nusabali

Dewan Kawal Dana Ganti Rugi Ternak Korban Gunung Agung

  • www.nusabali.com-dewan-kawal-dana-ganti-rugi-ternak-korban-gunung-agung

Bencana Gunung Agung meletus 2017 dipastikan merembet ke kerugian material ternak dan benda berharga milik warga Karangasem.

Gubernur Pastikan Dana Bencana Segera Cair

DENPASAR, NusaBali
DPRD Bali pun siap mengawal ganti rugi ternak masyarakat. Sementara, Gubernur Bali Made Mangku Pastika pastikan dana bencana Gunung Agung segera cair.

Ketua Komisi IV DPRD Bali (membidangi kesejahteraan rakyat), I Nyoman Parta, mengatakan ketersediaan logistik bahan makanan untuk pengungsi dan warga Karangasem yang terdampak bencana Gunung Agung, sudah mencukupi. Hal itu diketahuinya ketika Parta bersama jajaran DPRD Bali sebelumnya mendatangi Kementerian Sosial (Kemensos) di Jakarta.

Sedangkan untuk ganti rugi ternak masyarakat korban bencana Gunung Agung, kata Parta, dananya sudah disiapkan. DPRD Bali akan kawal ganti rugi ternak ini, untuk mengantisipasi permainan-permainan di lapangan di mana orang yang membeli murah-murah ternak milik korban Gunung Agung, dengan memanfaatkan situasi.

"Kita akan kawal bersama-sama supaya masyarakat benar- benar terlayani dengan baik saat bencana Gunung Agung ini terjadi. Kalau memang benar ternaknya menjadi korban, harus diganti rugi. Kan sudah disiapkan anggarannya," ujar Parta di Gedung DPRD Bali, Niti Mandala Denpasar, Senin (27/11).

DPRD Bali sendiri menetapkan anggaran bencana sebesar Rp 30 miliar dalam APBD Induk 2018. Jumlah tersebut naik lebih dari 6 kali dibanding dana bencana tahun sebelumnya yang hanya dianggarkan melalui APBD Bali 2017 sebesar Rp 4,5 miliar.

Menurut Wakil Ketua DPRD Bali dari Fraksi Golkar, Nyoman Sugawa Korry, dana bencana Rp 30 miliar ini baru bisa digunakan di tahun 2018 mendatang. "Untuk bencana Gunung Agung saat ini karena sudah tanggap darurat, bisa memakai dana sebelumnya (sebesar Rp 4,5 miliar)," ujar Sugawa Korry yang juga Sekretaris DPD I Golkar Bali.

Sementara, Gubernur Pastika menegaskan saat ini Pemprov Bali masih menggunakan dana bencana senilai Rp 4,5 miliar yang dianggarkan lewat APBD 2017. Dana bencana tersebut sudah siap dicairkan. "Itu dulu yang digunakan, nanti siap dicairkan," ujar Gubernur Pastika seusai menghadiri Sidang Paripurna di Gedung DPRD Bali, Senin kemarin.

Pastika memastikan dana tanggap darurat bencana Gunung Agung sudah bisa dicairkan dalam waktu dekat, mengingat kondisi gunung tertinggi di Bali ini sudah mengalami erupsi dan naik status ke level IV (awas). "Untuk dana tanggap darurat sudah disiapkan pemerintah. Kalau memang dibutuhkan saat ini, kami cairkan sesuai kebutuhan," tegas Pastika.

Terkait dengan dana bantuan tanggap bencana, logistik, dan kebutuhan lainnya, menurut Pastika, tidak perlu dikhawatirkan. Yang menjadi perhatian pemerintah adalah bagaimana dampaknya terhadap kehidupan masyarakat dan pariwisata di Bali.

Pastika sendiri langsung meluncur ke Pos Komando Bencana Gunung Agung Tanah Ampo, Desa Ulakan, Kecamatan Manggis, Karangasem seusai sidang paripurna di DPRD Bali, Senin siang. Pastika berharap pengungsi bisa tenang menyikapi bencana ini dan melakukan pengungsian dengan tertib.

"Saya sekarang ke Tanah Ampo. Mudah- mudahan pengungsian berjalan tertib dan tenang. Masyarakat supaya tertib, ingat apa yang harus dibawa dan diamankan serta diselamatkan mengungsi," ujar mantan Kapolda Bali ini.    

Menurut Pastika, saat ini banyak pengungsian yang dilakukan secara mandiri oleh warga yang terdampak bencana Gunung Agung. Pemprov Bali dan Pemkab Karangasem pun siapkan logistik buat mereka. "Pengungsian secara mandiri sekarang sedang berjalan, kita tinggal siapkan logistik. Seperti kita rencanakan sebelumnya, kita siap," ujar Pastika.

Pastika mengimbau masyarakat agar tidak mengungsi jauh dari zona aman di Karangasem, agar lebih mudah mengkoordinasikan bantuan dan penyaluran logistik,  tidak melewati kabupaten lainnya berkaitan dengan bidang pendidikan dan kesehatan. "Saya contohkan, kalau anak-anak sekolah keluar dari Kabupaten Karangasem, maka penanganannya akan lebih ribet. Kemudian, bantuan di bidang kesehatan juga akan kewalahan. Sebisa mungkin cari daerah aman di Karangasem (untuk te-mpat pengungsian), karena masih mencukupi," ujar Pastika saat berada di Pos Utama Bencana Tanah Ampu, Senin sore.

Pastika meminta kepada pengungsi yang belum mendapatkan bantuan, agar segera menyampaikan informasi itu ke Pos Komando Bencana Tanah Ampo, agar petugas lebih mudah menyalurkannya.

Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyebut Bali paling siap menghadapi bencana. "Kita sudah siap sebenarnya, yang paling siap menghadapi bencana itu di Bali. Sudah ada pendahulunya. Gempa bumi itu ada tandanya batu-batu dulu, beda kalau gempa bumi. Gempa bumi tidak pakai tanda-tanda, langsung saja," ujar JK dilansir detikcom di Istana Wapres, Jakarta, Senin kemarin.

Erupsi yang terjadi di Gunung Agung dan Gunung Sinabung (Sumatra Utara), kata JK, memungkinkan adanya persiapan yang dilakukan pemerintah dan masyarakat. "Karena itu, berapa ratus tempat pengungsian dibangun di Bali oleh pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Insya Allah menjamin berapa ribu orang nanti diungsikan, akan tetap dijamin oleh pemerintah," tandas JK. *nat

Komentar