nusabali

Nasib Perusda Jembrana Tunggu Audit Independen

  • www.nusabali.com-nasib-perusda-jembrana-tunggu-audit-independen

Masa jabatan Direktur Perusda Jembrana I Gusti Kade Kusuma Wijaya, akan berakhir pada Maret 2020 mendatang.

NEGARA, NusaBali
Meski demikian, Pemkab Jembrana belum menentukan sikap, apakah akan tetap mengadakan rekrutmen Direktur Perusda Jembrana, lantaran kondisi Perusda Jembrana yang belakangan telah mati suri. Untuk menentukan kelanjutan nasib perusahaan pelat merah tersebut, Pemkab Jembrana berencana melakukan audit independen.

Kepala Bagian Ekonomi, Pembangunan, dan Kesejahteraan Rakyat (Ekbangkesra) Setda Jembrana Si Luh Ktut Natalis Semaradani, mengatakan audit independen untuk mendapat kajian berkenaan kondisi Perusda Jembrana, tersebut rencananya dilakukan pada tahun  ini. Sebelum mendapat hasil audit, maka belum dipastikan terkait rekrutment Direktur Perusda. “Kami rencanakan audit melalui auditor independen. Jadi untuk kelanjutan Perusda termasuk rekrutmen direktur, itu nanti tergantung bagaimana hasil audit,” ujarnya, Minggu (5/1).

Hasil audit independen itu akan menjadi dasar pimpinan untuk menentukan kelanjutan nasib perusda. Apakah perlu dinolkan, ataukah keberadaan perusda bisa dilanjutkan, dengan mengambil langkah-langkah strategis. “Keputusannya nanti ada di pimpinan. Kalaupun nanti audit membutuhkan waktu cukup lama, dan belum ada keputusan setelah masa jabatan direktur yang sekarang telah habis, bisa ditunjuk Plt (pelaksana tugas),” tandasnya.

Sementara Direktur Perusda Jembrana I Gusti Kade Kusuma Wijaya, mengakui masa jabatannya akan berakhir pada Maret 2020 nanti. Kendati belum jelas terkait kebijakan yang akan diambil pemkab berkenaan kondisi perusda yang morat-marit setelah ditariknya pengelolaan retribusi parkir dan retribusi pasar oleh Pemkab Jembrana mulai 2018 lalu, dirinya berencana tetap akan maju sebagai calon Direktur Perusda.

“Ya tetap akan ikut, dengan harapan ke depan ada perubahan yang lebih baik. Mungkin teman-teman DPRD yang baru dan pemilik (pemkab), akan memberikan perhatian lebih setelah rekrutmen direktur yang baru nanti. Karena kalau membubarkan perusda, tidak mungkin. Harus berkelanjutan, apalagi gedung sudah ada. Tinggal bahan baku dari pemilik, apa yang akan diberikan untuk perusda ke depan,” ujarnya.

Untuk saat ini, menurut Kusuma Wijaya, di Perusda Jembrana hanya memiliki 4 orang karyawan ditambah dirinya sebagai direktur. Keempat karyawan itu, dua di antaranya merupakan pengelola unit usaha kuras WC yang juga menjadi satu-satunya unit usaha milik Perusda Jembrana, 1 orang waker, dan 1 orang staf. Dirinya bersama 4 karyawan dipastikan sudah tidak menerima gaji selama 1 tahun lebih. “Artinya, itu sebuah bukti semangat kami. Orientasinya tidak itu, tetapi bagaimana membangun. Apalagi kalau nanti mulai dari nol, kan akan kelihatan sekali actionnya,” ucapnya. *ode

Komentar