nusabali

Baru 1,5 Bulan, 100 Kasus Gigitan Anjing

  • www.nusabali.com-baru-15-bulan-100-kasus-gigitan-anjing

Gigitan anjing pada 2015 mencapai 1.538 kasus, dan 1.388 kasus mendapatkan VAR.

SEMARAPURA, NusaBali
Kasus gigitan anjing di Klungkung cukup tinggi. Data dari Dinas Kesehatan (Diskes) Klungkung, tercatat 100 kasus hingga pertengahan Februari 2016. Meskipun tidak ditemukan terjangkit rabies, warga tetap was-was. 

Kasus gigitan anjing teranyar menimpa Dewa Gede Arsa,3, asal Dusun Sema Agung, Desa Tusan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, Senin (17/2). 

Arsa digigit anjing pada bibirnya, Senin sekitar pukul 10.00 Wita. Saat itu ia bermain dengan anjing kecil milik tetangganya. Karena gigitan terjadi pada titik rawan, korban langsung dilarikan ke RSUD Klukung untuk mendaatkan SAR dan Var. “Anjing tersebut sudah dibawa ke Dinas PPK Klungkung untuk dipantau,” ujar Kadiskes Klungkung dr Ni Made Adi Swapatni, didampingi Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan, Diskes Klungkung, Selasa (17/2).

Kata dia, sejauh ini penyebab dari kasus gigitan anjing lebih disebabkan karena anjing tersebut diprovokasi. Seperti ekor atau kakinya diinjak, maupun karena diajak bermain. Disebutkan kesadaran masyarakat sudah mulai melek, terhadap bahaya rabies. Begitu ada yang tergigit anjing yang bersangkutan sudah langsung menempuh langkah medis. “Untuk pemberian VAR tentu dengan cara selektif, yakni terlebih dahulu melihat sebab kenapa anjing itu bisa menggigit,” katanya, seraya mengatakan kasus gigitan anjing di Klungkung pada 2015 lalu, mencapai 1.538 gigitan setidaknya 1.388 kasus sudah mendapatkan VAR.

Stok VAR di Klungkung saat ini cukup memadai, yakni 4.000 vial. Jumlah tersebut belum termasuk VAR yang dipinjam oleh Pemkab Badung 2.000 vial dan Kota Denpasar 1.000 vial. Sejatinya Badung dan Denpasar sudah siap mengembalikan, namun Klungkung masih terkendala gudang penyimpanan. “Tahun ini diprediksi gigitan bakal terus menurun karena populasi anjing liar sudah semakin sedikit, karena eliminasi sudah getol dilakukan pihak terkait,” katanya. 

Seorang warga asal Banjar Pakel, Desa Sampalan Tengah, Kecamatan Dawan, Ni Wayan Suastini,31, digigit kucing liar pada jempol kakinya, saat mengunjungi Pasar Satria, Selasa (16/2). Meskipun saat itu sudah mendapatkan VAR, namun dia masih merasa cemas. Sehingga dia meminta rujukan untuk memperoleh SAR. “Saya tidak sengaja menginjak ekor kucing liar itu, padahal gigitannya kecil. Namun ketika malam hari terasa sangat sakit,” keluhnya. 7 w

Komentar