nusabali

Koma, Pasien ODGJ Dirawat Di ICU

  • www.nusabali.com-koma-pasien-odgj-dirawat-di-icu

Salah satu pasien RSJ Provinsi Bali di Bangli, I Komang Wardika, 31,  mendapat penanganan intensif di ruang ICU RSUD Bangli, Kamis (25/1).

BANGLI, NusaBali

Kondisi pasien orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) ini koma akibat nekat melakukan percobaan bunuh diri dengan cara gantung diri menggunakan selimut yang diikat di terali ruang rawat Arimbi RSJ Bangli, Rabu (24/1) sore.

Wakil Direktur Umum, Keuangan dan SDM RSUD Bangli, Putu Ganda Wijaya, mengungkapkan Wardika masih dalam keadaan koma. Sebelumnya Wardika mendapat penanganan di IGD. Pada Kamis (25/1) sekitar pukul 01.00 Wita dipindahkan ke ruang ICU. “Kami upayakan penanganan seoptimal mungkin, sejauh ini pasien belum menunjukkan ada perubahan,” ungkapnya.

Terpisah, Kepala Bidang Pelayanan RSJ Bangli, Komang Perdana, mengungkapkan Wardika memiliki riwayat percobaan bunuh diri menggunakan selimut. Sejatinya pada bad tidak disediakan selimut. Pria asal Banjar Bunutin tersebut diperkirakan mengambil selimut pasien yang lain. Ditambahkan, petugas yang berjaga sekitar pukul 15.30 Wita melakukan observasi atau pengecekan. Ketika itu petugas melihat Wardika dalam posisi tertidur. Karena ada keluarga salah satu pasien ingin besuk, petugas kemudian meninggalkan ruang Arimbi. Tidak berselang lama, petugas kembali ke ruangan untuk mencari pasien yang hendak dibesuk.

Saat itu petugas menemukan Wardika sudah tidak ada di tempat tidur. “Petugas kami langsung melakukan pengecekan dan mendapati Wardika dalam posisi tergantung di terali kamar mandi. Selang waktu dari observasi hingga ditemukan gantung diri sekitar 20 menit,” ungkapnya. Petugas langsung mengaktifkan blue code atau tanda gawat darurat. Tim medis langsung melakukan evakuasi dan memberikan pertolongan sesuai standar operasaional prosedur (SOP). “Pasien kami rujuk ke RSUD Bangli,” ujar Komang Pradana. Terkait pengawasan, Komang Pradana mengaku semua sudah sesuai prosedur.

Kejadian ini menjadi bahan evaluasi. “Kami ada tim untuk mengevaluasi kinerja. Seperti apa tindak lanjut ke depan akan kami bahas dalam rapat evaluasi,” jelasnya. Dikatakan, saat kejadian, di ruang Arimbi terdapat 33 pasien, sedangkan total pasien di RSJ Bangli 277 orang. Seperti berita sebelumnya, keluarga Wardika mempertanyakan kenapa bisa terjadi insiden tersebut. Pihak keluarga mendapat informasi bahwa Wardika mencoba bunuh diri dengan selimutnya sendiri. Selimut disobek dan diikat ke terali. “Apa tidak ada petugas, sampai bisa seperti ini, pasti butuh waktu untuk merobek selimut sampai mengikat di terali,” ujar salah seorang keluarga.

Kakak Wardika, I Made Kerpanawa, mengungkapkan adiknya tersebut baru lima hari lalu pulang dari Denpasar. Mereka tinggal di Padangsambian, Denpasar. Selama lima hari, tinggal bersama Kerpanawa, Wardika sempat diajak malukat dan diajak pulang ke Banjar Bunutin. Namun belum tercapai niat tersebut, Wardika mengaku gelisah, tidak berselang lama terlihat kacau. “Awalnya biasa saja malahan dia bantu saya bekerja di bengkel. Tapi setelah dia mengaku gelisah perasaan saya sudah tidak enak dan keluarga memutuskan untuk membawanya ke RSJ,” ungkapnya. Sementara Istri Wardika, Ni Wayan Yastriani, menceritakan suaminya mengalami gangguan kejiwaan kurang lebih 7 bulan lalu. Suaminya mengaku sering mendengar suara-suara aneh. Bahkan saat malam ia tidak berani tidur lantaran mendengar suara-suara tersebut. *e

Komentar