nusabali

Galungan, Pengungsi di Samsam Akan Pulang Sehari Tanpa Nginap

  • www.nusabali.com-galungan-pengungsi-di-samsam-akan-pulang-sehari-tanpa-nginap

Sebanyak 67 pengungsi yang ada di Posko Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, berencana merayakan Galungan di kampung halaman.

TABANAN, NusaBali

Mereka berniat melakukan persembahyangan sehari, tanpa menginap di kampung. Hal itu disampaikan oleh salah seorang pengungsi, Ni Nyoman Pastini, 31, warga Banjar Gula, Desa Buana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem. Menurutnya, dia akan Galungan sehari saja di kampung halaman. Dia tidak berani menginap karena jarak desanya dengan Gunung Agung sekitar 6 kilometer.

“Tidak sampai menginap di kampung, pagi berangkat, sore hari kami kembali ke pengungsian,” ungkapnya, ketika ditemui di Posko Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Rabu (25/10).

Dikatakannya, dia akan pulang di Hari Raya Galungan, itupun tidak hanya beberapa jam untuk melakukan persembhayangan di merajan dan Pura Dadia. “Saya dan keluarga tak sampai menginap. Kami masih waswas, lebih baik mematuhi imbauan petugas,” jelasnya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Ni Wayan Atini, 23, yang satu kampung dengan Pastini. Dia akan merayakan Galungan sehari di kampung halaman. Menurutnya, ada rasa tidak enak jika tidak sembahyang di rumah sendiri saat hari raya. “Sama seperti teman lainnya, saya bersama keluarga tidak sampai menginap,” ungkapnya.

Mengenai sarana upakara, dia akan mempersiapkan secara bersama-sama di pengungsian. Ia menyiapkan sarana sederhana, tidak menyiapkan sarana seperti saat merayakan Galungan sebelumnya. “Buat seadanya saja, intinya supaya dapat sembahyang di kampung,” imbuh Atini.

Petugas TRC BPBD Tabanan I Wayan Arya Suteja sekaligus penjaga piket, menjelaskan, rencananya pengungsi memang akan merayakan Galungan di pengungsian. Tetapi pada saat hari raya mereka pulang kampung untuk sembahyang, namun pada sore hari balik lagi ke pengungsian. “Antisipasi terjadi hal yang tidak diinginkan, kami sarankan tidak menginap,” ucapnya.

Saat ini aktivitas pengungsi di Posko Desa Samsam sudah mulai normal. Para bapak sudah ada yang bekerja di seputaran Kecamatan Kerambitan. Antara lain menjadi buruh menyabit rumput, buruh bangunan, dan lainnya. “Untuk ibu-ibu ada yang majejaitan, hasilnya dijual,” tutur Suteja.

Sementara aktivitas anak-anak selain bersekolah, pada malam harinya ada ibu PKK yang membimbing belajar. Itu rutin dilakukan termasuk aktivitas senam pada pagi hari untuk semua pengungsi yang dipandu oleh ibu-ibu PKK.

Di sisi lain, terkait pengungsi yang pulang, menurutnya ada sekitar 5 orang yang pindah posko menuju Desa Tegallinggah, Kecamatan/Kabupaten Karangasem. Mereka yang pindah semua beralamat dari Banjar Pidpid, Desa Buana Giri, Kecamatan Bebandem. Sedangkan yang tinggal di Kerambitan saat ini adalah satu dadia dari Banjar Gula dan Banjar Cemara, Desa Bebandem, Karangasem. “Yang pindah itu mereka mencari keluarganya karena banyak yang mengungsi di Desa Tegallinggah, Karangasem,” ujar Suteja. *d

Komentar