nusabali

Sudikerta Diminta Fokus Besarkan Partai

  • www.nusabali.com-sudikerta-diminta-fokus-besarkan-partai

Sejumlah kader Beringin kecewa dan prihatin atas gagalnya Ketua DPD I Golkar Bali, Ketut Sudikerta, maju tarung ke Pilgub Bali 2018 sebagai Calon Gubernur (Cagub).

Disarankan Tak Usah Jadi Cawagub


DENPASAR, NusaBali
Sudikerta pun disarankan tak usah terima penugasan sebagai Calon Wakil Gubernur (Cawagub) pendamping IB Rai Dharmawijaya Mantra. Sudikerta selanjutnya diminta fokus besarkan Partai Golkar. Rasa prihatin dan sekaligus saran agar Sudikerta tak usah maju ke Pilgub Bali 2018 jika turun kelas menjadi Cawagub ini, antara lain, disampaikan mantan Ketua OKK DPD I Golkar Bali, Dewa Ngakan Rai Budiasa, kepada NusaBali di Denpasar, Selasa (2/1). Rai Budiasa menegaskan, penugasan Sudikerta sebagai Cawagub, bukan jadi Cagub Bali seperti rekomendasi DPP Golkar sebelumnya, membuat kecewa pendukungnya. Sejumlah kader Golkar di Bali juga kecewa.

“Mungkin ada yang mendukung secara internal Sudikerta sebagai Cagub, mereka sebagian besar kecewa. Sesepuh dan tokoh partai banyak yang kecewa, karena seorang Sudikerta yang notabene ketua partai dan sudah direkomendasi sebagai Cagub oleh DPP Golkar, malah dianulir lagi dan turun kelas,” sesal Rai Budiasa. Padahal, Golkar merupakan kekuatan terbesar dalam Koalisi Rakyat Bali (KRB) yang beranggotakan Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem.

Rai Budiasa yang sempat 10 tahun mengelola organisasi sebagai Ketua OKK DPD I Golkar Bali di era Tjokorda Gede Budi Suryawan dan Ketut Sudikerta, melihat boleh saja ada penugasan untuk Sudikerta menjadi Cawagub pendamping Rai Mantra atas dasar survei dan pertimbangan-pertimbangan politik. Tapi, hal ini sangat mendegradasi nama Sudikerta.

“Terlepas ini sebuah peristiwa politik, saya melihat Sudikerta terdegradasi. Memang kalau elektibilitas kandidat dalam survey di bawah 40 persen, harus rela tidak dinomor satu. Tapi, kenapa dulu rekomendasinya jadi Cagub, lalu mendadak berubah Cawagub?” tanya politisi senior Golkar asal Desa Melinggih Kelod, Kecamatan Payangan, Gianyar ini.

Rai Budiasa pun menyarankan Sudikerta selaku tokoh Golkar supaya cepat ambil keputusan terbaik. Sudikerta diminta tetap memimpin Golkar Bali sampai habis masa jabatannya tahun 2021 mendatang. “Fokus besarkan partai. Sudah benar Sudikerta serahkan tiket Cawagub Bali kepada kader Golkar lainnya. Masih banyak yang bisa menjadi Cawagub,” tandas mantan anggota DPRD DKI Jakarta ini.  

Menurut Rai Budiasa, ada sederet kader yang bisa disodorkan sebagai Cawagub alternatif pengganti Sudikerta. Mereka adalah Nyoman Sugawa Korry (politisi asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng yang kini Sekretaris DPD I Golkar Bali dan sekaligus Wakil Ketua DPRD Bali), Gede Sumarjaya Linggih alias Demer (politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng yang kini anggota Dewan Pakar Golkar dan duduk di DPR RI Dapil Bali), serta I Wayan Geredeg (politisi senior asal Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem yang mantan Bupati Karangasem dua periode dan kini menjabat Wakil Bendahara Umum DPP Golkar).

Rai Budiasa mengatakan, ketiga kader Golkar ini memiliki kemampuan, punya basis massa yang jelas, dan track record yang baik pula. “Kader-kader senior ini adalah cerminan Golkar punya banyak stok untuk dipaketkan dengan Rai Mantra. Sehingga kaderisasi di Golkar akan tetap berjalan. Pak Sudikerta fokus urus partai,” kata Rai Budiasa. *nat

Komentar