nusabali

Air PDAM 'Kecrat-Kecrit' dan Keruh di Dentim

  • www.nusabali.com-air-pdam-kecrat-kecrit-dan-keruh-di-dentim

Air PDAM yang mengairi pelanggan di wilayah Denpasar Timur (Dentim) kembali dikeluhkan warga, Kamis (14/12).

DENPASAR, NusaBali

Sejak beberapa hari belakangan ini, air yang mengalir ke warga  ‘kecrat-kecrit’. Dengan kondisi tersebut, PDAM Kota Denpasar mengakui adanya permasalahan pipa Intake Waribang akibat kemasukan pasir sejak Januari lalu yang berpengaruh hingga saat ini.

Novita, 30, seorang warga Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur mengatakan, sejak beberapa hari belakangan ini, air PDAM di rumahnya kerap bermasalah, kadang mati kadang keluar. Bahkan, kata dia, sekali keluar kondisi air sedikit keruh, sehingga dirinya dan warga lainnya harus bersabar menyelesaikan kegiatan rumah tangganya seperti cuci piring dan memasak.

Kata Novita, keruhnya air PDAM diketahui saat ia membersihkan kamar mandi. "Iya kadang keluar kadang tidak airnya dari beberapa hari lalu. Kalaupun keluar, pasti keruh. Seperti tadi, baru saja habis bersihin kamar mandi. Eh sudah kotor lagi bak kamar mandinya, kami juga tidak tahu apa permasalahannya. Yang pastinya kami berharap pihak PDAM segera memberikan solusi agar air bisa kembali normal," ujarnya.

Direktur PDAM Kota Denpasar IB Gede Arsana saat dikonfirmasi, kemarin, tak membantah adanya gangguan untuk wilayah di Denpasar Timur. Menurutnya, sejak 13 Desember 2017 lalu pihaknya melakukan pengopelan/interkoneksi pipa dengan ukuran pipa 20" X 60" untuk meningkatkan dan perbaikan pengaliran air di Jalan Waribang. Dimana kata Arsana, perbaikan tersebut juga untuk penambahan debit air yang dapat menyalurkan air ke wilayah Denpasar.

Selain itu kata Arsana, pihaknya juga masih mengalami kendala pada saluran pipa intake karena kemasukan pasir dan lumpur sejak Januari lalu. Bahkan, hingga saat ini masih berdampak pada pipa utama yang berasal dari sungai di Jalan Waribang. Sungai tersebut juga kembali dilanda banjir bandang sehingga pembersihannya sedikit mendapat kesulitan. "Iya pipa intake itu kan berada lebih di bawah dari dasar sungai, otomatis pasir itu sangat mudah memenuhi pipa saat banjir bandang. Untuk saat ini pembersihannya sangat memerlukan waktu," ungkapnya.

Kata Arsana, Waribang yang lokasinya lebih ke dalam dari Blusung, pihaknya kesulitan untuk menggunakan alat berat. Karena alat berat tidak bisa melewati jalan tersebut. Sehingga jalan satu-satunya yang diambil pihak PDAM untuk mengupayakan pembersihan saat ini adalah memakai alat penyedot pasir dan menggunakan tenaga manual. "Untuk mulai pembersihannya pada Minggu ini. Namun, syukurnya saat ini air masih bisa dikontrol untuk dialirkan ke pelanggan," tandasnya. *m

Komentar