nusabali

Klungkung Miliki 756 ODGJ

  • www.nusabali.com-klungkung-miliki-756-odgj

Penyebab ODGJ sebagian besar karena faktor stress. Pemicu stress karena faktor ekonomi, rumah tangga, asmara, dan lainnya.

SEMARAPURA, NusaBali
Jumlah orang dengan ganguan jiwa (ODGJ) di Klungkung, tahun 2018, tercatat 756 ODGJ. Dari jumlah itu, ODGJ ringan 384 orang dan berat 372 orang. Sebagian besar penyebab ODGJ ini karena stress akibat masalah ekonomi, rumah tangga, asmara, dan lainnya.

Beberapa ODGJ berat kerap mengamuk. Data Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan, Klungkung, seorang ODGJ di Nusa Penida sempat membunuh seorang keluarganya tahun 2009. Pada tahun 2015, seorang ODGJ di Nusa Penida sampai membakar rumahnya sendiri.

Masyarakat terutama keluarga yang tinggal bersama OGDJ merasa was-was. Karena sewaktu-waktu kambuh dan membahayakan. Dinas Sosial Klungkung hanya bisa memfasilitasi ODGJ untuk perawatan ke RSJ Bali di Bangli.

Kemudian setelah perawatan dan kondisinya membaik, OGDJ itu dikembalikan ke rumahnya. Masalahnya tidak semua OGDJ itu bisa diterima dengan baik oleh keluarga maupun masyarakat sekitar, setelah mengingat kejadian yang diakibatkan seperti pembunuhan. “OGDJ yang sempat membunuh itu sampai saat ini masih tinggal di RSJ, ketika kami pulangkan tidak diterima. Sanak keluarganya yang mengurus tidak ada,” ujar Kapala Dinas Sosial Klungkung, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Klungkung Ida Bagus Anom Adnyana, didampingi Kasi Rehabilitasi Tuna Sosial Dinsos Klungkung, Putu Wartini, Rabu (4/4). ODGJ asal Klungkung yang dirawat inap di RSJ Bangli 12 orang.

Dijelaskan, dari 756 ODGJ di Klungkung, 372 orang di antaranya sempat ngamuk hingga membuat takut masyarakat. Anom mengakui, ada beberapa ODGJ masih berkeliaran, karena tidak mendapatkan perhatian keluarga.

Pihaknya sempat mengusulkan pembuatan rumah singgah untuk OGDJ di areal Kantor Dinsos. Karena dana terbatas, usulan ini belum bisa terwujud. Rumah singgah untuk mentransit ODGJ pasca diamankan Satpol PP saat larut malam. Lanjut, dibawa ke RSJ keesokan harinya. Rumah singgah juga untuk wadah pemberdayaan ODGJ.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Klungkung dr Ni Made Adi Swapatni mengatakan, penyebab ODGJ ini sebagian besar karena faktor stress. “Pemicu stress ini bisa saja karena faktor ekonomi, rumah tangga, asmara, dan lainnya,” katanya.

Pada bagian lain, Pilkada 2018 di Klungkung terancam akan kehilangan 756 pemilih karena mengidap ODGJ. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Klungkung mengalami kesulitan perekaman e-KTP terhadap ODGJ tersebut. Saat dicari ke rumahnya untuk difoto keperluan e-KTP, mereka kerap mengamuk. Padahal perekaman ini penting untuk administrasi kependudukan, terutama dalam program Universal Health Coverage (UHC).

Saat ini Pemkab Klungkung sudah menjadi kabupaten/kota ke-2 setelah Badung di Provinsi Bali yang sukses meraih predikat UHC. Dalam memenuhi hak asasi penduduknya di bidang kesehatan. Penduduk memiliki JKN-KIS  per1 Maret 2018 sebanyak 210.929 jiwa dari penduduk 215.206 jiwa atau sebanyak 98,01 persen. Masih ada 4.277 jiwa atau 1,99 persen belum memiliki JKN-KIS, di antaranya ODGJ karena belum perekaman e-KTP. *wan

Komentar