nusabali

Tetangga Sering Lihat Korban Dihukum

  • www.nusabali.com-tetangga-sering-lihat-korban-dihukum

Penanganan Kasus kematian asisten rumah tangga (ART)

ART Siti Munasiroh Tewas Tak Wajar


PURWAKARTA, NusaBali
Siti Munasiroh (27) di Purwakarta, Jawa Barat masih terus dikebut polisi. Kematian Siti dinilai tak wajar oleh pihak kepolisian. Karena itu polisi mendalami kasus tersebut bahkan kembali menambah tersangka, yang merupakan majikan Siti, sehingga total dua tersangka.

Menurut Kasat Reskrim Polres Purwakarta AKP Agta Bwuana Putra kedua majikan tersebut yaitu J (42) dan K (40) merupakan perempuan. "Jadi kita sudah menetapkan dua tersangka, inisial J dan K. Tapi kita masih terus lakukan pengembangan terhadap keterangan dan alat bukti yang lain," kata Agta Di Mapolres Purwakarta, Jumat (3/8).

J dan K telah menjadi tersangka karena terbukti tidak menggaji Siti Munasiroh (27) sebagai ARTnya selama 11 tahun. Hubungan antara J dan K masih diselidiki polisi. Soal penyebab kematian Siti, polisi masih menunggu hasil autopsi yang sudah dilakukan di Rumah Sakit di Bandung.

"Masih menunggu juga hasil otopsi yang kita laksanakan, nanti untuk perkembangan lebih lanjut mungkin akan kami sampaikan," ucapnya.

Agta menyebutkan, kedua tersangka akan diancam pasal 44 dan atau 45 KUHP tentang KDRT dengan ancaman hukuman lebih dari lima tahun penjara.

Kematian Siti yang diduga tidak wajar, menyimpan kisah bagi para tetangga di sekitar kediaman majikannya di Blok 5 no 71 Perumahan Ganda Sari, Cigelam, Babakan Cikao, Purwakarta. Salah satu warga mengaku sempat melihat Siti berdiri di depan rumah sampai larut malam.

"Di setrap di depan rumah, gak boleh duduk. Saya sama Uni tahu, dari maghrib (petang) sampe jam 11 malam di depan rumah, saya suruh masuk, cuma enggak enak sama orang rumahnya kayak mau marah gitu. Katanya (majikannya) juga ngelihatin dari kaca," ungkap Mamah Dina saat di temui wartawan di sekitar rumah pelaku, Jumat (3/8) seperti dilansir detik.

Menurut Mamah Dina, saat itu Siti sempoyongan hampir terjatuh. Warga yang melihatnya mengasihaninya namun tak bisa berbuat apa-apa.

Selama ini, lanjut dia, warga tidak mengetahui aktivitas di dalam rumah berwarnakan cream dan berpagar teralis besi tersebut. Pemilik rumah tidak bernah bergaul dengan warga sekitar. Rumah yang dihuni oleh tiga orang yaitu J, K, dan Siti sangat tertutup.

"Enggak pernah bertetangga, datang pergi (kerja) teh langsung masuk ke rumah. Gak ada rasa gimana gitu ke tetangga", ucapnya menambahkan.

Mamah Dina mengatakan, terakhir menolong korban sudah dalam kondisi koma, tubuhnya sudah tidak dapat bergerak meski dibangunkan.

Makam Siti Munasiroh telah dilakukan pembongkaran pada Rabu (25/7), di TPU Cigelam, Babakan Cikao, Purwakarta. Namun karena jasad korban yang sudah membusuk menyulitkan tim medis menentukan penyebab kematian. *

Komentar