Turunkan 582 Personel, Polres Tabanan Siaga I
Status siaga I diterapkan sejak peristiwa di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Selasa (8/5).
TABANAN, NusaBali
Pasca tiga ledakan bom di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, Polres Tabanan perketat tingkat keamanan pada Minggu (13/5). Sebanyak 582 personel gabungan dari 10 Polsek stand by mengamankan wilayahnya masing-masing. Sementara di sejumlah tempat ibadah di Tabanan, polisi melakukan pengamanan secara ketat.
Kabag Ops Polres Tabanan Kompol I Gede Putu Putra Astawa seizin Kapolres Tabanan AKBP Made Sinarbawa, menjelaskan Polres Tabanan sudah siaga satu sejak tiga hari lalu pasca terjadinya kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok. Dan untuk pengamanan pasca terjadinya ledakan bom di tiga gereja di Surabaya, pihaknya telah menerjunkan 582 personel. “Khusus di wilayah Tabanan, pengamanan lebih kami tingkatkan,” ungkapnya.
Menurut Kompol Astawa, pihaknya pun memperketat penjagaan sejumlah gereja di Tabanan. Petugas lengkap dengan senjata melakukan penjagaan di depan gereja. Termasuk pula di tempat umum dan tempat wisata. “Jadi seluruh petugas sudah stand by dan kami di Tabanan sudah siaga I sejak tiga hari lalu,” tegasnya.
Dirinya mengimbau masyarakat tetap waspada. Dan ketika menemukan atau mengetahui adanya orang mencurigakan, segera lapor ke aparat terdekat dan pihak kepolisian. “Kami imbau masyarakat tenang, dan membantu kami dalam menjaga situasi kamtibmas,” tegasnya.
Sementara itu, Polres Tabanan juga memasang spanduk sepanjang 10 meter di depan kantor Bank BPD Bali. Spanduk yang berisi gambar 5 anggota Densus 88 gugur dalam kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Selasa (8/5), berisi ucapan duka cita dari masyarakata Bali. Sejumlah masyarakat antusias membubuhkan tanda tangan di spanduk tersebut, yang artinya siap bersama mendukung polisi dan memberantas terorisme.
Menurut Kompol Astawa spanduk dengan panjang 10 meter itu dipasang pada Minggu (13/5) pagi sekitar pukul 07.00 Wita. Ini bertujuan sebagai bentuk dukungan dari masyarakat tolak aksi terorisme. “Banyak masyarakat yang lakukan penandatanganan sebagai bentuk dukungan kepada Polri melawan terorisme,” tandasnya.“Dan puluhan karangan bunga sebagai wujud belasungkawa dari masyarakat dan instansi terkait juga memenuhi Polres Tabanan dan sejumlah polsek yang ada di Tabanan,” ucap Kompol Astawa. *d
Pasca tiga ledakan bom di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, Polres Tabanan perketat tingkat keamanan pada Minggu (13/5). Sebanyak 582 personel gabungan dari 10 Polsek stand by mengamankan wilayahnya masing-masing. Sementara di sejumlah tempat ibadah di Tabanan, polisi melakukan pengamanan secara ketat.
Kabag Ops Polres Tabanan Kompol I Gede Putu Putra Astawa seizin Kapolres Tabanan AKBP Made Sinarbawa, menjelaskan Polres Tabanan sudah siaga satu sejak tiga hari lalu pasca terjadinya kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok. Dan untuk pengamanan pasca terjadinya ledakan bom di tiga gereja di Surabaya, pihaknya telah menerjunkan 582 personel. “Khusus di wilayah Tabanan, pengamanan lebih kami tingkatkan,” ungkapnya.
Menurut Kompol Astawa, pihaknya pun memperketat penjagaan sejumlah gereja di Tabanan. Petugas lengkap dengan senjata melakukan penjagaan di depan gereja. Termasuk pula di tempat umum dan tempat wisata. “Jadi seluruh petugas sudah stand by dan kami di Tabanan sudah siaga I sejak tiga hari lalu,” tegasnya.
Dirinya mengimbau masyarakat tetap waspada. Dan ketika menemukan atau mengetahui adanya orang mencurigakan, segera lapor ke aparat terdekat dan pihak kepolisian. “Kami imbau masyarakat tenang, dan membantu kami dalam menjaga situasi kamtibmas,” tegasnya.
Sementara itu, Polres Tabanan juga memasang spanduk sepanjang 10 meter di depan kantor Bank BPD Bali. Spanduk yang berisi gambar 5 anggota Densus 88 gugur dalam kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Selasa (8/5), berisi ucapan duka cita dari masyarakata Bali. Sejumlah masyarakat antusias membubuhkan tanda tangan di spanduk tersebut, yang artinya siap bersama mendukung polisi dan memberantas terorisme.
Menurut Kompol Astawa spanduk dengan panjang 10 meter itu dipasang pada Minggu (13/5) pagi sekitar pukul 07.00 Wita. Ini bertujuan sebagai bentuk dukungan dari masyarakat tolak aksi terorisme. “Banyak masyarakat yang lakukan penandatanganan sebagai bentuk dukungan kepada Polri melawan terorisme,” tandasnya.“Dan puluhan karangan bunga sebagai wujud belasungkawa dari masyarakat dan instansi terkait juga memenuhi Polres Tabanan dan sejumlah polsek yang ada di Tabanan,” ucap Kompol Astawa. *d
Komentar