nusabali

Situasi Kantor Kotor, Dirut Perusda Dihukum Menyapu

  • www.nusabali.com-situasi-kantor-kotor-dirut-perusda-dihukum-menyapu

Wakil Bupati Kembang Hartawan minta Perusda Jembrana di bawah kendali IGK Kusuma Wijaya berinovasi dirikan Bank Perkreditan Rakyat, buat meningkatkan PAD.

Peristiwa Unik Saat Wakil Bupati Sidak ke Kantor Perusda Jembrana

NEGARA, NusaBali
Ada yang unik saat Wakil Bupati Made Kembang Hartawan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Kantor Perusahaan Daerah (Perusda) Jembrana di Jalan Dr Sutomo Negara, Kamis (17/4) pagi. Gerah mendapati kesan tidak adanya perawatan kebersihan di areal kantor perusahan plat merah tersebut, Wabup Kembang Hartawan langsung ‘menghukum’ Direktur Utama Perusda Jembrana, I Gusti Kade Kusuma Wijaya, menyapu di sekitar toilet dengan disaksikan para karyawan.

Sejak awal menginjakkan kaki ke Kantor Perusda Jembrana yang berlokasi di Lingkungan Tengah, Kelurahan Banjar Tengah, Kecamatan Negara, Kamis pagi sekitar pukul 09.00 Wita, Wabup Kembang Hartawan sudah langsung mengerutkan wajah. Pasalnya, kondisi kantor di bekas Guest House tersebut tampak memprihatinkan dan dinilai tidak layak untuk ngantor. Kondisi kantor tambah kumuh, karena kurangnya perhatian terhadap kebersihan. 

Saat Wabup Kembang Hartawan sidak, terlihat banyak sampah dan barang-barang bekas yang tidak tertata rapi di Kantor Perusda Jembrana ini. Terlebih ketika menuju toilet di dalam bangunan tersebut, terlihat debu tebal dengan sampah-sampah kertas dan puntung rokok berserakan, menandakan tidak pernah dibersihkan sama sekali.

Tak pelak, Wabup Kembang Hartawan pun langsung meminta Dirut Perusda Jembrana, I Gusti Kade Kusuma Wijaya, menyapu di sekitar toilet. “Pak Direktur, tolong ambil sapu, bersihkan ini. Mungkin karyawan di sini tidak bisa nyapu,” perintah Wabup Kembang Hartawan yang juga Ketua DPC PDIP Jembrana.

Diperintah seperti itu, Kusuma Wijaya yang belum lama menjabat sebagai Dirut Perusda Jembrana tak bisa mengelak. Dia mengikuti perintah Wabup menyapu di seputar toilet, dengan disaksikan sejumlah karyawan Perusda Jembrana. 

Sewaktu Dirut Perusda menyapu selama hampir 2 menit, Wabup Kembang Hartawan sempat menyamapaikan selentingan akan memberikan dana pribadi untuk biaya kebersihan jika memang tidak ada petugasnya. Namun, Kusuma Wijaya langsung menjawab tidak perlu, sambil menyatakan sudah ada petugas nyapu. “Saya minta kebersihan tetap diperhatikan. Walaupun bangunan jelek, kalau ditambah kotor begini, akan tambah jelek,” pesan Wabup Kembang Hartawan.

Setelah mempertontonkan aksi menyapu sang Dirut Perusda Jembrana, Wabup Kembang Hartawan kemarin lanjut mengumpulkan para karyawan setempat. Bahkan, para karyawan sempat diabsen satu per satu sesuai struktur. Hasilnya, kebanyakan karwayan Perusda Jembrana ada di kantor pagi itu. Hanya saja, Wabup Kembang Hartawan sempat dikejutkan laporan bahwa Badan Pengawas nyartis tidak pernah ngantor, sehingga terkesan makan gaji buta. 

Mendapat laporan seperti itu, Wabup Kembang pun memastikan akan minta Badan Pengawas Perusda agar benar-benar menjalankan tugas pengawasan, paling tidak mewajibkan untuk berkoordinasi seminggu sekali. “Nanti kami minta Badan Pengawas mengawasi secara berkala. Orang diam dapat gaji, tidak bisa itu,” tandas politisi PDIP asal Pekutatan yang sudah periode menjabat Wabup Jembrana ini.

Seusai sidak kemarin, Wabup Kembang mengatakan yakin IGK Kusuma Wijaya yang terpilih menjadi Dirut Perusda Jembrana melalui proses seleksi secara objektif, akan mampu mengembangkan perusahaan daerah. Ke dapan, pihaknya ingin Perusda Jembrana berinovasi hingga bisa mendirkan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Jembrana. 

Apalagi, kata dia, dalam pembentukan salah satu Pansus DPRD Jembrana, berkaitan dengan inovasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) belakangan ini, juga muncul pembahasan untuk rencana pendirian BPR tersebut. “Saya sebenarnya sudah 4 tahun lalu sarankan. Bahkan, saya sudah kasi nomor kontak orang BI (Bank Indonsia), tapi, tidak ada eksekusi. Nanti kami harapkan Dirut Perusda (Kusuma Wijaya) bisa menjalankannya,” jelas Wabup Kembang kepada wartawan.

Sementara itu, IGK Kusuma Wijaya tergolong baru di jabatan Dirut Perusda Jembrana. Pejabat asal Banjar Tegak Gede, Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo ini baru efektif masuk kantor selaku Dirut Perusda Jembrana sejak Senin, 4 April 2016 lalu. Dia mengaku tidak masalah, meski sempat ‘dihukum’ Wabup Kembang untuk menyapu di sekitar toilet.

Terkait posisinya sebagai Dirut Perusda Jembrana, Kusuma Wijaya mengatakan untuk tahapan awal, dirinya lebih fokus melakukan pembenahan di dalam. Salah satunya, memberikan motivasi kepada para karyawan yang mentalnya sempat drop, setelah selama 6 bulan dipimpin Plt Dirut Perusda.

Selain itu, sambil jalan Kusuma Wijaya juga melakukan pemetaan terhadap permasalah lapangan, khususnya di areal Pasar Umum Negara. Bahkan, saat hari pertama ngantor, Senin (4/4) lalu, pria kealahiran 9 Febaruari 1972 ini sempat turun untuk mengantensi masalah pedagang liar di areal Terminal Negara. Kemudian, Kusuma Wijaya juga melakukan uji petik terhadap potensi PAD di Pasar Umum Negara.

“Pokoknya, sambil jalan, sambil menilai kinerj juga. Dan, kemarin sudah sempat saya kumpulkan semua, seperti kepala pasar dan petugas-petugas pungut. Kalau ada main-main, pasti akan saya berhentikan,” ujar pria yang juga dikenal sebagai penghobi mobil off road ini.

Kusuma Wijaya juga akan memberi perhatian terhadap kondisi bangunan yang kini jadi Kantor Perusda Jembrana. Kondisi bangunan menjadi penting, karena sebagai bagian untuk kenyamanan bekerja. Apalagi, dalam program kerja, sesuai saran Wabup Kembang, ke depan ada rencana untuk membawahi BPR.

“Sekarang sudah banyak gedung bocor. Kalau mau dirikan BPR, terus sekarang bangunan begini, bisa-bisa tidak dipercaya orang. Nanti kami berusaha mengkomunikasikannya,” ujar kader Banteng yang mengundurkan diri dari jabatan Sekretaris PAC PDIP Kecamatan Mendoyo untuk mengikuti seleksi calon Dirut Perusda Jembrana ini. 7 ode

Komentar