nusabali

Kejurprov Catur di Bangli Terbentur Anggaran Minim

  • www.nusabali.com-kejurprov-catur-di-bangli-terbentur-anggaran-minim

Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Catur di Kabupaten Bangli pada Juni 2018 mengalami permasalahan klasik.

DENPASAR, NusaBali

Pengkab Percasi Bangli disebut terbentur masalah anggaran. Akibatnya, pelaksanaan Kejurprov masih akan dibahas lagi, terutama soal persiapan Bangli selaku tuan rumah. "Masalah itu akan kami bahas Minggu depan. Sebab, tuan rumah juga membutuhkan anggaran. Sampai saat ini belum ada kepastian," ungkap Ketum Percasi Bali Sang Putu Subaya di Denpasar Jumat (5/1).

Pria yang juga Ketum HPI Pusat itu mengatakan, selama ini cabor Catur di Bangli hanya digelontor dana Rp 3 juta tiap satu tahun. Dengan minimnya anggaran itu bagaimana mau menggelar kejuaraan sekelas Kejurprov. "Kami sering peringatkan soal kesiapan Bangli. Sempat akan difasilitasi bertemu Bupati dan Ketua Dewan, tapi sampai sekarang sudah tiga bulan berjalan pasca Bangli ditunjuk sebagai tuan rumah Kejurprov belum ada kepastian," terang Sang Tu.

Dengan kondisi itu Sang Tu sedikit miris. Jangankan meningkatkan prestasi, tapi pengurus masih diganjal soal anggaran. Jadi, kerjanya tidak bisa fokus soal prestasi saja. Tak hanya itu, selaku tuan rumah juga sempat diingatkan. Diingatkan apakah tidak malu jika tidak dapat medali di Kejurprov. Sebab nomor yang dipertandingkan seperti kategori saat Porprov Bali XIII/2017 di Gianyar.

"Selain harus kerja keras menggelar Kejurprov, selaku tuan rumah mesti termotivasi untuk dapatkan medali. Dan, Percasi Bali tetap komitmen pesertanya murni pecatur lokal Bali," tegas Sang Tu.

Mengenai Percasi Badung yang selalu mendominasi di Bali, Sang Tu menyebut itu sesuatu hal yang wajar. Sebab Badung intensif  menggelar kejuaraan, ditunjang pelatih berkualitas, tempat latihan dan sekretariatnya juga jelas. Selain itu faktor pendung anggaran disuport Pemerintahnya dalam hal ini oleh KONI Badung.

"Sementara Bangli masih minim dukungan, bagaimana mau berprestasi jika anggaran Rp 3 juta untuk 1 tahun. Organisasi saja sulit bergerak kalau begitu. Apalagi hendak ingin berprestasi, jadi sangat jauh," tandas Sang Tu.

Sebab, filosofi olahraga itu sangat berkaitan erat dengan ekonomi. Contoh, di sepakbola negara dengan ekonomi maju pasti bagus prestasi sepakbolanya. Ditunjang anggaran yang cukup, atlet catur Badung mendominasi di event Porprov Bali. Dia berharap event Kejurprov di Bangli ada jalan keluarnya. *dek

Komentar