25 Km Pantai Rawan Abrasi
Abrasi pesisir pantai di Kabupaten Klungkung kian meluas. Hingga tahun 2018, tercatat 25 km pantai masuk zona rawan abrasi.
SEMARAPURA, NusaBali
Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Kawasan Permukiman Klungkung, mengusulkan pembangunan tanggul pada APBD 2018 sekitar Rp 3 miliar. Namun setelah melalui pembahasan dan diproses di Bappeda Klungkung dana usulan tersebut belum bisa terpenuhi 100 persen. Dana yang turun untuk penanganan abrasi berupa pembuatan tanggul hanya Rp 400 juta. Sehingga untuk penanganan abrasi berupa pembuatan tanggul, Dinas PU mengusulkan dana itu ke pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida. “Usulan itu sudah dicoret di Bappeda, untuk itu kami usulkan ke pihak Balai Provinsi lewat Bupati langsung,” ujar Kabid Kabid Sumber Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Kawasan Permukiman Klungkung, I Made Jatilaksana, kepada NusaBali, Rabu (10/1).
Diakui, dana membangun tanggul memang besar, setidaknya tanggul dengan panjang 100 meter dengan kedalaman 3 meter - 4 meter bisa menghabiskan dana Rp 1 miliar. Kata dia, pada akhir tahun 2017 lalu pihak Balai juga membantu pembangunan tanggul di Pantai Tegal Besar, Desa Negari, Kecamatan Banjarangkan Klungkung. “Untuk pembangunan tanggul saat ini kami mendapat dana sekitar Rp 400 juta,” ujarnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Kawasan Permukiman Klungkung Gusti Nyoman Supartana mengatakan, panjang pantai di Klungkung mencapai 113,7 km. Tercacat sekitar 25 km masuk sebagai zona rawan abrasi. “Beberapa lokasi sudah tergerus,” ujarnya.
Di antaranya, pasisir pantai wilayah Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan dan Pantai Tegal Besar, Desa Negari, Kecamatan Banjarangkan. Untuk di Gunaksa, tingkat abrasinya mencapai 4,3 meter/tahun. Penanganan sudah dilakukan dengan pembangunan penahan ombak. Namun yang tersentuh baru 12 kilometer lebih dengan anggaran bersumber dari daerah maupun BWS Bali-penida. Untuk prioritas penangan yakni pantai yang dekat dengan fasilitas umum, di antaranya akases jalan, obyek wisata dan lainnya. *wan
Diakui, dana membangun tanggul memang besar, setidaknya tanggul dengan panjang 100 meter dengan kedalaman 3 meter - 4 meter bisa menghabiskan dana Rp 1 miliar. Kata dia, pada akhir tahun 2017 lalu pihak Balai juga membantu pembangunan tanggul di Pantai Tegal Besar, Desa Negari, Kecamatan Banjarangkan Klungkung. “Untuk pembangunan tanggul saat ini kami mendapat dana sekitar Rp 400 juta,” ujarnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Kawasan Permukiman Klungkung Gusti Nyoman Supartana mengatakan, panjang pantai di Klungkung mencapai 113,7 km. Tercacat sekitar 25 km masuk sebagai zona rawan abrasi. “Beberapa lokasi sudah tergerus,” ujarnya.
Di antaranya, pasisir pantai wilayah Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan dan Pantai Tegal Besar, Desa Negari, Kecamatan Banjarangkan. Untuk di Gunaksa, tingkat abrasinya mencapai 4,3 meter/tahun. Penanganan sudah dilakukan dengan pembangunan penahan ombak. Namun yang tersentuh baru 12 kilometer lebih dengan anggaran bersumber dari daerah maupun BWS Bali-penida. Untuk prioritas penangan yakni pantai yang dekat dengan fasilitas umum, di antaranya akases jalan, obyek wisata dan lainnya. *wan
Komentar