nusabali

Dishub Cegah Pencurian Daya Listrik

  • www.nusabali.com-dishub-cegah-pencurian-daya-listrik

Dinas Perhubungan menganggarkan pembayaran rekening listrik PJU sebesar Rp 1,020 miliar per tahun.

BANGLI, NusaBali
Dinas Perhubungan (Dishub) Bangli membuat terobosan untuk memimalisir pencurian daya listrik yang diambil dari aliran listrik lampu penerangan jalan umum (PJU). Caranya, Dishub memasang box panel kWh meter. Dengan alat ini, jika ada yang mengambil atau menyambungkan daya ke lokasi lain maka listrik akan padam.

Kepala Dinas Perhubungan Bangli, Gede Artha, menjelaskan box panel kWh meter akan dipasang di 20 titik. Fungsinya sebagai pembatas daya yang dibutuhkan untuk digunakan. “Sebelumnya daya listrik PJU menggunakan sistem loss strom sehingga sulit melakukan pengawasan. Jika ada yang mengambil dan menyambungkan daya ke lokasi lain tidak terpantau,” jelas Gede Artha, Rabu (3/4). Dengan dipasangnya panel kWh dapat mengantisipasi aksi pencurian daya listrik yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab.

Dijelaskan, jika ada pencurian setrum, otomatis ketahuan karena daya di setiap kWh meter disesuaikan dengan jumlah lampu penerangan jalan. Secara otomatis kalau kelebihan daya, PJU akan padam. “Kami bisa menegur oknum yang menyambungkan  aliran listrik ke lokasi lain,” terang Gede Artha. Ia mengakui selama ini  banyak kejadian pencurian daya listrik. Gede Artha membeberkan, pembayaran rekening listrik berkisar Rp 125 juta-130 juta per bulan untuk  700 titik PJU. Tahun ini pihaknya menganggarkan pembayaran rekening listrik PJU sebesar Rp 1,020.000.000 per tahun.

Dishub Bangli juga menganggarkan biaya perbaikan serta pemeliharaan PJU. Kondisi PJU sebagian besar sudah tua sehingga perlu perbaikan, baik kabel yang rusak dan bola lampu yang mati. “Untuk perbaikan dianggarkan Rp 150 juta per tahun  dan untuk pemeliharaan Rp 100 juta per tahun,” sebutnya. Ditambahkan, untuk kondisi daily timer  yang mengatur nyala-mati aliran listrik menggunakan fitur pengaturan waktu banyak yang rusak. Sehingga tidak jarang ditemukan pada malam hari PJU mati dan justru menyala di siang hari. Diakui, pasca kewenangan PJU diserahkan, sebagian besar PJU di jalan protokol sudah menyala. Seperti LPJ di ruas Jalan Penelokan hingga pasar tenten Kintamani, ruas jalan dari  Guliang Kawan Desa Bununtin  hingga Kelurahan Kubu sudah mulai menyala. “Memang masih ada beberapa yang belum menyala namun akan segera kami perbaiki,” tegasnya.

Ditambahkan, Pemkab Bangli mendapat bantuan 20 titik PJU dengan system solar cell dari Kementerian Perhubungan. Lampu PJU ini akan dipasang  di jalur Penelokan menuju Toyobungkah, Kecamatan Kintamani dan beberapa akan dipasang di kota. Adapun keunggulan dari  system solar cell yakni  efisiensi  karena hemat energi. Dianggap ramah lingkungan karena menggunakan tenaga surya serta dapat memberikan penerangan maksimal. “Sebagai uji coba kami akan pasang di jalur Penelokan dan akhir April direncanakan mulai dipasang,” tutup Gede Artha. *e

Komentar