nusabali

DKP Badung ‘Angkat Tangan’

  • www.nusabali.com-dkp-badung-angkat-tangan

Taman median jalan kawasan Sunset Road ditumbuhi rumput liar. Satker PJN Metropolitan Denpasar menyatakan proyek tersebut masih tanggungan kontraktor.

Taman Median Jalan Tak Terawat  

MANGUPURA, NusaBali
Taman median jalan kawasan Sunset Road, Kuta, yang mengarah ke Seminyak tak terawat dengan baik. Rerumputuan tumbuh liar menimbulkan kesan tak pernah dibersihkan. Pemandangan ini kontras dengan kondisi jalan yang sebelumnya mendapatkan perbaikan. Saking parahnya pohon pisang pun tumbuh di tengah taman median.

Pemandangan ini bertolak belakang dengan taman median jalan setelah perempatan Jalan Imam Bonjol-Jalan Raya Kuta, yang terlihat lebih rapi dan bersih.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Badung Putu Eka Merthawan, tak mengelak kondisi yang ada di lapangan. Ia menuturkan, taman median itu baru dibangun setelah proyek peninggian jalan/betonisasi tahun lalu. “Kami sudah lakukan pemantauan, memang kondisinya semrawut tak karu-karuan,” akunya saat dikonfirmasi, Minggu (21/2).

Kenapa dibiarkan? Merthawan berkilah bukan kewenangannya. Pejabat asal Sempidi, Mengwi, itu menjelaskan sebelum proyek peninggian jalan, DKP dipercaya merawat dan menjaga taman median agar tetap indah dan cantik. Namun bersamaan dengan proyek peninggian jalan dan taman median sepenuhnya ditangani pemerintah pusat, maka yang membangun taman median pun satu paket dengan proyek tersebut. “Tahun 2012 kami bangun taman median, kami tata dengan baik, tapi tahun 2015 saat pemerintah pusat melakukan proyek peninggian jalan itu, jadi hilang taman median yang kami buat,” ucapnya.

Dengan kondisi ini, ia pun mengaku DKP kerap menjadi bulan-bulanan, karena masyarakat hanya tahu kawasannya masuk Badung. Dan sepenuhnya tanggungjawab Pemkab Badung. Padahal, itu merupakan proyek pusat.

“Kami serba salah jadinya. Masyarakat kadang tidak mau tahu, padahal sesungguhnya adalah proyek pusat. Malah kami kena komplainnya. Kami mau turun tangan malah salah nanti. Nggak dibersihkan kami jadi sorotan,” kata Merthawan.

Pihak berjanji akan melakukan koordinasi dengan pihak pelaksana proyek terkait masalah ini. Sehingga taman median jalan yang mestinya jadi ikon tata kota dirapikan lagi. Sehingga tidak merusak citra pariwisata. 

Kepala Seksi Perencanaan Balai Pembangunan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah VIII Denpasar Hendro Satrio, secara terpisah mengakui bila median jalan dikerjakan satu paket dengan proyek betonisasi. Namun masalah kualitas median jalan yang dinilai kurang tertata dengan baik, pihaknya belum mengetahui. 

“Tahun lalu pengerjaannya itu, dilakukan Satker PJN Metropolitan Denpasar. Memang median jalannya kurang rapi ya? Nanti saya akan koordinasikan dengan kasatkernya,” ucap Hendro, saat dikonfirmasi, Senin (22/2). 

Saat ditanya detail proyek, panjang median jalan, Hendro mengaku tidak mengetahui secara detail. “Kalau masalah itu saya kurang tahu. Tapi coba nanti saya koordinasi,” imbuhnya. 

Hal serupa juga disampaikan PPK Satker PJN Metropolitan Denpasar Rahyudi saat dikonfirmasi, Senin kemarin. “Sekarang kan masih tanggungan kontraktor, nanti saya akan koordinasi dengan kontraktor,” ucapnya. 

Terkait dengan kerapian median jalan, menurutnya kemungkinan disebabkan musim hujan, sehingga rumput tumbuh. “Maklum namanya juga baru. Tapi segera akan kami koordinasikan dengan kontraktor agar dirapikan,” tandasnya. 

Untuk panjang median jalan yang baru dibangun bersamaan dengan proyek betonisasi panjangnya sekitar 1 kilometer. 7 asa

Komentar