tahun 2018 ini serangkaian dengan Asian Para Games 2018 yang digelar di bulan Oktober.

Sebelumnya pada (01/08), telah diumumkan Undangan Terbuka Pameran Seni Rupa Festival Bebas Batas 2018 bertemakan ‘Pokok di Ambang Batas’ oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, lalu pada (29/08) berdasarkan hasil keputusan dewan juri, terpilihlah sebanyak 32 peserta dari berbagai daerah di Indonesia untuk memamerkan kryanya di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, pada 12 – 29 Oktober nanti.

Dari 32 peserta yang terpilih, rupanya salah satunya berasal dari Rumah Berdaya Denpasar, sebuah panti sosial untuk ODS (Orang dengan Skizofrenia) yang secara langsung memberi perawatan dan edukasi untuk kesehatan mental ODS, agar kelak mampu berdaya guna di lingkungannya masing-masing. 

Adalah Saka Rosanta, pria yang lukisannya terpilih untuk dipamerkan dalam Festival Bebas Batas 2018. Ditemui NusaBali di Rumah Berdaya Denpasar (19/9), dirinya dengan riang menunjukkan lukisannya yang dinamai ‘Cute Dog’ tersebut dan menceritakan bahwa lukisannya itu akan dipamerkan di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta.

Foto: Lukisan Cute Dog Karya Saka Rosanta (kiri) yang akan dipamerkan di Festival Bebas Batas 2018 - Dok. NusaBali

“Nanti lukisan ini akan dipamerkan di Galeri Nasional Jakarta mewakili Rumah Berdaya,” tuturnya sambil memperlihatkan lukisan dan kerajinan tangan ODS lainnya di sebuah galeri kecil milik Rumah Berdaya Denpasar.

Dirinya mengaku menjadikan aktivitas melukis sebagai terapi pemulihan mental. Selain melukis, pria yang dulunya pernah bekerja di kapal pesiar itu juga hobi mencurahkan isi hatinya lewat tulisan. Ia juga sempat mengatakan telah melahirkan empat buah novel dari hasil pemikiran kritisnya dan ketertarikannya pada dunia spiritual. *ph

Komentar