nusabali

Dari Iseng Jual Ikan Hias, Kini Jadi Eksportir

  • www.nusabali.com-dari-iseng-jual-ikan-hias-kini-jadi-eksportir
  • www.nusabali.com-dari-iseng-jual-ikan-hias-kini-jadi-eksportir

Usianya baru 23 tahun, tapi Nicholas Kurniawan tiap bulannya sudah bisa menghasilkan omset ratusan juta rupiah dari pekerjaannya:  menggeluti ikan hias.

Di sinilah Nicholas percaya jika mengerjakan perkerjaannya dengan fokus dan sungguh–sungguh akan selalu mendapatkan kepercayaan dari orang lain. Nicholas memiliki beberapa kalimat yang menggambarkan kekuatannya. “My biggest strength is my honestly and loyalty. I will never faked a report or lie about any information related to my work. I also will always try to work faster and produce more then other. Lastly, I am someone that is persistent and will never give up one the task that is given to me, and will try to make a breakthrough from time to time.”7

Tips Meraih Impian ala Nicholas Kurniawan

1. Fokus pada Tujuan
Menetapkan tujuan terukur dimulai dari waktu pencapaian tujuan, merencanakan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut dan berdoa agar diberikan yang terbaik dalam usaha meraih tujuan tersebut.

Saat Nicholas menetapkan tujuan agar dapat menjadi bagian dari STIE Prasetiya Mulya pada bulan Juli 2011, Nicholas memiliki masalah utama, yaitu finansial. Dia menghitung bahwa diperlukan anggaran minimal Rp 100 juta, sementara dia tidak berhasil masuk dalam golongan calon mahasiswa peraih beasiswa.

Jadi, semenjak awal kelas 3 SMA, sekitar setahun sebelum Juli 2011, Nicholas mulai menghitung sumber daya yang diperlukan agar dapat mencapai tujuan tersebut. Nicholas memerkirakan bahwa dia harus menabung sedikitnya Rp 10 juta per bulan dan satu-satunya cara mendapatkan angka tersebut dengan menjadi eksportir ikan hias, bukan sekadar penjual ikan hias lokal.

2. Niat 
Saat Nicholas menetapkan tujuan menjadi mahasiswa STIE Prasetiya Mulya, dia  memiliki niat untuk membuat kedua orangtuanya bangga, menghilangkan namanya dari daftar yang dibuat orang-orang yang menjadikan kegagalannya sebagai bahan lelucon dan menunjukkan bahwa siapa pun bisa bermimpi sebesar-besarnya dan yang membedakan antara pemimpi dan seorang juara adalah keberanian mengejar impian tersebut dengan langkah nyata.

3.  Peluang dan Persiapan
Persistensi dan konsistensi adalah karakter-karakter yang harus dimiliki. Nic memiliki opini bahwa sukses adalah pertemuan antara kesempatan dan persiapan. Tanpa kesempatan, mungkin persiapan nampak sia-sia, namun tanpa persiapan akan membuat kesempatan menjadi sia-sia.

Karenanya, agar dapat mencapai tujuan yang ditetapkan, Nicholas memikirkan setiap langkah hingga dua tiga langkah ke depan.  Jika mengalami kegagalan, hal tersebut sudah pasti. Hal berikutnya tergantung pada diri kita sendiri, apakah mau bangkit lagi setiap kali jatuh dan selalu mau mencoba hal baru yang tidak pernah kita lakukan sebelumnya.

4. Tindakan Nyata
Sehebat apa pun ide, tidak ada gunanya jika tidak dilaksanakan. Mengambil tindakan dapat berisiko kegagalan, namun merasakan kegagalan dalam perjuangan meraih cita-cita jauh lebih baik daripada kegagalan yang muncul karena penyesalan tidak mengambil tindakan. 

Komentar