nusabali

Dilaporkan, Bos PT Maspion Melawan

  • www.nusabali.com-dilaporkan-bos-pt-maspion-melawan

Pasca dilaporkan di Bareskrim Mabes Polri atas dugaan penipuan dan penggelapan oleh I Wayan Wakil, bos PT Maspion Grup Surabaya, Alim Markus langsung melawan.

DENPASAR, NusaBali
Ia menyebut pelapor menggunakan keterangan palsu untuk membuat laporan di kepolisian. Alim Markus sendiri dilaporkan I Wayan Wakil melalui kuasa hukumnya Togar Situmorang melalui LP Nomer STTL/949/IX/2018/Bareskrim, Kamis (20/9) lalu. Dalam laporan tersebut, Alim Markus dilaporkan atas dugaan penipuan dan penggelapan atas jual beli tanah di Pantai Balangan, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung seluas 38.650 m2.

Atas laporan tersebut, Alim Markus melalui kuasa hukumnya Tri Hartanto dkk langsung bereaksi dan menyebut laporan tersebut didasarkan atas keterangan palsu. Disebutkan ada 3 keterangan palsu yang dituduhkan kepada bos PT Maspion ini, yaitu tuduhan melakukan penipuan, melakukan balik nama tanah di Pantai Balangan dan melakukan pemaksaan kepada pelapor untuk membayar kembali uang pembelian tanah Rp 210 miliar.

“Untuk tuduhan penipuan kami sudah lebih dulu buat laporan di Polda. Karena kami yang dirugikan atas terbitnya dua sertifikat di atas tanah tersebut,” tegasnya.

Terkait tuduhan melakukan balik nama tanah juga dibantah. Dijelaskannya, Alim Markus baru mengetahui ada dua sertifikat setelah pembayaran tanah tersebut selesai. Kasus ini sendiri sudah ditangani Polda Bali yang kini sudah masuk dalam tahap penyidikan. “Kami pihak yang paling dirugikan dalam dugaan pemalsuan ini,” lanjutnya.

Terkait tuduhan pemaksaan kepada pelapor juga disebut memutar balikkan fakta. Pasalnya, pelapor I Wayan Wakil dan kuasa hukumnya Togar yang sebenarnya menjanjikan kepada Alim Markus untuk mengembalikan uang yang sudah dibayarkan atas pembelian tanah di Pantai Balangan Rp 210 miliar.

Atas laporan ini, Alim Markus juga berencana melakukan laporan balik dengan tuduhan membuat keterangan palsu dan penistaan yang dilakukan untuk memutarbalikkan fakta dan merusak reputasi Alim Markus. “Sekarang kami sedang kordinasikan laporan tersebut,” pungkasnya. *rez

Komentar