nusabali

Pohon Suren Timpa Dua Warung

  • www.nusabali.com-pohon-suren-timpa-dua-warung

DLHK Kota Denpasar berjanji akan mengganti kerugian warung yang jadi korban karena pohon perindang tersebut sudah diasuransikan

DENPASAR, NusaBali
Dahan pohon Suren yang berada di Jalan Drupadi, Desa Sumerta Kelod, Denpasar Timur mendadak roboh, Rabu (18/4) sekitar pukul 14.00 Wita. Dahan pohon dengan diameter 50 centimeter dan panjang sekitar 8 meter tersebut menimpa dua warung makan yang berada di bawahnya. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun dua warung ‘luluh lantak’.

Pohon yang terletak di sebelah barat jalan tepatnya di depan SMKN 4 Denpasar itu roboh karena sudah rapuh. Sebelum pohon itu terjatuh, salah satu karyawan warung milik Ni Luh Ngistiwangi,38, yang saat itu sedang melayani pembeli sempat mendengar retakan yang cukup keras. Mendengar retakan itu, karyawan yang bernama Ni Ketut Mini, 35, langsung berlari ke dalam dengan menarik pelanggannya.

“Saya kira kenapa karyawan saya berlari, beberapa menitnya pohon itu langsung menimpa atap depan warung saya,” ungkap Ngistiwangi. Padahal kata dia, saat itu dirinya sedang berada di dalam warung. Menurutnya, tidak ada angin kencang saat kejadian. “Mungkin batang pohon terlalu tua dan tidak bisa menahan beratnya dahan pohon akhirnya patah,” ujarnya.

Dikatakan Ngistiwangi, pohon tersebut sudah tua dan sudah pernah dilaporkan ke Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar agar dilakukan penebangan karena membahayakan warga yang melintas di jalan tersebut apalagi jalur tersebut cukup ramai dilewati pengendara.

“Sudah lama saya peringatkan petugas. Tapi katanya harus laporan dulu tidak boleh langsung menebang karena bisa kena pidana katanya, dan akhirnya roboh seperti sekarang,” imbuh wanita asal Singaraja itu. Akibat dari kejadian itu, Ngistiwangi mengalami kerugian sekitar Rp 5 Juta karena harus merehab atap dan rak kaca yang sudah tidak bisa dipakai lagi.

Hal senada juga disampaikan pemilik warung makan sebelahnya, I Wayan Sujana, 39. Menurutnya, saat kejadian itu ia bersama istrinya tidur di dalam warung yang sedang tutup karena istrinya sakit. Mendengar suara keras dari luar, ia bergegas keluar dan mendapati atap warungnya sudah remuk.

Kerusakan bukan hanya pada atap depan warungnya namun juga membuat pintu masuk warung terlepas. “Suaranya keras tadi saya tidur, setelah ditengok ternyata atap warung saya tertimpa pohon,” kata pria asal Bebandem, Karangasem ini.

Sujana yang sudah 8 tahun ngontrak di tempat tersebut harus kembali mengeluarkan uang simpanannya untuk memperbaiki atap warungnya agar bisa kembali berjualan. “Setelah sembuh istri saya baru bisa perbaiki soalnya saya dagang nasi campur harus segera diperbaiki. Kerugian kalau dihitung Rp 4 Juta habis pakai benerin atap saja,” terangnya.

Kabid Tata Lingkungan DLHK Kota Denpasar, I Nyoman Agus Mahardika saat dikonfirmasi via telpon mengatakan, tumbangnya pohon tersebut karena dahan pohon yang sudah rapuh dan umur yang sudah tua. Dengan kejadian itu pihaknya akan melakukan penebangan pada seluruh pohon agar tidak membahayakan pengendara dan warga yang berada di sekitarnya.

“Karena pohon terlalu tua dan didalamnya sudah rapuh. Dengan kondisi pohon yang sudah tua petugas kami akan melakukan pemotongan besok (hari ini). Pohon-pohon perindang yang ada di pinggir jalan akan terus kami perhatikan terutama pohon yang umurnya sudah tua akan menjadi prioritas perhatian terutama dilakukan perompesan,” jelasnya.

Lanjut Mahardika, untuk warga yang warungnya tertimpa pohon dan mengalami kerusakan akan diurus asuransinya dan dilakukan ganti rugi. Karena dari program Pemkot Denpasar jika ada kerugian yang diakibatkan oleh pohon perindang akan diberikan asuransi sesuai dengan kondisi kerusakan. “Kami ada program itu, dan segera kami urus untuk ganti ruginya,” tandasnya. *m

Komentar