nusabali

WBT Lobi DPP Demokrat-Gerindra

  • www.nusabali.com-wbt-lobi-dpp-demokrat-gerindra

Paket Dharma-Kerta potensi bubar, karena Sudikerta tak sudi turun kelas jadi Cawagub pendamping Rai Mantra

Dharma-Kerta Disebut Segera Deklarasi, Wacana Wisnu-Sukarta Semakin Gencar

DENPASAR, NusaBali
Isu politik di internal Koalisi Rakyat Bali (KRB)--- yang beranggotakan Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem-Hanura-PKS-Perindo---bergerak semakin liar. Santer informasi KRB akan deklarasikan Paket Dharma-Kerta (IB Rai Dharmawijaya Mantra-Ketut Sudikerta) sbagai Cagub-Cawagub Bali, 5 Januari 2018. Pada saat bersaman, wacana paket alternatif Wisnu-Sukarta (Wisnu Bawa Tenaya-IB Putu Sukarta) juga ber-hembus kencang, bahkan tim lobinya telah bergerak ke DPP Demokrat dan DPP Gerindra.

Paket Dharma-Kerta sejak awal sudah bergulir di internal KRB, meski masih terjadi tarik ulur soal posisi Calon Gubernur (Cagub) antara Rai Mantra vs Ketut Sudikerta. Informasi terkini, Dharma-Kerta akan dideklarasikan KRB, 5 Januari depan. Rai Mantra adalah kandidat non kader yang kini Walikota Denpasar, seempat terpental dari pencalonan di PDIP sebelum kemudian merapat ke KRB. Sedangkan Sudikerta alias SGB (Sudikerta Gubernur Bali) adalah Ketua DPD I Golkar Bali, yang telah direkomendasi DPP Golkar sebagai Cagub.

Sebaliknya, Wisnu Bawa Tenaya adalah kandidat independen mantan Danjen Kopassus dan Pangdam IX/Udayana, yang kini menjabat Ketua Umum PHDI Pusat. Sementara IBP Sukarta alias Gus Sukarta adalah Ketua DPD Gerindra Bali yang kini anggota DPR RI Dapil Bali.

Informasi yang dihimpun NusaBali, Rabu (27/12), tim lobi Wisnu Bawa Tenaya terus bergerak hingga ke Jakarta, untuk memuluskan paket alternatif Wisnu-Sukarta. Tim lobi WBT ini bahkan sudah menembus DPP Demokrat dan DPP Gerindra. “WBT sekarang sudah bicara dengan DPP Demokrat dan DPP Gerindra,” ujar salah satu pentolan Tim Lobi WBT kepada NusaBali, Rabu kemarin.

Bahkan, kata dia, WBT sudah bertemu anggota Dewan Pembina DPP Demokrat, Made Mangku Pastika---Gubernur Bali yang ikut berperan menentukan peta politik di Pulau Dewata, termasuk arah rekomendasi Cagub-Cawagub yang akan diusung KRB nanti. “WBT sudah bertemu Mangku Pastika. Jadi, Paket Wisnu-Sukarta masih berpeluang diusung KRB sebagai Cagub-Cawagub Bali,” ujar sumber yang partainya ikut di barisan KRB ini.

Menurut sumber tadi, Wisnu-Sukarta masih berpeluang maju tarung ke Pilgub Bali 2018, karena Paket Dharma-Kerta berpotensi bubar. Masalahnya, Sudikerta tidak sudi turun kelas jadi Calon Wakil Gubernur (Cawagub) pendamping Rai Mantra. Selain sudah direkomendasi DPP Golkar sebagai Cagub Bali, Sudikerta alias SGB juga punya Partai Golkar yang memenuhi syarat minimal 20 persen suara parlemen untuk usung poaket calon ke Pilgub Bali 2018.

Nantinya, SGB kemungkinan tetap maju sebagai Cagub yang diusung Golkar, tanpa mitra koalisi, ke Pilgub Bali 2018. “Sampai hari ini (kemarin) Sudikerta masih Cagub Bali. Walaupun dipaksa turun kelas jadi Cawagub, dia tidak mau,” tegas sumber tersebut.

Betulkah? Dihubungi NusaBali secara terpsiah, Rabu kemarin, Wisnu Bawa Tenaya mengatakan dirinya masih lakukan pergerakan komunikasi dengan DPP Partai Politik yang potensial usung Cagub-Cawagub di Pilgub Bali 2018. Termasuk komunikasi dengan DPP Demokrat dan DPP Gerindra. “Masih jalan tiyang, komunikasi masih lanjut niki (ini). Kita ikuti saja,” ujar Wisnu Bawa.

Wisnu Bawa mengaku sempat bertemu anggota Dewan Pembina DPP Demokrat Made Mangku Pastika dan Wakil Sekjen DPP Demokrat, Putu Supadma Rudana, dalam acara Ulang Tahun Museum Rudana di Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar, Selasa (26/12) malam. “Ya, kami bicara banyak soal Bali, soal seni, adat, dan budaya. Saya dan Pak Mangku Pastika kebetulan diundang Pak Supadma Rudana ke acara Ulang Tahun Museum Rudana,” beber Ketua Umum PHDI Pusat ini.

Bahkan, menurut Wisnu Bawa, dirinya akan kembali bertemu Mangku Pastika dalam acara berbeda. “Dalam waktu dekat ini, kita ketemu lagi-lah. Reuni di Bali, saya dengan beberapa teman nanti bertemu,” tegas putra Bali pertama yang pernah duduki jabatan Pangdam IX/Udayana ini.

Sementara itu, Putu Supadma Rudana mengatakan pertemuan Wisnu Bawa dan Mangku Pastika adalah terkait acara museum, bukan ajang politik. Pertemuan itu dianggap sebagai sinergisitas para tokoh untuk memajukan kebudayaan Bali. “Setahu sayua, nggak ada ngomongin politik,” jelas Supadma Rudana yang juga putra dari pendiri Museum Rudana, Nyoman Rudana, saat dikonfirmasi NusaBali, Rabu kemarin.

“Saya kebetulan menyambut banyak undangan. Beliau-beliau (Pastika dan Wisnu Bawa, Red) bertemu sebagai undangan acara HUT Museum Rudana. Mereka bertemu di ruangan transit undangan VIP. Pak Wisnu Bawa dan Pak Gubernur Pastika ditemeni Pak Nyoman Rudana,” lanjut Wakil Sekjen DPP Demokrat yang juga anggota DPR RI Dapil Bali ini. *nat

Komentar