68 Pelatih Denpasar Ikuti Pelatihan
Geliat Kota Denpasar membidik juara Porprov bukan hanya menyiapkan atletnya, melainkan juga peningkatan kualitas pelatih.
DENPASAR, NusaBali
Sebanyak 68 pelatih dari 34 cabang olahraga di bawah KONI Kota Denpasar mengikuti program pelatihan di Bali Handara Pancasari, Tabanan Sabtu (24/3).
Pelatihan tersebut akan berlangsung hingga Minggu (25/3). Harapannya, dalam penyusunan program pelatih bagi atlet nantinya lebih profesional, sehingga berbanding lurus dengan prestasi Kota Denpasar yang menargetkan juara umum Porprov Bali XIV di Tabanan tahun 2019 mendatang.
Dalam pelatihan tersebut KONI Kota Denpasar menghadirkan Deputi Kemenpora RI, Rosi Nurasjati. Dalam pemaparannya, Rosi Nurasjati menyatakan pelatihan ini merupakan hal yang sangat baik bagi insan pelatih, dalam rangka melakukan inovasi serta peningkatan kualitas pelatih. Sebab, tahapan yang harus diberikan pelatih kepada atletnya memang disesuaikan dengan kemampuan atlet sendiri. "Terpenting kapan penggenjotan fisik, top performance agar bisa tampil maksimal, itu harus dipahami dengan baik. Jangan sampai satu hari jelang bertanding, malah masih fokus soal fisik," terang Rosi Nurasjati.
Kata dia, jika seluruh tahapan dapat dijalankan dengan baik, dia optimis perkembangan prestasi atlet akan maksimal. "Dasar dan pola imliahnya itu harus diketahui bagi seorang pelatih dalam membina atletnya," tandas Rosi Nurasjati.
Sementara itu Humas KONI Kota Denpasar, I Dewa Gde Rai menambahkan, perwakilan pelatih dari masing-masing cabor di KONI Denpasar diakui sangat antusias mengikuti program kepelatihan. Itu menandakan, mereka semangat dalam mengembangkan kualitasnya. Kenapa demikian, karena perkembangan atlet tidak bisa lepas dari cara pelatih dalam membina atletnya. "Pola-pola penerapan yang benar itu yang kami inginkan. Dan, jika prosesnya sudah tepat, kami yakin akan ada peningkatan prestasi nantinya," tutur Dewa Rai.
Dimana, pelatihan pelatih memang menekankan soal fisik, teknik, taktik dan mental para atletnya dengan baik. Jadi setiap pertandingan, setiap pelatih sudah memiliki gambaran yang jelas apa yang harus dilakukan dalam mendampingi atletnya. Misalnya, pelatih harus sudah matang menyiapkan atletnya terkait fisik, teknik, taktik dan mental yang benar untuk dapat mengalahkan setiap lawan yang dihadapinya.*dek
Pelatihan tersebut akan berlangsung hingga Minggu (25/3). Harapannya, dalam penyusunan program pelatih bagi atlet nantinya lebih profesional, sehingga berbanding lurus dengan prestasi Kota Denpasar yang menargetkan juara umum Porprov Bali XIV di Tabanan tahun 2019 mendatang.
Dalam pelatihan tersebut KONI Kota Denpasar menghadirkan Deputi Kemenpora RI, Rosi Nurasjati. Dalam pemaparannya, Rosi Nurasjati menyatakan pelatihan ini merupakan hal yang sangat baik bagi insan pelatih, dalam rangka melakukan inovasi serta peningkatan kualitas pelatih. Sebab, tahapan yang harus diberikan pelatih kepada atletnya memang disesuaikan dengan kemampuan atlet sendiri. "Terpenting kapan penggenjotan fisik, top performance agar bisa tampil maksimal, itu harus dipahami dengan baik. Jangan sampai satu hari jelang bertanding, malah masih fokus soal fisik," terang Rosi Nurasjati.
Kata dia, jika seluruh tahapan dapat dijalankan dengan baik, dia optimis perkembangan prestasi atlet akan maksimal. "Dasar dan pola imliahnya itu harus diketahui bagi seorang pelatih dalam membina atletnya," tandas Rosi Nurasjati.
Sementara itu Humas KONI Kota Denpasar, I Dewa Gde Rai menambahkan, perwakilan pelatih dari masing-masing cabor di KONI Denpasar diakui sangat antusias mengikuti program kepelatihan. Itu menandakan, mereka semangat dalam mengembangkan kualitasnya. Kenapa demikian, karena perkembangan atlet tidak bisa lepas dari cara pelatih dalam membina atletnya. "Pola-pola penerapan yang benar itu yang kami inginkan. Dan, jika prosesnya sudah tepat, kami yakin akan ada peningkatan prestasi nantinya," tutur Dewa Rai.
Dimana, pelatihan pelatih memang menekankan soal fisik, teknik, taktik dan mental para atletnya dengan baik. Jadi setiap pertandingan, setiap pelatih sudah memiliki gambaran yang jelas apa yang harus dilakukan dalam mendampingi atletnya. Misalnya, pelatih harus sudah matang menyiapkan atletnya terkait fisik, teknik, taktik dan mental yang benar untuk dapat mengalahkan setiap lawan yang dihadapinya.*dek
Komentar