nusabali

Suiasa Gabung ke PDIP

  • www.nusabali.com-suiasa-gabung-ke-pdip

Kantongi KTA PDIP sejak September 2017, Ketut Suiasa dipercaya jadi Ketua Badan Saksi Nasional Provinsi Bali

Mundur dari Golkar Setelah ‘Diadili’ karena Kawal KBS


DENPASAR, NusaBali
Kehadiran mantan Ketua DPD II Golkar Badung 2010-2015, I Ketut Suiasa, di setiap acara PDIP belakangan ini, terbukti karena ada apa-apanya. Wakil Bupati Badung 2016-2021 ini ternyata sudah kantongi Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP, sejak September 2017. Bahkan, Ketut Suiasa sudah langsung dipercaya PDIP menjabat sebagai Ketua Badan Saksi Nasional Provinsi Bali.

Ketut Suiasa juga terus terang mengakui dirinya sudah ber-KTA PDIP dan menjabat sebagai Ketua Badan Saksi Nasional (BSN) Provinsi Bali, Senin (15/1). Menurut Suiasa, dirinya sudah mundur dari keanggotaan Partai Golkar, Juli 2017 lalu, karena dipanggil dan diadili DPD I Golkar Bali.

Suiasa mengaku diadili DPD I Golkar Bali, karena sikapnya yang konsisten membela Wayan Koster alias KBS (Koster Bali Satu), Ketua DPD PDIP Bali yang maju sebagai Calon Guberur (Cagub) Bali untuk Pilgub 2018. Suiasa yang kala itu masih sebagai kader Golkar, juga terang-terangan hadir dalam setiap deklarasi KBS di Badung. Ketika itu, Ketua DPD I Golkar Bali I Ketut Sudikerta sudah kantongi rekomendasi dari DPP Golkar (pimpinan Setya Novanto) sebagai Cagub Bali dengan julukan SGB (Sudikerta Gubernur Bali).

Suiasa sendiri pilih pasang badan untuk KBS, karena politisi PDIP itu dianggap punya andil besar memuluskan langkahnya ke kursi Wakil Bupati Badung melalui Pilkada Badung 2015. Dalam Pilkada Badung 2015, Suiasa dipercaya PDIP menjadi Cawabup pendamping Nyoman Giri Prasta. Golkar pun ikut usung Giri Prasta-Suiasa, meski semula mengarahkan dukungan ke Made Sudiana-Nyoman Sutrisno yang diusung Demokrat-Gerindra. Ketika Pilkada Badung 2015 berlangsung, KBS bertindak sebagai Ketua Tim Pemenangan Giri Prasta-Suiasa.

Itu sebabnya, Suiasa belakangan getol dukung KBS, hingga akhirnya diadili Golkar. Suiasa pun putuskan gabung ke PDIP, setelah mundur dari Golkar. “Ya, saya sekarang masuk PDIP. Kalau tidak salah, resminya saya ber-KTA PDIP sejak September 2017,” papar politisi asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung di sela-sela acara ‘Pendidikan, Kaderisasi, dan Pelatihan Regu Penggerak Pemilih (Guraklih)’ di Kantor DPC PDIP Badung, Jalan Kwanji Kelurahan Sempidi, Kecamatan Mengwi, Senin kemarin. Dalam acara tersebut, Suiasa juga mengenakan baju merah.

Suiasa menyatakan, keputusan merapat ke PDIP karena karena merasa ada kecocokan dengan partai besutan Megawati tersebut. PDIP juga dianggap memiliki kesamaan pandangan dan tujuan, yakni mensejahterakan masyarakat. “Apa yang ada di PDIP, antara pribadi dan jiwa saya, cocok. Jadi ketemu,” tegas mantan Wakil Ketua DPRD Badung 2009-2014, 2014-2015 ini.

Meski demikian, Suiasa membantah jika dirinya dikatakan gabung PDIP sebagai pelarian dari Golkar. Menurut Suiasa, PDIP yang paling getol mengusung dirinya di Pilkada Badung 2015. Setelah memenangkan Pilkada Badung 2015, Suiasa mengaku punya kewajiban moral dan politik untuk berjuang bersama PDIP dalam mewujudkan apa yang menjadi visi misi dirinya bersama Bupati Nyoman Giri Prasta.

“Kaitan dengan Pilkada Badung 2015 secara langsung maupun tidak langsung, pasti ada. Apalagi, saya dicalonkan oleh PDIP. Namun saya tegaskan ini bukan pelarian,” katanya.

Sementara, Ketua Bappilu DPD PDIP Bali, I Gusti Ngurah Alit Kusuma Kelakan, membenarkan Ketut Suiasa telah gabung ke partainya. Suiasa kini diberi job sebagai Ketua BSN Provinsi Bali. “Ya, beliau (Suiasa) pimpin Badan Saksi Nasional Provinsi Bali. Badan saksi ini berada di bawah Pemenangan Pemilu,” ujar Alit Kelakan saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah di Denpasar, Senin kemarin.

Alit Kelakan mengatakan, Suiasa bergabung ke PDIP atas keinginan sendiri. “Tidak ada yang mengajak maupun menarik-nariknya masuk ke PDIP. Semuanya atas inisiatif dari yang bersangkutan. Karena memang ingin bergabung, akhirnya partai menugaskan beliau di Badan Saksi,” tegas mantan Wakil Gubernur Bali 2003-2008 dan anggota DPD RI Dapil Bali 2009-2014 ini.

Ditanya apakah masuknya Suiasa ke PDIP ini akan menjadi deal politik untuk kembali usung pasangan Giri Prasta-Suiasa (Giriasa) ke Pilkada Badung 2020, menurut Alit Kelakan, tidak ada deal seperti itu. “Tidak ada sampai ke arah sana. Ini murni karena Pak Suiasa ingin bergabung untuk partai,” katanya.

Secara terpisah, Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Kaderisasi DPD PDIP Bali, I Wayan Sutena, mengatakan Badan Saksi Nasional Provinsi Bali di mana Suiasa ditugaskan saat ini, berada di luar struktur pengurus partai. “Badan Saksi itu berada di luar struktur, dikendalikan dari pusat,” ujar Sutena kepada NusaBali, Senin kemarin.

Menurut Sutena, BSN Provinsi Bali ini dikoordinatori IGN Alit Kesuma Kelakan selaku Ketua Bappilu DPD PDIP Bali. Sedangkan BSN Pusat dipimpin oleh Arief Wibowo. Badan Saksi ini akan mengendalikan seluruh unsur saksi atau sering dijuluki ‘tentara’ partai di basis bawah, ketika ada perhelatan Pemilu. Badan Saksi inilah yang menjadi pengawal TPS saat Pilkada, Pileg, dan Pilpres. * nat,asa

Komentar