nusabali

Keluarga Kerahkan Cengceng Kebes

  • www.nusabali.com-keluarga-kerahkan-cengceng-kebes

Sehari pasca hilang misterius di belakang rumahnya di kawasan Banjar Pegubugan Kangin, Desa Pegubugan, Kecamatan Penebel, Tabanan, korban I Gede Adi Merta Yasa, 21, belum juga ditemukan.

Korban Hilang Misterius di Sungai Belum Ditemukan


TABANAN, NusaBali
Dalam pencarian hari kedua, Jumat (9/2), petugas gabungan menyisir Tukad Yeh Mawa dan Bendungan Telaga Tunjung menggunakan rubber boat. Sedangkan pihak keluarga korban melakukan upaya pencarian secara niskala, dengan kerahkan tabuh cengceng kebes.

Petugas gabungan yang melakukan pencarian korban Gede Adi Merta Yasa, Jumat kemarin, terdiri dari unsur Basarnasi, Rescue Shabara Polda Bali, Pol Air Polda Bali, Polres Tabanan, dan BPBD Tabanan. Mereka melakukan penyisiran dari Tukad Yeh Mawa di mana sandal dan senter korban ditemukan hingga ke Bendungan Telaga Tunjung di Desa Timpag, Kecamatan Kerambitan, Tabanan. Ada 3 unit robber boat yang dikerahkan dalam pencarian tersebut.

Pantuan NusaBali, tim gabungan berkekuatan 30 personel melakukan penyisiran di lokasi, sejak pagi pukul 07.00 Wita. Namun, hingga Jumat petang, upaya pencarian belum membuahkan hasil. “Padahal, kita bukan hanya menyusuri alur sungai hingga ke Bendungan Telaga Tunjung, tapi juga di areal tegalan," ungkap Kepala Seksi Operasi Basarnas Bali, I Gede Darmada.

Gede Darmada mengatakan, pihaknya sudah menyiapakan tim penyelam dalam melakukan pencarian korban Adi Merta Yasa, yang menghilang sejak Kamis (8/2) pagi pukul 09.00 Wita. Namun, tim menyelam belum diterjunkan, meskipun kondisi air sungai tidak keruh. “Kalau tim penyelam diturunkan, akan sia-sia juga, karena posisi target belum diketahui,” tandas Darmada.

Menurut Darmada, sesuai pengalaman, jika korban memang benar tenggelam, kemungkinan akan ditemukan dalam jangka waktu dua-tiga hari kemudian, karena tubuhnya bakal mengapung. Syaratnya, tubuh korban tidak nyangkut di bawah permukaan air.

Darmada menegaskan, pencarian hari kedua, Jumat kemarin, terus dilakukan hingga petang pukul 18.00 Wita. Karena korban belum ditemukan juga, maka pencarian akan dilanjutkan, Sabtu (10/2) paggi ini. "Sekarang kami standby sampai pukul 18.00 Wita,” katanya.

Sementara itu, keluarga korban juga melakukan upaya pencarian secara niskala. Selain melaksanakan upacara penebusan di lokasi sandal dan senter korban ditemukan di tepi Tukad Yeh Mawa, Banjar Pegubugan Kangin, Desa Pesagi, Kecamatan Penebel, pihak keluarga juga melakukan pencarian dengan tabuh cengceng kebes (terbelah). Ritual ini dilakukan bersamaan, Jumat kemarin.

"Pihak keluarga korban sudah menempuh upaya niskala agar Adi Merta Yasa segera ditemukan. Tapi, hasilnya masih nihil,” ungkap Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penaggulangan Bencana daerah (BPBD) Tabanan, I Putu Trisna Widiatmika, Jumat kemarin.

Menurut Trisna Widiatmika, kondisi kedua orangtua korban, yakni pasutri I Nyoman Suarsana, 50, dan Ni Wayan Ernilawati, 45, sudah lebih baik dari sehari sebelumnya. Hanya saja, keduanya masih shock atas hilangnya putra semata wayang mereka.

Korban Gede Adi Merta Yasa sendiri menghilang sejak Kamis pagi pukul 09.00 Wita. Sebelum menghilang, korban sempat meminta izin kepada ibunya, Wayan Ernilawati hendak mencari buah durian runtuh di belakang rumahnya, sekitar pukul 06.00 Wita. Berselang beberapa menit kemudian, korban sempat kembali ke rumah dengan membawa durian 3 buah.

Habis itu, pemuda berusia 21 tahun ini kembali pamit hendak mencari buah durian runtuh lagi. Korban pun langsung berjalan ke arah timur rumahnya. Namun, sampai pukul 09.00 Wita, korban Adi Merta Yasa tidak kunjung kembali ke rumahnya. Padahal, saat itu korban harus berangkat kerja di perusahaan kontraktor kawasan wisata Seminyak, Kecamatan Kuta, Badung.

Karena anaknya belum pulang, Wayan Ernilawati akhirnya mencari Adi Merta Yasa ke tegalan. Namun, korban tidak ditemukan. Wayan Ernaliwati kemudian mencari putranya ini sampai ke pinggir Tukad Yeh Mawa yang berjarak sekitar 400 meter dari rumahnya. Ernilawati terkejut melihat sandal dan senter yang digunakan korban Adi Merta Yasa untuk mencari buah durian, teronggok di pinggir sungai.

Kapolsek Penebel, AKP I Ketut Mastra Budaya, menyatakan pihaknya sempat melakukan pemeriksaan di kamar korban Adi Merta Yasa. Handphone korban juga sempat diperiksa. Namun, tidak ditemukan hal mencurigakan dari pemeriksaan itu. “Memang korban baru saja putus dengan pacarnya tiga hari sebelum hilang. Tapi, mereka putus secara baik-baik, karena pacar korban mencari sentana (cari suami yang mau tinggal dan jadi ahli waris di rumah sang istri, Red),” katanya. Korban Adi Merta Yasa tidak bisa nyentana, karen dia anak tunggal. *d

Komentar