Pengiriman Logistik ke Nusa Penida Terkendala

Karena sembako yang biasanya dikirim lewat perahu dari Pelabuhan Desa Kusamba-Kecamatan Dawan, Klungkung, belakangan ini tersendat akibat gelombang tinggi. Akibatnya sembako dikirim lewat Kapal Roro (roll on-roll off) Nusa Jaya Abadi, dari Padangbai-Nusa Penida. Dampaknya, harus ada penambahan biaya transportasi, karena sembako harus dibawa dulu ke Pelabuhan Padangbai, Karangasem. Selain sulit didapatkan, beberapa sembako juga mengalami peningkatan harga, seperti telur. Kini harga telur ayam di Nusa Penida kisaran Rp 1.800-Rp2.000/butir, sebelum gelombang tinggi harganya Rp 1.600/butir. "Pengiriman logistik memang tersendat sedikit. Logistik juga tidak bisa distock banyak. Misalnya, roti,  telur, buah, dan sayur," ujar seorang warga Nusa Penida, I Wayan Sukadana, yang juga Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Klungkung.

Kata dia, kendati demikian untuk harga secara umum sejauh ini normal. Hanya telur saja naik, namun pasokan telur itu tidak ada. "Mau beli mahal pun tidak ada," ujarnya. Kalau pun ada kini harganya Rp 1.800-Rp 2.000/butir, sebelumnya hanya Rp 1.600/butir.

Camat Nusa Penida  I Gusti Agung Gede Putra Mahajaya, mengatakan, Jumat kemarin, gelombang cukup bersahabat. Pada pagi-siang sejumlah penumpang bisa diseberangkan dengan boat lewat Pelabuhan Tradisional Desa Kusamba-Nusa Penida.

Sementara itu saat gelombang tinggi ini pihak pengelola perahu angkut barang was-was untuk beroperasi. Karena bercermin dari kejadian Rabu (25/7) sore sekitar pukul 15.30 Wita.  Saat itu, sebuah jukung atau perahu yang dinakhodai oleh I Made Japa,60, dan membawa 2 penumpang, Rasudin dan Rohanah, dihantam ombak. Hingga petahu terbalik saat berlayar di areal Pantai Toyapakeh, Desa/Kampung Toyapakeh, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Rabu (25/7) sore sekitar pukul 15.30 Wita. Akibatnya Japa mengalami luka pada kaki kanan akibat terbentur batu karang.  *wan