nusabali

Rai Mantra Minta Tetap Waspada

  • www.nusabali.com-rai-mantra-minta-tetap-waspada

Untuk mencegah puncak kasus bulan April mendatang Dinas Kesehatan Kota Denpasar telah melaksanakan fogging massal dengan mesin ULV selama 20 hari dari 21 Maret sampai 9 April.

Meski Insiden Rate Demam Berdarah Terendah

DENPASAR, NusaBali
Berbagai upaya dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar melalui Dinas Kesehatan Kota untuk menekan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Hasilnya, insiden rate DBD di Kota Denpasar pada bulan Januari-Februari 2016 berada di posisi terendah di Bali, 8,9 per 100.000 penduduk.

Meski demikian Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra terus mengajak seluruh komponen masyarakat untuk tetap melakukan upaya preventif guna memutus penularan mata rantai DBD. Upaya preventif yang dimaksud, salah satunya dengan gerakan pemberantasan sarang nyamuk dengan 4M-plus (Menguras, Menutup, Mengubur, dan Memantau. Plus, diantaranya, Jangan menggantung baju, Memelihara ikan pemakan jentik, Hindari gigitan nyamuk, dan Membubuhkan abate). "Meski demikian jangan lengah dan mengabaikan peningkatan kewaspadaan dini dan penanggulangan kejadian luar biasa. Disamping itu upaya pencegahan agar dilaksanakan dari lingkungan keluarga masing-masing dengan membentuk jumantik mandiri keluarga untuk memantau perkembangan jentik nyamuk," ujar Rai Mantra saat ditemui di sela-sela menghadiri pemelaspasan pasar Desa Pakraman Padangsambian, Senin (21/3).

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr Luh Putu Sri Armini didampingi Kabid Bina Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) dr IB Gde Ekaputra mengatakan, dibandingkan tahun lalu pada bulan yang sama kasus DBD di Kota Denpasar mengalami penurunan. Perbandingan kasus DBD yang terjadi dengan bulan yang sama tahun 2015 dengan tahun 2016 mengalami penurunan segnifikan, yakni pada bulan Januari 2015 kasus DBD yang terjadi sebanyak 49 kasus sedangkan bulan Januari 2016 sebanyak 20 kasus. Demikian juga pada bulan Februari tahun 2015 terjadi 193 kasus DBD dan tahun 2016 terjadi 83 kasus.

Sri Armini mengatakan, hal ini berkat kerja keras seluruh komponen masyarakat terkait dibawah koordinasi Dinas Kesehatan.

Berbagai upaya pencegahan pemberantasan telah dilakukan sejak bulan September-Oktober 2015 melalui gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk. Disamping itu, peran jumantik yang terus menyasar rumah-rumah untuk memantau jentik serta memberi penyuluhan pada masyarakat terus dimaksimalkan. "Jika kita tidak secara terus menerus melakukan kegiatan untuk memotivasi masyarakat dalam gerakan PSN-DBD maka dapat dipastikan kasus DBD akan lebih meningkat," ujarnya.

Ditambahkan Kabid Bina Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P), dr IB Gde Ekaputra, siklus yang terjadi di Bali terendah pada bulan Oktober dan mengalami peningkatan bulan November seiring datangnya musim penghujan sampai puncaknya bulan April-Mei. Mengingat bulan Oktober merupakan bulan terendah DBD maka Pemerintah Kota Denpasar telah melakukan pemotongan siklus pada bulan September melalui pemberantasan sarang nyamuk sampai abatisasi massal. Untuk mencegah puncak kasus bulan April mendatang Dinas Kesehatan Kota Denpasar telah melaksanakan fogging massal dengan mesin ULV selama 20 hari dari 21 Maret sampai 9 April. 

"Pelaksanaan fogging massal disasar  sesuai dengan kasus terjadi. Fogging massal ini juga diikuti larvarisasi massal untuk memberantas jentik-jentik nyamuk," ungkapnya. 7 i

Komentar