nusabali

Paman Kabag Humas Tewas Kesetrum di Sawah

  • www.nusabali.com-paman-kabag-humas-tewas-kesetrum-di-sawah

Korban Ketut Sudarta ditemukan tewas telungkup di pematang sawah dalam posisi tubuh dan tangan menimpa kabel listrik.

TABANAN, NusaBali 
Seorang petani di Banjar Piling Kawan, Desa Mengesta, Kecamatan Penebel, Tabanan, I Ketut Sudrata, 60, tewas tersetrum listrik saat melintas di pematang sawah, Sabtu (26/3) sore. Korban yang notabene paman dari Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Tabanan, Putu Dian Setiawan, meninggal salahpati di tengah persiapan merayakan Paskah.

Korban Ketut Sudrata ditemukan sudah tewas dalam posisi telungkup di pematang sawah kawasan Banjar Piling Tengah, Desa Mengesta, Sabtu sore pukul 17.30 Wita. Saat ditemukan, korban dalam posisi telungkup menindih kabel listrik yang membentang di pematang sawah.

Sebelum peristiwa maut, korban Ketut Sudrata diketahui pergi ke sawah untuk nampadin pundukan (merapikan pematang sawah), Sabtu sore sekitar pukul 15.00 Wita. Karena hingga pukul 17.00 Wita tak kunjung pulang dari sawah, maka putra sulung korban, I Wayan Eka Suryawan, 35, berupaya mencari ayahnya.

Wayan Eka Suryawan menyuruh anaknya, I Putu Edwin Juliawan, untuk mencari sang kakek ke sawah. Namun, hingga tiga kali pulang pergi ke sawah yang berlokasi di Banjar Piling Tengah, Putu Edwin tidak menemukan kakeknya, korban Ketut Sudrata. 

Hal ini membuat perasaan Eka Suryawan, putra sulung korban, semakin tidak tenang. Maka, Eka Suryawan pun memutuskan mencari sendiri ayahnya ke sawah. Nah, dalam perjalanan itulah, Eka Suryawan menemukan ayahnya tergeletak dalam posisi telungkup di pematang sawah. 

Setelah didekati, ternyata korban Ketut Sudrata menindih kabel listrik. Eka Suryawan yakin ayahnya tewas karena kesetrum listrik. Maka, Eka Suryawan pun minta tolong agar aliran listrik di kabel yang tertindih itu diputus. Setelah aliran listrik diputus, Eka Suryawan kemudian menggotong dan membawa ayahnya ke Puskesmas Penebel I di Desa Penebel, Kecamatan Penebel.

Menurut keponakan korban, Putu Dian Setiawan, jarak dari lokasi TKP pematang sawah mayt menuju Puskesmas Penebel I sekitar 10 kilometer. Saat dibawa ke Puskesmas, pamannya sudah tak bernyawa. Petugas medis di Puskemas menyatakan koban sudah tak tertolong lagi. 

“Ya, sesampainya di Puskesmas, dokter menyatakan paman saya (korban Ketut Sudrata) sudah meninggal,” ungkap Putu Dian Setiawan saat dikonfirmasi NusaBali, Minggu (27/3). 

Maka, sore itu juga jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka di Banjar Piling Kawan, Desa Mangesta. Rencananya, jenazah korban Ketut Sudrata yang memiliki anak kembar, akan dimakamkan keluarganya secara Kristen, Senin (28/3) ini.

Menurut Dian Setiawan, pihak keluarga tidak merasakan firasat apa pun sebelum kematian salahpati (tak wajar) pamannya, Ketut Sudrata. Yang jelas, korban Ketut Sudrata dan keluarga hendak merayakan Paskah, Minggu kemarin. Dua hari sebelumnya, korban Ketut Sudrata masih sempat merayakan Jumat Agung atau Wafatnya Yesus Kristus, Jumat (25/3).

Dian Setiawan sendiri mengaku tidak tahu pasti mengenai kabel listrik maut yang merenggut nyawa pamannya di pematang sawah. Dia tidak tahu pasti, apakah kulit kabel beraliran listrik tersebut terkelupas atau kabelnya putus. “Kabel listrik itu membentang menuju rumah pondokan,’ jelas Kabak Humas dan Protokol Setkab Tabanan ini.

Sementara itu, Kapolsek Penebel AKP I Wayan Dastra menyatakan pihaknya sudah dapat laporan dan melakukan penanganan terkait  musibah petani tewas kesetrum listrik di pematang sawah. Berdasarkan hasil pemeriksaan, kata dia, kabel maut yang renggut nyawa korban Ketut Sudrata memang dalam posisi terbuka. “Saat ditemukan tergeletak dalam posisi telungkup, tangan dan dada korban menindih kabel tersebut,” ujar Kapolsek Wayan Sastra, Minggu kemarin. 7 cr61

Komentar