nusabali

Rafting Belum Berani Beroperasi

  • www.nusabali.com-rafting-belum-berani-beroperasi

Jalur berwisata rafting di Sungai Telaga Waja, Banjar Langsat, Desa/Kecamatan Rendang, Karangasem, berubah.

AMLAPURA, NusaBali
Para pengusaha rafting belum berani beroperasi meski banjir di sungai itu mulai reda. Hasil survei pengusaha rafting, aliran air membahayakan dan berisiko tinggi bagi wisatawan. Pengusaha BMW Rafting, I Made Agus Kertiana,  mengatakan di beberapa aliran Sungai Telaga Waja masih tersumbat sampah pohon, terhalang pipa PDAM, dan dinding batu karang kian tajam. Sangat membahayakan jika disentuh, di samping aliran air berubah. Sehingga disimpulkan jalur rafting masih berbahaya. Apalagi pemandu wisata belum menguasai alur baru, terutama menjaga kemungkinan terjadi banjir susulan agar bisa menyelamatkan diri. “Kami hanya bisa sekadar menyingkirkan sampah pohon yang kecil tetapi terhalang pipa PDAM. Kami belum berani melayani wisatawan berwisata rafting di Sungai Telaga Waja, sementara tetap melayani wisatawan di hulu Sungai Telaga Waja saja,” kata Kertiana, Jumat (23/3).

Ketua Asosiasi Rafting Karangasem, I Wayan Sami, mengatakan belum memungkinkan beraktivitas rafting di Sungai Telaga Waja. Alasannya, banyak pipa PDAM yang melintang, sebelumnya dipasang di dinding sungai jebol ke alur sungai, masih adanya kayu-kayu besar yang melintang, dan tangga di dam telah hanyut. Tercatat sebanyak 20 personel yang terjun melakukan survei berasal dari beberapa pengusaha rafting di antaranya BMW Rafting, Dewata Rafting, Alam Rafting, Sobek Rafting, dan sebagainya. “Daripada wisatawan komplain, kami memilih belum melayani berwisata rafting di Sungai Telaga Waja dari hulu hingga ke hilir tembus di Desa Tangkup, Kecamatan Sidemen,” kata Wayan Sami.

Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa, mengatakan status Gunung Agung masih siaga dan kemungkinan status bisa naik bisa turun. Di samping kondisi alam sering hujan, terutama di Gunung Agung yang menyebabkan banjir hingga ke Sungai Telaga Waja. “Sementara belum memungkinkan beraktivitas rafting di Sungai Telaga Waja, masih membahayakan,” kata IB Ketut Arimbawa. Apalagi berwisata melayani wisatawan asing. Jika terjadi masalah, wisatawan komplain, dan citra pariwisata di Karangasem bisa kurang baik di mata masyarakat internasional. “Pengusaha rafting bersabar dulu, karena situasi alam seperti itu, sementara rafting kan bisa dilakukan di hulu Sungai Telaga Waja,” pintanya. *k16

Komentar