nusabali

Pasar Pagi Sukawati Diserbu Sampah

  • www.nusabali.com-pasar-pagi-sukawati-diserbu-sampah

Jalan umum Banjar Dlodtangluk, Desa/Kecamatan Sukawati, Gianyar, tembus Pasar Seni Pagi Sukawati, langganan banjir.

GIANYAR, NusaBali

Kondisi ini disusul air sungai Tukad Petanu, di wilayah setempat, meluap hingga aspal jalan terus air. Sampah dari hulu pun ikut terbawa arus sungai yang diperparah pengendapan pada gorong-gorong air. Hal itu diungkapkan salah satu warga setempat, I Made Sudarma,60. Diungkapkan, jalan itu selalu banjir saat musim penghujan. "Setiap tahun, biasanya mulai bulan November hingga Februari, pasti banjir," ujarnya, Kamis (25/1).

Sampah kiriman dari bagian hulu, diprediksi menghambat dan mengendap pada aliran sungai. Sehingga airnya meluap. "Kadang sampah sampai terbawa ke permukaan. Lalu oleh warga dikumpulkan di sisi jalan. Tapi sayangnya tak ada yang mau mengangkut sehingga terkesan jorok," jelasnya.

Dari jenis sampahnya, Made Sudarma menduga sumbernya berasal dari pedagang maupun pengunjung Pasar Seni Sukawati. "Sampahnya berupa botol kemasan, plastik dan sejenisnya," terangnya. Bukan tanpa upaya, warga sekitar terutama subak yang berkepentingan untuk irigasi sawahnya pun sudah berkali-kali melakukan pembersihan. Namun masih tetap banjir. "Selain tersumbat sampah, gorong-gorong sisi selatan jalan ini mengalami sedimentasi atau pengendapan. Penuh lumpur. Sehingga air tak bisa masuk," jelasnya. Dengan panjang gorong-gorong sekitar 100 meter, setengahnya mengalami sedimentasi. "Kami berharap Dinas PU bersedia membantu melakukan pengerukan," harap pensiunan guru ini.*nvi

Komentar