nusabali

5 Buruh Tertimbun Longsor, 1 Patah Kaki

  • www.nusabali.com-5-buruh-tertimbun-longsor-1-patah-kaki

Musibah di Proyek Jembatan Desa Biaung

TABANAN, NusaBali
Musibah terjadi di Desa Biuang, Kecamatan Penebel, Tabanan ketika 5 buruh proyek tertimpa longsor saat aktivitas pengerjaan pondasi jembatan pengubung Desa Biaung-Desa Penebel, Rabu (5/9) sore. Untungngya, seluruh korban selamat dari maut, di mana satu dari mereka mengalami patah tulang.

Lima buruh proyek korban longsor di Desa Biaung, Rabu sore sekitar pukul 16.15 Wita, masing-masing Bagus Arianto, 18 (asal Banyuwangi, Jawa Timur), Ilyas Fadilah, 17 (asal Banyuwangi, Jawa Timur), Nuril Anwar, 23 (asal Banyuwangi, Jawa Timur), Miswanto, 29 (asal Banyu-wangi, Jawa Timur), dan I Komang Agus Indrawan, 33 (asal Kubutambahan, Buleleng). Korban patah tulang hingga harus dirawat di BRSUD Tabanan adalan Komang Agus Indrawan.

Kapolsek Penebel, AKP I Ketut Mastra Budaya, mengatakan saat musibah terjadi kemarin sore, para buruh ini sedang mengerjakan galian yang rencananya akan dibuat sender jembatan. Namun, tebing tanah setinggi 15 meter yang ada di bagian atas tiba-tiba longsor menimpa lima buruh proyek ini. Para korban pun sempat tertimbun, namun akhirnya berhasil mengevakuasi diri.

Menurut AKP Mastra Budaya, seluruh korban longsor selamat dari maut. Hanya satu yang menderita patah kaki, yakni Komang Agus Indrawan. “Korban Komang Agus Indrawan sempat dirawat di Puskemas Penebel. Kemudian, buruh proyek asal Buleleng ini kami rujuk ke BRSUD Tabanan," ungkap AKP Mastra Budaya saat dikonfirmasi NusaBali, tadi malam. "Sedangkan empat korban lainnya sudah diajak di tempat tinggal mandornya," lanjut dia.

Jembatan penghubung Desa Bianung-Desa Penebel sendiri dibangun kembali, setelah jebol sepanmjang 15 meter, 8 Maret 2017 lalu. Jembatan sepanjang 30 meter ini jebol karena kondisi tanah labil. Bahkan, eskavator yang dikerahkan untuk menangani jembatan jebol sempat terkubur material.

Kepala Dinas PUPR Tabanan, I Made Yudiana, menjelaskan pengerjaan jembatan tersebut menggunakan anggaran sebesar Rp 5 miliar dari dana BKK Badung. Nilai kontrak pengerjaan jembatan sebesar Rp 3.899.999.999,17 atau Rp 3,9 miliar. "Surat perintah kerja dari tanggal 18 Juli 2018. Jembaran ini direncanakan sudah rampung Desember 2018 mendatang," papar Made Yudiana. *de

Komentar